duniafintech.com – Perusahaan perdagangan elektronik multinasional, Amazon.com Inc (Amazon), menambah portofolio produknya. Kali ini perusahaan dikabarkan telah mengakuisisi sebuah startup home router bernama Eero.
Amazon pada Senin (11/2) mengumumkan telah mendatangani kesepakatan pembelian Eero. Akuisisi ini diharapkan dapat membantu konsumen terhubung dengan lebih baik ke perangkat smart home, hal tersebut dilansir dari Reuters. Sayangnya, nilai akuisisi tidak diumumkan. Eero melalui akun Twitter resminya, @geteero, telah mengumumkan akuisisi tersebut.
“Dengan bergabung bersama keluarga Amazon, kami senang bisa belajar dari dan bekerja sama dengan tim yang mendefinisikan masa depan rumah, mempercepat misi kami, dan membawa sistem Eero kepada pelanggan di seluruh dunia,” tulis Eero.
Eero merupakan startup yang memproduksi home router. Perusahaan ini didirikan pada 2014 oleh Nick Weaver, Amos Schallich dan Nate Hardison dengan tujuan menjadikan Wi-Fi mudah digunakan, mudah dipasang dan efektif di banyak ruangan di rumah.
Pada tahun 2015, perusahaan baru tersebut menjual produk senilai $ 2,5 juta dalam dua minggu pertama setelah perusahaan mulai menerima preorderkantor pusat di San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Terlepas dari akuisisi, Amazon.com sebelumnya berkecimpung di pasar Wi-Fi sebagai investor. Pada tahun 2016, perusahaan mendukung start-up yang disebut Luma sebagai bagian dari putaran $ 12,5 juta. Luma, yang juga mengumpulkan uang dari GV (sebelumnya Google Ventures), diakuisisi tahun lalu oleh First Alert, unit Newell Brands.
Pada awal tahun ini perusahaan tersebut dikabarkan akan lebih serius berbisnis di ranah gim. Menurut laporan dari The Information, perusahaan yang dipimpin Jeff Bezos itu akan membuat sebuah layanan streaming gim dengan konsep mirip Netflix.
Dikutip dari Business Insider, layanan ini akan menawarkan sejumlah judul gim yang dapat diakses secara streaming. Artinya, pengguna tidak perlu membeli dan mengunduh judul gim yang tersedia. Amazon.com pun disebut telah membicarakan rencana ini dengan sejumlah publisher gim. Kendati demikian, layanan ini tidak dapat dinikmati dalam waktu dekat, sebab paling cepat baru dirilis pada 2020.
Hingga kini, mereka masih menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Namun berdasarkan temuan The Verge, Amazon.com diketahui sedang membuka lowongan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang gim.
Menurut sejumlah analis, rencana ini masuk akal mengingat Amazon merupakan perusahaan yang memiliki infrastruktur cloud computing mumpuni. Selain Amazon.com, Sony sebenarnya juga memiiki layanan serupa yang diberi nama PlayStation Now. Layanan semacam ini memang menarik mengingat pemain tidak lagi perlu membeli satu gim secara penuh, karena seluruhnya dapat diakses melalui cloud.