duniafintech.com – Jika selama ini yang Anda tahu Bitcoin hanya dijadikan alat investasi atau jual beli di luar negeri, maka kali ini ada kisah menyentuh yang datang dari seorang Bitcoiner dunia. The Pineapple Fund, sebuah yayasan amal yang baru dibentuk diketahui telah menyalurkan dana sebesar 86 juta dolar untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan.
Baca juga: duniafintech.com/mengenal-lebih-dekat-dengan-fintech-sekuritas-lokal
The Pineapple Fund baru saja mentransfer uang tunai sejumlah $5 juta untuk mensponsori orang-orang di Kenya, Uganda dan Rwanda yang hidup dalam kemiskinan ekstrim seperti dilansir dalam sebuah postingan Reddit. Sumbangan itu lantas dikonfirmasi oleh tweet badan amal yang menerimanya.
Bitcoin telah mengubah hidupku,” kata Pine dalam postingan selanjutnya. “Sekarang aku memiliki uang lebih dari jumlah yang bisa kuhabiskan. Impianku dalam hidup sama sekali tidak ada hubungannya dengan menjadi orang super kaya. Jadi aku memutuskan melakukan hal lain: mendonasikan hampir keseluruhan Bitcoin yang kumiliki untuk keperluan amal.”
Yang terakhir menerima sumbangan dari Pine adalah sebuah badan amal bernama GiveDirectly yang memiliki misi untuk menyalurkan uang secara langsung kepada orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan.
Baca juga: duniafintech.com/konferensi-akan-menyatukan-para-ahli-cina-as-guna-menetapkan-masa-depan-blockchain
Tim GiveDirectly menemukan masyarakat miskin dengan menggunakan data yang tersedia untuk umum. Kemudian mengirimkan staf dari pintu ke pintu untuk mengaudit dan mendaftarkan penerima. Setelah pemeriksaan kualitas, tim memulai transfer digital “kira-kira $ 1.000 atau sekitar satu anggaran satu tahun” ke rumah tangga penerima.
Pineapple Fund baru-baru ini menyumbang sekitar $ 15 juta untuk total 14 badan amal, termasuk Charity: Water and the Mona Foundation. Sumbangan tunggal terbesarnya adalah yang diberikan kepada GiveDirectly, yang belum pernah, namun memenuhi syarat untuk mendapatkan, diberi peringkat oleh Charity Navigator, sebuah situs yang telah memeriksa dokumen keuangan lebih dari 9.000 yayasan amal Amerika untuk mengembangkan sistem pemeringkatan yang tidak memihak.
Baca juga: duniafintech.com/bagaimana-blockchain-akan-mengubah-bisnis-global-di-masa-depan
Seperti Pine menggarisbawahi dalam sebuah wawancara dengan Majalah Bitcoin, misi kemanusiaannya adalah untuk mendanai penelitian medis, teknologi dan penelitian lingkungan, serta untuk melawan kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual. Ia sendiri mengaku lebih suka menjadi orang di balik layar dan memilih untuk tetap merahasiakan identitas pribadinya.
Source: cnbc.com
Written by: Dita Safitri