duniafintech.com – Tahukah kamu sejak berumur tujuh tahun pola keuangan seseorang sudah terbentuk? Bahkan, anak sudah paham tentang keharusan menabung demi membeli sesuatu sejak umur tiga tahun. Jadi wajar saja financial literacy atau pendidikan finansial sudah harus dilakukan sejak dini.
Figur pertama yang menjadi penentu kecerdasan finansial seorang anak tentu saja orangtuanya. Iya, wajar saja kalo kamu ingin memanjakan dan melimpahi anak sendiri dengan segala hal yang terbaik. Ada baiknya kamu menghindari lima kesalahan di bawah ini agar upayamu tadi tidak berlebihan yang akhirnya membentuk kebiasaan keuangan yang buruk, seperti dilansir dari Swara Tunaiku.
-
Mengajarkan gengsi, jangan kalah saing sama teman
Si kecil tidak harus seperti teman-temannya yang memiliki banyak tas dan dipaki secara gantian ke sekolah. Kalopun harus membelikannya, seharusnya motivasi utama adalah untuk memberikan yang terbaik, bukan ajang saingan dengan teman. Sebaliknya, seharusnya sebagai orang tua kamu menanamkan sifat rendah hati dan bersyukur kepada mereka.
- Dikit-dikit upah. Apa-apa musti diimingi-imingi pake uang
Selalu mengiming-imingi dengan uang juga nggak baik. Mereka membantumu di dapur memasak atau pekerjaan rumah lainnya, dikasih upah. Bisa berprestasi di sekolah, diberi hadiah rupiah. Seharusnya motivasi seperti ini datang dari dalam diri sendiri, bukan karena iming-iming dari luar.
-
Selalu bilang ‘iya’ untuk setiap permintaannya
Merengek minta mainan, dituruti. Minta dibelikan baju baru, juga diiyakan. Lama-lama semua barang yang ia suka dimasukkan ke keranjang belanjaan. Sebenarnya selalu menuruti keinginan anak sama saja mengajarkannya hidup boros! Sebagai orangtua seharusnya kamu mengajarkan mereka apa itu nilai uang. Bahwa untuk mendapatkan uang orangtua harus bekerja keras dan itu tidak mudah, sehingga sudah sewajarnya uang dikelola dengan baik.
-
Apalagi sampai mengesampingkan kebutuhan lain yang lebih penting demi keinginannya
Akan lebih baik kalo kamu bisa menentukan skala prioritas dalam rumah tanggamu. Boleh saja memberikan yang terbaik untuk si kecil. Tapi, jangan sampai kebutuhan lain yang sama pentingnya, seperti cicilan rumah dan mobil, harus dikorbankan juga, kan?
-
Bahkan kamu tidak melibatkan mereka dalam urusan keuangan keluarga
Berikan contoh pengelolaan keuangan yang baik karena ilmu tersebut belum diajarkan di sekolah. Caranya, kamu bisa jujur dan terbuka kepada mereka mengenai kondisi keuangan keluarga saat ini, entah kondisi buruk ataupun baik. Dengan demikian, mereka pun akan lebih memahami dan belajar arti tanggung jawab.
Itulah 5 kesalahan yang sering dilakukan orangtua saat mengajarkan pada anak mengenai keuangan. Coba diingat baik-baik, kira-kira adakah salah satu dari 5 hal di atas yang biasanya sering kamu lakukan?
Written by: Swara Tunaiku