Apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar telah menjadi pertanyaan hangat di kalangan investor dan pengamat kripto Indonesia. Kini, Bitcoin sudah menembus level sekitar Rp1,95 miliar per BTC pada pertengahan Juli 2025. Kemudian muncul lagi tanda-tanda reli ke Rp2 miliar. Lalu, apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar secara berkelanjutan?
1. Harga Terkini dan Level Psikologis
Saat ini harga 1 BTC sudah menyentuh kisaran Rp1.94–1,95 miliar . Karena itu pertanyaan apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar bukan sekadar spekulasi, tapi tinggal selangkah lagi. Apabila USD/BTC mencapai US$120.000 pada kurs Rp16.800, itu setara Rp2 miliar per BTC.
2. Prediksi Pakar
Menurut Geoffrey Kendrick, Kepala Global Riset Aset Digital di Standard Chartered:
“Harga Bitcoin diperkirakan akan terus merangkak naik dan berpotensi mencetak rekor baru di angka USD 120.000 atau setara Rp2 miliar”
Ini sangat mendukung pertanyaan apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar sebagai kemungkinan nyata dalam waktu dekat.
Selain itu, analis dari Bernstein, Gautam Chhugani, menyatakan:
“Harga Bitcoin akan melonjak hingga Rp2,5 miliar bahkan lebih” dengan asumsi persetujuan ETF spot Bitcoin oleh SEC Amerika Serikat dalam dua tahun ke depan .
Maka bukan hanya apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar, tetapi juga apakah ia bisa melewati kisaran itu menuju Rp2,5–2,6 miliar.
3. Analisis On‑Chain dan Teknikal
Crypto Rover, analis populer, memperkirakan Bitcoin bisa menerobos US$140.000—setara Rp2,29 miliar jika kurs Rp16.300—jika berhasil melewati resistance US$110.000. Ini memberi jawaban positif untuk apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar — bahkan lebih tinggi.
Hadley Stern dari Marinade Finance memperkirakan target tertinggi siklus saat ini mencapai US$160.000—sekitar Rp2,6 miliar—dengan alasan momentum institusional. Jadi nilai Rp2 miliar terlihat terlalu konservatif dibanding target tersebut.
4. Faktor Pendorong: ETF & Institusi
Penerimaan dana institusional melalui ETF Bitcoin spot menjadi kunci. Keto seperti menurut Rover, inflow ETF, dukungan on‑chain data (hanya ~40.000 BTC dikirim ke bursa per hari), menciptakan tekanan beli kuat.
Tom Lee dari Fundstrat menjelaskan bahwa persetujuan spot ETF bisa mendorong harga ke Rp2,2 hingga Rp2,7 miliar. Ini menjawab pertanyaan apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar secara positif jika ETF disetujui.
5. Risiko dan Hambatan
Meski potensi besar, tetap ada risiko: kegagalan menembus resistance teknikal US$110.000–120.000 bisa memicu koreksi. Jika sentimen global berubah, harga bisa stagnan atau korektif di kisaran Rp1,6–1,8 miliar. Akan tetapi pertanyaan apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar tetap relevan dalam skenario optimistik.
6. Kesimpulan: Apakah Harga Bitcoin Akan ke Rp2 Miliar?
- Secara teknikal dan psikologis, batas Rp2 miliar sedang dijajaki saat ini.
- Pakar seperti Geoffrey Kendrick yakin Bitcoin bisa mencapai level tersebut dalam waktu dekat.
- Prediksi Bernstein dan Fundstrat bahkan menghadirkan target lebih tinggi Rp2,5–2,7 miliar.
- Analisis on‑chain (Crypto Rover) mendukung prospek Rp2,29 miliar atau lebih jika breakout berhasil.
- Analisis Hadley Stern menjadikan Rp2,6 miliar sebagai proyeksi realistis jangka menengah.
Dengan menggunakan 10 kali penekanan pada apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar, jawaban kami: Ya, pertanyaan itu sangat valid. Menurut berbagai pakar, kondisi pasar saat ini bahkan memungkinkan Bitcoin menembus Rp2,5 atau Rp2,6 miliar. Tinggal tunggu apakah resistance teknis akan dilewati dan momentum institusional semakin kuat.
Panel Quote Orang Berkompeten
- Geoffrey Kendrick (Standard Chartered):
“Harga Bitcoin… berpotensi… USD 120.000 atau setara Rp2 miliar”.
- Gautam Chhugani (Bernstein):
“Harga Bitcoin akan melonjak hingga Rp2,5 miliar bahkan lebih”
- Crypto Rover (Pintu News analis):
Prediksi mencapai Rp2,29 miliar jika berhasil breakout US$110.000.
- Hadley Stern (Marinade Finance):
Menargetkan US$160.000 (~Rp2,6 miliar) sebagai titik tertinggi siklus saat ini.
Semoga artikel ini membantu Anda menjawab apakah harga bitcoin akan ke Rp2 miliar, serta memahami faktor‑faktornya dengan perspektif para pakar dan data pasar terkini.