Site icon Dunia Fintech

Termasuk Fintech, 6 Industri Ini Bakal Berkembang Pesat dalam Pertumbuhan Ekonomi Digital

6 Industri Ini Bakal Berkembang Pesat

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan bahwa ada 6 industri yang bakal berkembang pesat dalam pertumbuhan ekonomi digital saat ini. Di dalamnya, termasuk juga industri fintech.

Seperti diketahui, Indonesia mampu menjadi pusat ekonomi digital di Asia Tenggara (ASEAN). Mengacu pada data konsultan global Kearney, imbuhnya, konsumen digital di tanah air mencapai sebanyak 219 juta pada tahun 2021 lalu.

Sementara itu, potensi ekonomi digital dalam gross merchandise value (GMV) ekonomi mencapai USD146 miliar pada tahun 2024 mendatang.

“Potensi ini akan terus meningkat mencapai USD 316 miliar pada 2030. Potensi ini bukan hanya dari perkotaan saja, namun sudah mulai bergeser dari kota metropolitan ke kota non metropolitan,” ucap Johnny dalam agenda HSBC Wealth Outlook 2022, seperti dikutip dari Liputan6.com, Minggu (27/2/2022).

Adapun ekonomi digital di kota tier dua dan tier tiga yang merupakan kota slow adopter terhadap ekonomi digital, dapat bertumbuh tiga kali lipat pada tahun 2025 nanti dan berkontribusi 30—50% terhadap keseluruhan ekonomi digital.

Atas pertumbuhan ini, ia mengungkapkan bahwa terdapat sebanyak 6 industri yang bakal berkembang, yaitu e-commerce, healthtech, fintech lending, edutech, payment, serta ride and delivery.

“Industri fintech bahkan sangat mendukung keberlangsungan usaha pelaku UMKM dalam masa pandemi,” paparnya.

Di sisi lain, menurut Head of Wealth Development, HSBC Indonesia, Verawaty Zhao, demi menangkap peluang transformasi digital tersebut, pasar saham masih menjadi prioritas portofolio investasi dengan return positif dan lebih tinggi dari obligasi. Hal ini ditopang oleh harapan adanya fase pertumbuhan setelah pandemi.

“Sektor teknologi akan terus unggul di tengah adopsi dunia pada gaya hidup berbasis digital yang memungkinkan masyarakat tetap maju di tengah ketidakpastian seperti pandemi saat ini,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Diterangkannya, arus modal bakal terus masuk ke pasar saham Indonesia sejalan dengan berkembangnya sektor teknologi. Beberapa rencana IPO perusahaan teknologi dalam 12 bulan ke depan menjadi katalis masuknya aliran dana asing lebih lanjut.

“Kesempatan investasi akan muncul di sektor yang berhubungan dengan transformasi digital seperti cloud computing, AI/Machine learning dan analytics, Internet of Things dan elektrifikasi, financial technology dan pembayaran digital, digital customer engagement, serta 5G,” sebutnya.

 

 

 

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version