Site icon Dunia Fintech

Akulaku Target Pembiayaan Rp12 Triliun di 2022, Fokus Garap Agritech

akulaku finance target

JAKARTA, duniafintech.com – Platform keuangan yang bergerak di bidang penyediaan layanan cicilan digital atau Buy Now Pay Later (BNPL), Akulaku Finance menargetkan penyaluran pembiayaan hingga Rp12 triliun di tahun 2022.

Presiden Direktur Akulaku Finance Efrinal Sinaga mengungkapkan, dengan target tersebut maka setiap bulannya perusahaan mematok realisasi pembiayaan sebesar Rp1 triliun.

Peningkatan target tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata realisasi pembiayaan bulanan di 2021 yang sebesar Rp800 miliar.

“Tahun ini kan per bulan bisa Rp800 miliar, tahun depan ya saya minta Rp1 triliun, kan begitu saja. Target tahun depan berapa? ya Rp12 triliun,” katanya saat berbincang dengan Duniafintech.com, Kamis (9/12).

Adapun, Efrinal mengungkapkan, strategi yang akan dijalankan oleh Akulaku Finance di tahun depan untuk mencapai target tersebut adalah dengan mengoptimalkan custom retention program (CRP). Artinya, meningkatkan penjualan dengan menjaga kepuasan konsumen.

“Ke depan CRP itu sangat penting, bagaimana kita meretain customer dengan baik sehingga mereka berbelanja di kita. Kaya repeat order,” ujarnya.

Dia pun mengatakan, kunci sukses di bisnis financial technology (fintech) secara umum atau di sektor BNPL secara khusus, CRP merupakan pilar utama. Agar bisnis dapat terus berkembang dengan baik.

“Kunci suksesnya menurut saya di bisnis ini adalah itu, CRP-nya harus kuat,” ucapnya.

Adapun, strategi lainnya yang akan digenjot oleh Akulaku ke depan adalah bagaimana meningkatkan kolaborasi. Misalnya, dengan menggandeng berbagai platform digital lainnya seperti e-commerce atau perusahaan agritech.

“Bagaimana kita tetap build, bekerja sama dengan e-commerce yang lain, misalnya yang belum bekerja sama. Kan banyak tuh startup muncul. Terutama nanti e-commerce yang lebih spesifik misalnya eFishery atau TaniHub yg berkaitan dengan agribisnis,” tuturnya.

Dia bilang, kolaborasi dengan perusahaan agritech ini akan menjadi salah satu fokus perseroan ke depan. Hal ini mengingat isu ketahanan pangan menjadi salah satu perhatian khusus pemerintah.

Lewat kolaborasi dengan sejumlah pemain di sektor pertanian atau perikanan, Akulaku Finance dapat menyediakan berbagai fasilitas pembiayaan lewat skema pembayaran tunda BNPL.

Hal itu dapat mendukung pembiayaan produktif yang dikerjakan oleh petani, dan hasilnya pun akan lebih jelas. Sebab, untuk bidang pertanian dapat diperhitungkan masa panen satu komoditas.

“Kita bisa membiayai petani kan, processing, alat traktor, pembelian pupuk dan bibit. Itu malah lebih gampang, dia (petani) tanam sekarang kan dia tahu berapa lama panen. Tiga bulan misalnya, ambil sekarang dulu nanti tiga bulan lagi dibayar,” terangnya.

Skema pembiayaan untuk petani ini pun dapat masuk ke kategori pembiayaan musiman atau seasonal. Karena, sudah dapat dihitung masa panen setiap komoditas seperti jagung, padi, atau cabai.

Selain itu, dengan masuk ke pembiayaan petani ini pun, secara tidak langsung Akulaku Finance berkontribusi terhadap memperpendek rantai nilai atau value chain dalam proses produksi petani.

Sehingga, biaya produksi dapat dihemat, dan menjanjikan keuntungan yang lebih ke petani, sekaligus memutus mata rantai pengijon atau tengkulak.

“Karena mereka sudah tidak lagi di bawah pengijon. Mereka tidak di bawah rentenir dan tengkulak. Kalau tengkulak kan belum matang (komoditas) aja sudah diatur, bunga sekian, hasilnya enggak boleh jual ke orang lain. Ya (kalau begitu terus) kapan kita punya petani dan nelayan yang kaya. Yang kaya tengkulak,” tegasnya.

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version