DuniaFintech.com – Masa pandemi COVID-19 pelan-pelan menggerus berbagai sektor, tak terkecuali perekonomian dan keuangan. Situasi tersebut merupakan tantangan sekaligus disrupsi untuk setiap orang mampu menyintas wabah secara fisik mau pun mental.
Pada sektor perekonomian, ancaman akan resesi tengah membayangi Indonesia. Sementara, di sektor keuangan berbagai badan usaha dihantui akan kebangkrutan yang juga menyebabkan meningkatnya pengangguran.
Di tengah bayang-bayang lesunya perekonomian, kekhawatiran mentalitas individu dalam mempersiapkannya pun meningkat. Hal ini ditandai dengan berbagai fenomena dan pola gaya hidup yang belum menyentuh taraf standar yang layak.
Salah satu contoh nyata tentang adanya kekhawatiran akan kesiapan individu dalam menghadapi disrupsi perekonomian dapat dilihat dari temuan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH). Pada bincang daring bertemakan “Literasi Keuangan Sebagai Pencegahan Penipuan”, William, Direktur Pemasaran dan Pengembangan AFTECH mengatakan hanya 10% pendapatan dari generasi milenial yang dikelola dalam bentuk tabungan.
“Ini masalah paradigma, mereka (milenial) punya penghasilan namun 90% dihabiskan untuk non menabung, non investasi, seperti gaya hidup,”
Baca juga:
- Transfer Uang Tanpa ATM dan Bebas Biaya Disini Tempatnya
- Pinjaman Modal Usaha Untuk Pemilik Bisnis. Ini Bisa Jadi Pilihan
- Tiongkok Dominasi Startup dengan Valuasi Tertinggi Dunia
‘Melek’ Finansial Gaya Hidup Milenial di Era New Normal
Dalam kegiatan tersebut, William menjelaskan bahwa literasi keuangan yang rendah di Indonesia merupakan alasan di balik temuannya. Gaya hidup yang konsumtif tidak diimbangi dengan pengetahuan akan manfaat dalam mengelola keuangan.
“Literasi keuangan bukan terjadi di ruang hampa. Banyak faktor, salah satunya mereka punya akses namun literasinya rendah sehingga mereka tidak melirik ke arah sana,”
Senada dengan hal tersebut, Nailul Huda peneliti ekonomi digital dan inovasi keuangan INDEF menilai pandemi menjadi momentum publik untuk meningkatkan literasi keuangan. Ia mengatakan kepada DuniaFintech bahwa platform digital di bidang keuangan dapat mempermudah masyarakat dalam memahami jenis layanan dan manfaat dari produk keuangan.
“SANGAT TEPAT MOMENNYA JIKA KITA BILANG LITERASI KEUANGAN DIGITAL. PERMINTAAN LAYANAN KEUANGAN DIGITAL MENINGKAT DI SAAT PANDEMI SEPERTI INI JADI YANG DITINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DIGITAL,”
DuniaFintech/Fauzan