Site icon Dunia Fintech

Ancaman Krisis Pangan dan Energi Tahun 2023, Menkeu Ingatkan ini

Ancaman Krisis Pangan dan Energi Tahun 2023

JAKARTA, duniafintech.com – Ancaman krisis pangan dan energi Tahun 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia harus memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi pada 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan adanya risiko dan ancaman krisis pangan, energi, hingga keuangan pada tahun 2023.

“Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan berbagai risiko tersebut,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Bendahara negara menuturkan potensi memburuknya perekonomian telah bergeser dari risiko ancaman pandemi ke berbagai macam krisis global pada tahun 2023.

Risiko ini menguat ditandai dengan kenaikan harga barang-barang yang berhubungan dengan pangan dan energi, sehingga muncul ancaman pada tahun 2023.

Kenaikan harga komoditas itu menyebabkan inflasi global melonjak tinggi hingga kemudian menimbulkan respons kebijakan dalam bentuk pengetatan moneter serta kenaikan suku bunga. Ekonomi global dengan inflasi tinggi serta pengetatan moneter pun, kata dia, diperkirakan akan menimbulkan stagflasi, bahkan tensi geopolitik sekaligus akan meningkatkan risiko dari non-ekonomi.

Baca juga: Menteri Teten Bilang 97 Persen Penyedia Lapangan Kerja Adalah UMKM, Jangan Diremehkan!

Karena itu, agar APBN kembali sehat namun tetap mampu menjadi instrumen menjaga kewaspadaan risiko global serta ancaman krisis pangan dan energi tahun 2023, Sri Mulyani mengatakan pelaksanaannya harus berjalan dengan baik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perlu ada kewaspadaan dapat melalui penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dirancang sebagai instrumen untuk menjaga optimisme dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan risiko global.

Baca juga: Awas! Bahaya Kelaparan Akibat Lonjakan Harga Komoditas Pangan

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan APBN sendiri sudah bekerja luar biasa keras selama tiga tahun untuk menangani Covid-19.

APBN, tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani, telah terbukti mampu melindungi masyarakat dan perekonomian sehingga saat ini adalah momentum untuk kembali menyehatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Baca jugaKSSK: Stabilitas Keuangan Indonesia Normal di Tengah Ancaman Krisis Global

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version