duniafintech.com – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memprediksi coronavirus dapat memangkas ekonomi global sebesar 0,1% menjadi 0,4% sehingga akan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap ekonomi Asia. Lebih dari 3.200 orang di seluruh dunia telah meninggal karena penyakit pernapasan yang dapat menyebabkan pneumonia ini serta melukai pasar keuangan dan merusak ekonomi.
Wabah ini akan memicu perlemahan permintaan domestik, pariwisata, keterkaitan perdagangan, dan produksi serta gangguan pasokan. Menurut analisis ADB, coronavirus dapat memangkas ekonomi global senilai US$77 miliar hingga US$347 miliar produk domestik bruto global.
Kepala Ekonom ADB, Yasuki Sawada mengatakan, “ada banyak ketidakpastian tentang COVID-19, termasuk dampak ekonominya. Hal ini membutuhkan penggunaan beberapa scenario untuk memberikangambaran yang lebih jelas tentang potensi kerugiannya. Harapan terbesar kami, analisis ini dapat mendukung pemerintahsaat mereka menyiapkan tanggapan yang jelas dan tegas untuk mengurangi dampak manusia dan ekonomi dari wabah ini.”
Baca Juga:
- Bagaimana Dampak Coronavirus Terhadap Fintech?
- Antisipasi Dampak Virus Corona, OJK Siapkan Kebijakan Stimulus Ekonomi
- Cegah Virus Corona, Startup ini Buat Aplikasi Hidup Sehat
Skenario terburuknya, Coronavirus dapat memangkas ekonomi global China sebesar 1,7% dan scenario terbaiknya hanya 0,3%. Pada saat yang sama, sejumlah negara berkembang di Asia akan berkurang 0,5% dalam skenario terburuknya dan 0,2% untuk kasus terbaiknya.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva mengatakan pada Rabu lalu, Penyebaran global dari coronavirus ini telah menghancurkan harapan seluruh negara untuk pertumbuhan yang lebih kuat pada tahun ini dan akan menahan kenaikan output global 2020 hingga laju paling lambat sejak krisis keuangan 2008-2009,
Kendati demikian, Bank Dunia mengatakan telah menyediakan US$ 12 miliar dana segar untuk membantu negara-negara berkembang meningkatkan layanan kesehatan mereka, pengawasan penyakit, akses ke pasokan medis dan modal kerja untuk bisnis.
ADB juga akan memberikan pinjaman sektor swasta CNY 130 juta kepada Jointown Pharmaceutical Group Co. Ltd. Yang merupakan perusahaan distributor farmasi yang berada di Wuhan, untuk mendukung keberlangsungan pasokan obat-obatan penting dan peralatan perlindungan pribadi.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)