JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu index fund? Pada dasarnya, ini adalah jenis investasi yang bisa mendatangkan cuan dengan risiko minim.
Seperti diketahui, saat ini banyak instrumen investasi yang menawarkan keuntungan dan masyarakat pun berbondong-bondong menanamkan uangnya di situ.
Nah, untuk memahami apa itu index fund, cara kerja, hingga contoh populernya, simak berikut ini, seperti disitat dari Qoala.
Apa Itu Index Fund?
Index fund adalah instrumen reksadana yang dikelola dengan tujuan mendapatkan return yang mendekati angka yang indeks acuan hasilkan.
Indeks yang kamu jadikan sebagai acuan bisa berupa indeks saham atau obligasi.
Manajer investasi akan membuat komposisi reksadana yang sama dengan indeks acuannya.
Dalam pengelolaan instrumen reksadana yang satu ini, manajer investasi tidak perlu melakukan analisis perusahaan.
Dengan begitu, biaya operasional aset investasi satu ini akan jauh lebih rendah daripada jenis reksadana lain.
Kamu yang sudah pernah atau sedang berinvestasi reksadana tentunya sudah tahu berapa besaran biaya yang dikeluarkan oleh para investor untuk bisa menjalankan investasi dengan aset pilihannya.
Pasar index fund dinilai lebih luas dan memungkinkan pemiliknya untuk memperjualbelikannya kapan saja.
Masih ragu untuk memilih instrumen reksadana yang satu ini? Kamu bisa mencari sebanyak mungkin informasi seputar reksadana indeks.
Salah satu contoh index fund yang menjadi favorit para investor adalah S&P 500.
Sejalan dengan namanya, reksadana indeks tersebut mencakup 500 emiten perusahaan terbesar di Amerika Serikat.
Jika dibandingkan saham maka indeks fund memiliki nilai risiko yang lebih kecil.
Hal tersebut dibenarkan dan diyakini oleh Warren Buffett, salah satu investor tersukses di dunia.
Baca juga: Jenis-jenis Pasar Modal, Apa Saja? Cari Tahu Yuk di Sini!
Maka dari itu, para investor pemula tidak perlu takut dan khawatir akan menghabiskan banyak dana untuk modal investasi.
Selama investasi kamu lakukan tanpa kesalahan, tentunya apa yang kamu khawatirkan hanyalah sebuah ketakutan, bukan mimpi buruk.
Akan lebih baik untuk terlebih dahulu membandingkan beberapa perbedaan antara reksadana indeks vs saham agar lebih yakin untuk memilih index fund.
Seperti diketahui bersama bahwa saham mampu memberikan return yang tinggi.
Akan tetapi, return tinggi biasanya sebanding dengan risiko yang tinggi pula.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika kamu sering mendengar begitu banyak investor yang gagal dalam mendapatkan cuan dari saham.
Artinya, saham bukanlah instrumen investasi yang cocok untuk semua orang.
Karena hal tersebut, dibuatlah ETF atau exchange traded funds yang merupakan instrumen yang mengumpulkan dana dari masyarakat kemudian memasukkannya ke sebuah pot besar.
Kemudian, dana tersebut digunakan oleh manajer investasi untuk bisa berkembang dan dikelola dalam berbagai bidang.
Buffett bahkan menulis buku yang menjelaskan bahwa strategi terbaik berinvestasi adalah menghindari risiko semaksimal mungkin sehingga peluang untuk mencapai tujuan akan lebih besar.
Dalam berinvestasi, tentunya kamu juga harus sabar dan disiplin seperti yang disarankan oleh Buffett.
Hal tersebut mungkin menunjukkan kalam indeks fund merupakan tujuannya.
Sejarah di Balik Apa Itu Index Fund
Index fund termasuk reksadana indeks syariah hadir karena masyarakat awam masih bingung dalam hal investasi saham.
Artinya, orang-orang masih belum benar-benar tahu dan memahami produk investasi apa yang tepat.
Tentunya, analisis saham memerlukan waktu, usaha, dan perjalanan panjang.
Melihat kondisi tersebut, John Bogle, pendiri perusahaan Vanguard kemudian membangun index fund pertama pada tahun 1976.
Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan investasi yang tidak memerlukan analisis.
Bukan itu saja, calon investor juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak aset dalam bentuk paket.
Biaya investasinya juga lebih rendah daripada reksadana secara umum.
Sampai saat ini, produk index fund terus berkembang, bahkan kamu bisa memilih indeks fund terbaik di Indonesia untuk meningkatkan peluang mendapatkan cuan dari sejumlah uang yang kamu gunakan sebagai modal investasi.
Cara Kerja Index Fund
Seperti disampaikan sebelumnya, reksadana bekerja seperti indeks acuannya.
Salah satu hal yang harus kamu tahu tentang kinerja reksadana indeks adalah imbal hasil yang didapatkan tidak bisa digunakan untuk mengukur baik-buruknya performa reksadana satu ini.
Untuk melakukannya, kamu harus mengukur selisih antara performa produk dengan acuannya.
Dengan kata lain, kinerja reksadana indeks akan tetapi dinilai kurang meski kinerja RD indeks satu ini lebih tinggi dari acuannya serta memiliki selisih yang besar.
Istilah yang menjelaskan tentang selisih antara index fund dengan acuannya dikenal dengan istilah tracking error.
Selisih yang semakin kecil menggambarkan kinerja index fund yang semakin baik.
Jika skor dari tracking errornya sama dengan nol (0) maka bisa dikatakan kalau index fund tersebut memiliki performa yang sempurna.
Pasalnya, nilai atau skor tersebut menunjukkan kalau reksadana indeks tersebut sama persis dengan acuannya.
Lantas, siapa yang mengurus reksadana indeks para investor? Jika dalam investasi kamu mengenal istilah manajer investasi maka ia juga merupakan orang yang membuat reksadana indeks sekaligus membuat portofolio saham dengan nilai sebaik mungkin.
Nilai saham akan berkembang selaras dengan indeks pasar saham apabila portofolio dikelola dengan baik.
Sebagai gambaran lain untuk dapat memahami apa itu index fund dan cara kerjanya, ambil contoh kamu ingin membeli index fund S&P, manajer investasi lah yang akan membelinya.
Komposisinya sama dengan 500 emiten pada indeks S&P 500 yang kamu pilih.
Jadi, jenis reksadana satu ini akan mirip dengan jenis saham di indeks tersebut.
Setidaknya, index fund tidak akan lebih baik atau lebih buruk daripada indeks yang ada di pasar saham acuan.
Singkatnya, index fund akan meningkatkan dengan kenaikan yang tidak jauh berbeda dengan saham S&P yang meningkatkan 1 persen dan sebaliknya.
Sekalipun berbeda, maka hasilnya tidak akan jauh berbeda.
Sementara itu, jika nilai indeks acuan tetap maka modal investasi pada aset pilihanmu agak bergerak tetap.
Baca juga: Cara Investasi Saham dengan Modal Kecil yang Dijamin Aman
Kelebihan Index Fund
- Investasi dengan modal terjangkau
Siapa bilang kalau investasi memerlukan modal yang besar?
Nyatanya, ada begitu banyak instrumen investasi yang bisa kamu mulai dengan modal minim.
Index fund pun menjadi salah satu pilihan investasi yang cocok bagi pemula.
Alasannya, investasi satu ini bisa mereka mulai dengan modal terjangkau.
- Profil risiko tergolong rendah
Risiko menjadi salah satu hal yang perlu calon investor perhatikan saat memilih jenis investasi yang tepat.
Buat kamu yang ingin berinvestasi dengan profil risiko rendah, apakah akan lebih memilih reksadana indeks dibandingkan instrumen investasi lain?
Pergerakan pada index fund menyesuaikan indeks acuannya.
Tingkat risiko yang rendah berasal dari diferensiasi produk saham yang ada pada index fund.
Profil risiko yang rendah juga menjadi kelebihan yang bisa kamu dapatkan saat berinvestasi.
Jadi, saat memutuskan untuk berinvestasi, tetapkan pilihanmu apakah ingin mendapatkan peluang cuan yang besar dengan risiko yang tinggi atau risiko rendah, tetapi dengan return yang sebanding.
- Biaya terjangkau
Dalam investasi, kamu akan mengenal berbagai jenis biaya termasuk biaya administrasi.
Namun, tidak perlu khawatir akan hal tersebut karena index fund dikenal sebagai investasi dengan biaya terjangkau atau rendah.
Pada umumnya, manajer investasi membebankan biaya sebesar 0,5 persen dari saldo setiap tahunnya.
Bila beruntung, kamu bisa mendapatkan broker yang menawarkan jasanya hanya dengan biaya 0,1 persen saja per tahun.
- Memungkinkan investor memantau portofolio dengan mudah
Kesempatan untuk memantau portofolio didapatkan karena adanya transparansi kepada para investor.
Dengan demikian, investor bisa memantau alokasi dana yang mereka gunakan untuk berinvestasi.
Mari kita katakan kamu memilih index fund dengan acuan IDX30. Itu artinya, kamu bisa melihat daftar saham pada acuan atau patokan tersebut.
Maka dari itu, tidak sulit bagi kamu sebagai investor untuk mengetahui saham mana saja yang manajer investasi pilihkan untuk kamu.
Kelemahan Index Fund
- Hadir dengan potensi keuntungan terbatas
Sebelum meyakinkan diri untuk berinvestasi, penting untuk mengetahui kalau potensi cuan atau return sebanding dengan tingkat risikonya.
Jika kamu memilih index fund yang memiliki profil risiko rendah maka sudah tahu kan apa artinya itu?
Ya, potensi return yang kamu dapatkan juga kecil atau terbatas.
Hal tersebut merupakan salah satu kekurangan yang harus kamu perhatikan saat memilah dan memilih produk reksadana terbaik untuk indeks.
Namun, kamu tidak perlu khawatir karena potensi yang rendah tetap akan memberikan kesempatan kamu mendapatkan cuan.
Sebaiknya, cari tahu informasi seputar besaran return yang bisa kamu dapatkan dari investasi reksadana indeks.
- Merupakan investasi yang dipengaruhi oleh kondisi pasar
Meski tampak cocok dijadikan sebagai instrumen investasi bagi sebagian orang, terutama pemula, sayangnya manajer investasi tidak bisa melakukan banyak hal dalam mengelola instrumen tersebut.
Kondisi pasar dan kondisi ekonomi secara umum mempengaruhi kenaikan atau penurunan instrumen tersebut.
Nilai index fund akan meningkat saat tren meningkat dan sebaliknya.
- Dinilai kurang fleksibel
Kekurangan lain dari index fund adalah instrumen investasi satu ini dinilai kurang fleksibel.
Manajer investasi tidak punya keleluasaan dalam mengelola dana investor.
Hal tersebut membuat kinerjanya hanya terlihat di awal dan setelah membangun dan merancang reksadana indeks sebaik mungkin, ia tidak dapat mengubah komposisi portofolio jika terjadi perubahan pada kondisi pasar.
Contoh Index Fund
1. IDX30
Tahukah kamu kalau IDX30 merupakan indeks yang mengukur kinerja 30 saham dengan kapitalisasi besar?
Tentunya, saham-saham tersebut merupakan 30 terbaik dari indeks LQ45 yang memenuhi kriteria seperti nilai likuiditas dan fundamental perusahaan.
Bagi kamu yang tertarik dengan idax fund, tentunya bisa memilih salah satu contoh produk dari IDX30.
Di antara contohnya, yaitu principal index IDX30, BNI-AM indeks IDX30, dan FWD asset IDX30 index equity fund.
2. LQ45
Bagi yang masih bingung dalam memutuskan index fund apa yang tepat untuk berinvestasi, mungkin kamu bisa memilih salah satu produk yang menggunakan LQ45 seperti avrist indeks LQ45, batavia LQ45 plus, atau mandiri indeks LQ45.
Adapun LQ45 merupakan indeks pelengkap IHSG yang mengukur kinerja sekitar 45 saham yang memiliki tingkat likuiditas tinggi.
Bukan hanya itu, saham-saham tersebut juga merupakan saham dengan kapitalisasi besar yang didukung dengan fundamental perusahaan yang baik.
3. SRI-Kehati
Sustainable and responsible investment atau SRI-Kehati adalah indeks yang dibuat oleh Yayasan Kehati dengan mengacu pada United States Principles for Responsible Investment atau PRI.
Sementara itu, penerbitannya bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Contoh index fund yang menggunakan SRI-Kehati adalah RHB SRI-Kehati index fund dan BNP Paribas SRI-Kehati.
Ada juga beberapa index fund yang menjadi pilihan para investor seperti russel 2000 yang memuat 2 ribu perusahaan kecil hingga menenang di Amerika Serikat.
Pilihan lain yang juga tidak kalah populer adalah FTSE 100 yang berisi 100 emiten perusahaan terbesar di Negara Inggris.
Sementara untuk kamu yang ingin berinvestasi index fund dengan cakupan emiten yang lebih sedikit, tentunya bisa memilih DAX dimana hanya ada 30 emiten.
Meski demikian, kapitalisasi dari emiten-emiten tersebut tergolong masif di Jerman.
Sebagai tambahan informasi, bagi kamu yang tertarik untuk belajar tentang dunia cryptocurrency, kamu bisa mempelajarinya di INDODAX Academy.
Baca juga: Investasi Reksadana BCA, Minat? Ketahui Seluk-beluknya di Sini!
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com