Site icon Dunia Fintech

Alipay Buka Platform Bagi 40 Juta Penyedia Layanan di Penjuru Tiongkok

Alipay Buka Platform Bagi 40 Juta Penyedia Layanan

duniafintech.com – Fintech asal Tiongkok yang merupakan aplikasi pembayaran, Alipay buka platform bagi 40 juta penyedia layanan nya (one stop platform) untuk berbagai layanan digital. Hal ini dilakukan Alipay atas dasar persaingannya dengan WeChat dan Meituan sebagai aplikasi terbesar kedua di dunia.

Langkah tersebut menandai perubahan posisi perusahaan dari yang semula hanya berfokus pada layanan keuangan, menjadi sesuatu yang lebih besar. Untuk membantu pengguna mengatasi dampak virus corona, perusahaan Alipay juga memperkenalkan program insentif yang memungkinkan pengembang membuat program mini di platformnya.

Rencana Alipay buka platform bagi 40 juta penyedia layanan nya ini akan melibatkan 50.000 vendor perangkat lunak independen (ISV) untuk membantu proses ini secara internal dan mengadopsi berbagai teknologi platform, seperti pembayaran, sistem anti-penipuan, pemasaran cerdas, pengelolaan dana, dan wawasan pelanggan, akuisisi dan keterlibatan.

Baca Juga:

Alipay mengatakan program insentif ini memungkinkan teknologi artificial intellegence akan mendorong para penyedia layanan untuk konsisten meningkatkan efisiensi distribusi mereka. Para pengguna akan dapat mengakses rekomendasi hasil personalisasi dari bagian layanan yang baru ditambahkan di Alipay. Sementara itu, ISV akan membantu perusahaan memasukkan teknologi Alipay yang dilengkapi dengan keamanan, keandalan, dan kinerja tingkat keuangan untuk melancarkan Alipay buka platform bagi 40 juta penyedia layanan.

Inisiatif terbaru Ant Financial dengan Alipay yang saat ini memiliki lebih dari 1 juta penyedia layanan di platformnya, menunjukkan bagaimana perusahaan internet terbesar di negara itu harus terus bersaing secara agresif dalam membangun ekosistem. Selain itu, Memperluas ekosistem mitra industri Alipay telah mendapatkan urgensi lebih besar untuk Ant Financial di tengah perlambatan ekonomi negara itu, yang telah diperburuk oleh perang dagang dengan AS dan krisis coronavirus.

Dikutip dari situs ChinaMorningPost, dalam sepekan Alipay mengklaim ada lebih dari 1.200 pengembang yang merespons dan 181 program mini yang dibuat. Layanan tersebut termasuk pengiriman bahan makanan, konsultasi hukum dan medis, serta logistik. Menurut data Alipay, permintaan konsumen untuk layanan digital telah berkembang pesat. Salah satunya, yakni pencarian untuk layanan gaya hidup di platformnya meningkat 300% pada tahun lalu.

(DuniaFintech/VidiaHapsari)

Exit mobile version