JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu dividen saham, jenis hingga resiko pemegang saham merupakan pembagian sebagian dari laba suatu perusahaan kepada para pemegang saham. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan memiliki beberapa opsi untuk menggunakan uang tersebut, dan satu di antaranya adalah membayar dividen kepada pemegang saham.
Dividen biasanya dibayarkan secara tunai, tetapi juga bisa dalam bentuk saham tambahan atau properti. Dividen dibayarkan dari laba bersih perusahaan setelah disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Berikut ulasanya:
Jenis Dividen Saham
- Dividen tunai
Dividen tunai adalah pembagian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen tunai biasanya dibayarkan secara berkala, misalnya setiap kuartal atau setiap tahun.
Baca juga: Apa Itu Saham Undervalued, Karakteristik dan Ciri-Cirinya
- Dividen saham
Dividen saham adalah pembagian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham. Dividen saham dibayarkan dengan menambahkan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham.
Faktor-Faktor Mempengaruhi Besaran Dividen Saham
- Laba bersih perusahaan
Laba bersih perusahaan adalah jumlah uang yang tersisa setelah perusahaan mengeluarkan semua biaya dan kewajibannya. Semakin tinggi laba bersih perusahaan, semakin banyak uang yang tersedia untuk dibayarkan sebagai dividen.
2. Kebijakan dividen perusahaan
Kebijakan dividen perusahaan adalah keputusan yang diambil oleh perusahaan tentang berapa banyak laba bersih yang akan dibayarkan sebagai dividen dan berapa banyak laba bersih yang akan diinvestasikan kembali ke perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Saham Undervalued, Karakteristik dan Ciri-Cirinya
3. Kondisi pasar
Kondisi pasar dapat mempengaruhi besarnya dividen saham yang dibayarkan oleh perusahaan. Jika pasar saham sedang bullish, perusahaan cenderung untuk membayarkan dividen yang lebih tinggi untuk menarik investor. Sebaliknya, jika pasar saham sedang bearish, perusahaan cenderung untuk membayarkan dividen yang lebih rendah atau bahkan tidak membayarkan dividen sama sekali untuk menghemat kas.
4. Preferensi pemegang saham
Preferensi pemegang saham juga dapat mempengaruhi besarnya dividen saham yang dibayarkan oleh perusahaan. Pemegang saham yang menginginkan pendapatan yang stabil cenderung menyukai perusahaan yang membayarkan dividen yang tinggi. Sebaliknya, pemegang saham yang menginginkan pertumbuhan jangka panjang cenderung menyukai perusahaan yang menginvestasikan sebagian besar laba bersihnya kembali ke perusahaan.
Manfaat Dividen Saham Bagi Pemegang Saham
-
Pendapatan tambahan: Dividen saham dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi pemegang saham. Pendapatan ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar cicilan, atau ditabung untuk tujuan keuangan jangka panjang.
-
Peningkatan nilai saham: Jika perusahaan secara konsisten membayarkan dividen yang tinggi, nilai saham perusahaan cenderung meningkat. Hal ini disebabkan karena investor menganggap bahwa perusahaan yang membayarkan dividen yang tinggi adalah perusahaan yang sehat dan stabil secara finansial.
-
Kepercayaan investor: Pembayaran dividen menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik dan berkomitmen untuk memberikan keuntungan kepada pemegang saham. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan, sehingga investor lebih tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut.
-
Diversifikasi portofolio investasi: Dividen saham dapat digunakan untuk mendiversifikasi portofolio investasi. Diversifikasi portofolio investasi adalah strategi untuk mengurangi risiko investasi dengan menginvestasikan uang dalam berbagai jenis aset, termasuk saham, obligasi, dan emas.
-
Peningkatan likuiditas saham: Dividen saham dapat meningkatkan likuiditas saham. Likuiditas saham adalah kemudahan saham untuk diperdagangkan di pasar saham. Semakin tinggi dividen yang dibayarkan oleh perusahaan, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut, sehingga likuiditas saham perusahaan cenderung meningkat.
-
Keuntungan pajak: Dividen saham dapat memberikan keuntungan pajak bagi pemegang saham. Pemegang saham dapat mengkreditkan pajak yang mereka bayarkan atas dividen saham yang mereka terima.
Baca juga: Outstanding Shares, Apa Itu? Ini Pengertian hingga Manfaatnya
Resiko Dividen Saham Bagi Pemegang Saham
- Ketidakpastian pembayaran dividen
Perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk membayarkan dividen kepada pemegang saham. Pembayaran dividen tergantung pada keputusan direksi dan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Jika perusahaan mengalami kondisi keuangan yang buruk, perusahaan dapat memutuskan untuk tidak membayarkan dividen sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi pemegang saham yang mengharapkan pendapatan tambahan dari dividen.
2. Pengaruh terhadap harga saham
Pembayaran dividen dapat menyebabkan penurunan harga saham dalam jangka pendek, karena perusahaan mengalihkan sebagian laba bersihnya untuk dibayarkan sebagai dividen.
Baca juga: Perbedaan Saham dan Reksadana: Profit dan Labanya
Hal ini disebabkan karena investor cenderung untuk menjual saham mereka untuk mengambil keuntungan dari dividen yang diterima. Penurunan harga saham ini biasanya hanya bersifat sementara dan harga saham akan kembali meningkat dalam jangka panjang.
3. Implikasi pajak
Pemegang saham wajib membayar pajak atas dividen yang mereka terima. Besarnya pajak dividen tergantung pada kebijakan pajak negara masing-masing.
Pemerintah Indonesia mengenakan pajak dividen sebesar 10%. Hal ini berarti bahwa pemegang saham akan menerima dividen sebesar 90% dari jumlah dividen yang sebenarnya.