Site icon Dunia Fintech

PENAMBANG BITCOIN ASAL SURABAYA INI BAGIKAN TIPS UNTUK RAIH KEUNTUNGAN DARI MATA UANG VIRTUAL

PENAMBANG BITCOIN ASAL SURABAYA INI BAGIKAN TIPS UNTUK RAIH KEUNTUNGAN DARI MATA UANG VIRTUAL

duniafintech.com – Mungkin tidak ada yang pernah menyangka jika penemuan Satoshi Nakamoto ini bisa menjadi fenomena yang mendunia. Dari aset virtual yang harganya tidak sampai satu dolar di awal kemunculannya, semakin banyaknya orang yang berinvestasi dengan Bitcoin, harganya pun mengalami kenaikan pesat di tahun 2017 lalu.

Meski belum memiliki regulasi resmi, Indonesia termasuk salah satu negara dengan penduduk yang memiliki ketertarikan besar pada Bitcoin. Surabaya misalnya, sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga memiliki ketertarikan yang luar biasa dengan Bitcoin.

Baca juga: satu-jam-bersama-radio-untar-mengenal-lebih-dekat-duniafintech-com/

Maraknya Penambang Bitcoin di Surabaya

Tak sekadar membeli saja, banyak Bitcoiner asal Surabaya juga ternyata ada yang terjun langsung untuk melakukan mining (penambangan). Tak sedikit yang tak segan menggelontorkan uang hingga puluhan juta rupiah demi membeli komputer yang mumpuni untuk menambang Bitcoin.

Salah satu di antara ahli IT di Surabaya yang terjun ke dunia penambangan Bitcoin adalah Frenavit Putra. Dalam sebuah wawancara dengan Tribun Surabaya, alumni Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya itu mengaku mulai terjun ke dunia Bitcoin sejak 6 tahun yang lalu.

Kenapa saya sekarang berani dan getol soal Bitcoin? Karena trading Bitcoin ini tidak seperti MLM dan (trading) forex,” ungkap pria yang disapa Avit ini. Ketertarikannya itu lantas ia wujudkan lebih jauh dengan mencoba menjadi miners (penambang).

Alat yang pertama kali dibeli Avit adalah sebuah perangkat komputer seharga Rp 1,5 juta. Dengan perangkat itu ia mengaku bisa mendapatkan keuntungan 0,8 BTC. Saat itu kurs Bitcoin masih sekitar Rp 5 juta. Bayangkan berapa nilai Bitcoin itu jika dikonversi ke kurs sekarang? (Saat artikel ini ditulis, bitcoin.co.id mencatat harga Bitcoin senilai RP. 137.899.000 per kepingnya). Masih berlipat-lipat jumlahnya meskipun sekarang Bitcoin sudah mengalami penurunan sejak kenaikan gila-gilaan tahun lalu.

Baca juga: https://duniafintech.com/startup-fintech-merambah-ke-ranah-peternakan-online/

Jangan Ragu Berbagi tentang Bitcoin

Banyak orang yang kadang bersikap pelit dan enggan berbagi ketika ia menemukan sesuatu yang menguntungkan. Tidak demikian halnya dengan Avit. Karena Bitcoin sama sifatnya dengan komoditas lain, semakin banyak permintaan, maka harga akan semakin naik. Jadi sebenarnya, harga Bitcoin memang selalu ditentukan oleh minat pasar. Karena itulah Bitcoiner asal Surabaya ini menghimbau kepada semua orang untuk berbagi pengetahuan dan tips kepada orang-orang terdekat untuk mulai trading Bitcoin.

Saya adalah orang yang senang berbagi. Semakin banyak orang yang tertarik pada Bitcoin, maka harga Bitcoin juga akan semakin tinggi,” tutupnya.

Written by: Dita Safitri

 

Exit mobile version