Dunia Fintech

Apa Itu Web 3.0? Ketahui Yuk Contoh Penerapannya!

JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu web 3.0 saat ini memang sangat menarik perhatian banyak orang, khususnya bagi peminat dunia digital.

Pada dasarnya, dengan memahami konsep Web 3.0, ada beberapa manfaat penting yang bisa didapatkan, khususnya terutama karena dapat membantu Anda mengikuti perkembangan teknologi dan tren di dunia digital. 

Sebagai informasi, Web 3.0 mewakili arah perkembangan teknologi dan internet. Dengan memahami konsep ini, Anda dapat tetap berada di garis depan perubahan dan inovasi teknologi yang sedang berkembang.

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu web 3.0 dan contoh penerapannya, yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Baca juga: Cara Trading Crypto di INDODAX via Aplikasi Mobile, Simak Fiturnya di Sini

indodax

Apa Itu Web 3.0?

Web 3.0, juga dikenal sebagai “Semantic Web” atau “Decentralized Web,” adalah konsep yang mengacu pada evolusi lebih lanjut dari World Wide Web. Ini adalah tahap perkembangan yang dianggap sebagai perpanjangan dari Web 2.0, yang fokus pada interaksi pengguna, konten berbagi, dan kolaborasi. Semantic Web ini bertujuan untuk mengatasi beberapa keterbatasan dan masalah yang masih ada dalam Web 2.0.

Beberapa ciri utama Web 3.0 adalah:

1. Semantik yang Lebih Kaya

Semantic Web bertujuan untuk memungkinkan komputer memahami dan mengolah informasi dengan cara yang lebih canggih. Ini melibatkan penggunaan metadata yang lebih kaya dan struktur data yang lebih terstruktur, sehingga komputer dapat “memahami” konten dengan lebih baik, seperti arti konten dan hubungannya dengan konten lainnya.

2. Desentralisasi

Web lanjutan ini cenderung memiliki aspek yang lebih terdesentralisasi, di mana data dan aplikasi tidak hanya dikelola oleh entitas pusat, seperti perusahaan besar, tetapi juga oleh pengguna individu. Teknologi blockchain sering kali dianggap sebagai bagian penting dari desain ini, memungkinkan akses dan kontrol yang lebih besar bagi individu.

  1. Interoperabilitas

Semantic Web berusaha untuk menciptakan lingkungan di mana berbagai platform dan aplikasi dapat bekerja bersama dengan lebih baik. Ini dapat dicapai dengan standar data yang lebih baik dan integrasi yang lebih lancar antara berbagai layanan.

  1. Personalisasi

Semantic Web dapat menyediakan pengalaman yang lebih personal karena kemampuan untuk memahami preferensi dan kebutuhan pengguna dengan lebih baik, sehingga konten dan layanan dapat disesuaikan secara lebih tepat.

  1. Pengolahan Data Lebih Canggih

Dengan semantik yang lebih kaya, Web 3.0 memungkinkan komputer untuk melakukan analisis data yang lebih canggih, seperti menyambungkan informasi dari berbagai sumber untuk memberikan wawasan yang lebih dalam.

  1. Keamanan dan Privasi

Web 3.0 juga berusaha untuk mengatasi masalah keamanan dan privasi dengan desain yang lebih baik, sehingga pengguna memiliki lebih banyak kendali atas data pribadi mereka dan risiko pelanggaran keamanan dapat diminimalkan.

Contoh Penerapan Web 3.0 — Apa Itu Web 3.0

Meskipun konsep Web 3.0 masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya diwujudkan, ada beberapa contoh penerapan atau proyek yang mencoba mewujudkan prinsip-prinsip Web 3.0. Berikut beberapa contoh:

  1. Solid Project

Solid adalah proyek yang dikembangkan oleh Tim Berners-Lee, pencipta World Wide Web. Solid bertujuan untuk memberikan pengguna kontrol penuh atas data pribadi mereka dengan menggunakan konsep desentralisasi. Solid memisahkan data dari aplikasi, memungkinkan pengguna untuk memiliki pod data pribadi yang dapat diakses oleh berbagai aplikasi dengan izin yang tepat. Ini membantu meningkatkan privasi dan memungkinkan pengguna untuk mengontrol bagaimana data mereka digunakan.

  1. Blockchain dan Kripto

Teknologi blockchain adalah komponen kunci dalam beberapa konsep Web 3.0. Ethereum, misalnya, memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi yang disebut “smart contract,” yang dapat dijalankan tanpa perantara dan diprogram untuk mengeksekusi transaksi otomatis sesuai dengan kondisi tertentu.

Baca juga: ISFF 2023 Festival Film Pendek dari INDODAX, Simak Jadwalnya

  1. Linked Data

Konsep Linked Data adalah bagian dari upaya untuk membuat semantik web menjadi kenyataan. Ini melibatkan penggunaan metadata yang lebih kaya dan standar terbuka, seperti RDF (Resource Description Framework) dan SPARQL (SPARQL Protocol and RDF Query Language), untuk menghubungkan dan menggabungkan data dari berbagai sumber.

  1. Proyek Desentralisasi

Beberapa proyek startup berusaha untuk menciptakan platform yang lebih desentralisasi dan memberikan pengguna lebih banyak kontrol atas data dan konten mereka. Contoh termasuk proyek-proyek dalam domain jejaring sosial, penyimpanan data terdesentralisasi, dan berbagai aplikasi yang berjalan di atas teknologi blockchain.

  1. Interoperabilitas Aplikasi

Upaya dilakukan untuk menciptakan protokol dan standar yang memungkinkan berbagai aplikasi berkomunikasi dan berinteraksi dengan lebih lancar. Ini termasuk protokol semantik yang membantu aplikasi memahami konteks dan arti data yang diakses.

  1. IoT (Internet of Things) yang Lebih Canggih

Dalam visi Web 3.0, IoT dapat diintegrasikan lebih baik dengan lingkungan online. Misalnya, perangkat IoT dapat menghasilkan data yang lebih bermakna, yang kemudian dapat dihubungkan dengan data dari sumber lain untuk memberikan wawasan yang lebih dalam.

Nah, untuk mengetahui lebih tentang “Apa Itu Web 3.0?”, selengkapnya ada di video podcast di bawah ini dengan narasumber CEO SEKUYA, Joshua Budiman. Selamat menyaksikan!

Baca juga: Tips Investasi Aset Kripto: Ini Cara Pilih Wallet yang Aman

Baca terus berita fintech Indonesia dan berita kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version