Site icon Dunia Fintech

4 PENGGUNAAN INOVATIF UNTUK TEKNOLOGI BLOCKCHAIN

4 PENGGUNAAN INOVATIF UNTUK TEKNOLOGI BLOCKCHAIN

duniafintech.com – Teknologi Blockchain bergerak dengan sangat cepat menjadi salah satu teknologi yang paling dominan dan menjanjikan di tahun ini, melanjutkan penguatan dari tahun lalu. Dengan aset digital yang menjulang dan produk mata uang kripto yang mulai menemukan produk pasar yang cocok. Dan seperti yang sudah diramalkan banyak pakar industri, teknologi ini merupakan revolusi digital yang sangat massive.

Sementara Anda yang sudah akrab dengan aplikasi dari Blockchain, seperti Bitcoin dan Ethereum, ada kemungkinan Anda belum sepenuhnya mengeksplorasi implikasi jangka panjang dari teknologi ini.

Berikut adalah empat kasus penggunaan inovatif untuk Blockchain, yang belum banyak diketahui orang.

-Kegiatan perantara

Industri-industri yang sudah menggurita di dunia, seperti contohnya dari sektor minyak dan kargo, yang bergantung pada pihak perantara ketiga dalam mengelola dan mengontrol akses informasi. Pasokan diberikan setidaknya antara lima sampai sepuluh layanan pialang independen yang bekerja untuk merampingkan saluran end-to-end. Nah terkadang yang menjadi masalah adalah bahwa banyak dari agen tersebut sudah mengambil keuntungan meskipun “sepotong”.

Baca juga: duniafintech.com/analisa-pasar-cryptocurrency-di-asia-pada-tahun-2018/

Dengan memanfaatkan sistem Blockchain, kita dapat memangkas pihak perantara dan mempercayakan algoritma untuk mengelola jaringan akses data penting dan informasi. Contohnya, sektor kesehatan, diganti dengan peraturan dan inefisiensi. Teknologi Blockchain dapat digunakan secara otomatis untuk otorisasi informasi, pertukaran informasi antara perusahaan asuransi, antara pasien dan rumah sakit,dll. Perubahan ini akan memungkinkan semua pemangku kepentingan dalam sistem kesehatan untuk sinkronisasi secara real-time.

-Memastikan kepemilikan

Blockchain dapat diimplementasikan untuk mengecek kepemilikan dan otorisasi akses informasi sensitif. Sebagai contoh, muncul startup Blockchain, seperti TrustToken, yang telah mengembangkan sebuah protokol digital-hukum yang memungkinkan ast fisik untuk dimiliki dan dikelola oleh smart kontrak, dengan menggunakan entitas kepercayaan untuk memberikan penegakan sipil dan hukum kriminal.

layanan tokenization yang disediakan TrustToken dapat dengan cepat menjadi de facto untuk catatan kepemilikan. Contoh di sektor properti, hal ini sangat mengurangi penipuan dalam industri di perumahan dan real estate dan, yang lebih luas lagi bisa menjadi tanda tangan formal kepemilikan aset.

-Pemberantasan serangan dunia maya.

Sifat pendistribusian Blockchain ledgers dalam menyediakan sejumlah keuntungan keamanan atas gudang data yang khas. Mengingat bahwa jaringan Blockchain memiliki jalur akses tunggal (untuk infiltrasi). Seperti contoh SparkleCoin, ekosfer yang sangat transactable dengan memanfaatkan fitur keamanan dalam menyediakan sistem Blockchain untuk publik. Ini akan menjadi aplikasi sangat scalable, diadopsi secara luas dari teknologi Blockchain.

Baca juga: duniafintech.com/bank-bollywood-terapkan-sistem-keuangan-blockchain/

Blockchain biasanya menggunakan teknologi paling canggih dan uptodate dalam standar keamanan data untuk penyimpanan data. Semua informasi login ke buku besar Blockchain secara otomatis dienkripsi cryptographically. Ledger ini mengumpulkan catatan unbreakable, bebas-refutable data yang dapat diakses oleh siapa pun yang sudah berada didalam jaringan.

-Memperlancar rantai pasokan.

Dengan menggunakan algoritma, kita dapat meminimalisir intervensi manusia dalam rantai pasokan. Selain itu, kita bisa menghilangkan proses kuno, seperti pena dan kertas, dan sepenuhnya transisi ke digital akuntansi buku besar.

Perusahaan-perusahaan yang besar dan berpengaruh di dunia sudah menemukan cara untuk menerapkan Blockchain ke dalam rantai pasokan aktif mereka. Let say, Unilever yang bekerja sama dengan sejumlah perusahaan fintech untuk mengembangkan sebuah sistem berbasis Blockchain yang “akan melacak dan memverifikasi kontrak bagi petani di Malawi yang memasok teh untuk Unilever.”

Baca juga:  duniafintech.com/ceo-btcc-cina-akan-mencabut-larangan-perdagangan-cryptocurrency/

Sebagaimana diuraikan dalam laporan, hal ini tidak ada investasi kecil untuk salah satu pihak.

“Ini adalah kesepakatan yang berpotensi besar untuk negara-negara miskin,” catatannya.

Setelah tembakau, teh adalah ekspor pertanian Malawi terbesar kedua. Untuk diketahui, Kerajaan Inggris merupakan pelanggan terbesar untuk pasokan tersebut.

Source: due.com

Writer: Romy Syawal

Exit mobile version