DuniaFintech.com – Di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah menerima suntikan dosis perdana vaksin Covid-19, Sinovac pada Rabu lalu (13/01/2021). Penyuntikan vaksin terhadap orang nomor satu di Indonesia tersebut, menandakan program vaksinasi terhadap masyarakat luas telah dimulai. Lalu, apakah ada pengaruh vaksinasi dengan ekonomi? Atau apakah vaksinasi kunci pemulihan ekonomi?
Bapak Presiden juga sempat menyampaikan bahwa tahap pertama vaksin akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain.
Pemerintah akan menargetkan setidaknya 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa yang harus diberi vaksin. Menurut Bapak Presiden program vaksinasi Covid-19 secara gratis ini dapat membuktikan vaksinasi kunci pemulihan ekonomi.
Baca juga:
- Situs Penghasil Bitcoin Gratis 2020 Terbukti Tanpa PHP
- Pinjam Uang Cuma dengan KTP Tanpa Slip Gaji, Disini Tempatnya!
- Tips Belajar Saham Untuk Pemula Ini Bisa Bikin Untung!
Setelah mengetahui pendapat Bapak Presiden terkait vaksinasi kunci pemulihan ekonomi, tim analisis Bank DBS pun mulai menanggapi perihal bagaimana perekonomian dunia dan Indonesia pada 2021.
Menurut tim analisis Bank DBS, kunci perekonomian dunia dan Indonesia ada pada kemampuan mengatasi pandemi. Pemberian vaksin menjadi senjata utama untuk mengatasi Covid-19. Ada 61 kandidat vaksin yang sedang dalam tahap uji klinis.
Sebagian vaksin telah mendapatkan izin penggunaan darurat di sejumlah negara, di antaranya vaksin buatan Moderna dan Pfizer-BioNTech. Di Indonesia sendiri, vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh BPOM dan dilansir memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.
Proses produksi dan distribusi vaksin akan menjadi tantangan besar berikutnya. Seberapa besar kapasitas produksi dan kemampuan mendistribusikan vaksin akan menentukan berapa lama waktu untuk vaksinasi hingga mencapai herd immunity atau masyarakat kebal virus. Sejumlah lembaga menyampaikan, kecepatan dan kemampuan setiap negara dalam vaksinasi Covid-19 ini akan berbeda-beda.
Ekonom Bank DBS pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali positif, tumbuh 4 persen tahun depan.
“Untuk memperbaiki ekonomi nasional, Indonesia tidak terlalu bergantung pada sektor pariwisata dan transportasi, namun membangkitkan kembali ekonomi domestik menjadi hal yang krusial,” jelas Kee Yan Yeo tim analis DBS.
Dengan dimulainya vaksinasi, diharapkan Pemerintah Indonesia tidak perlu mengulangi lagi pembatasan sosial secara ketat yang telah membuat banyak perusahaan babak belur selama periode pandemi. Selain vaksinasi, stimulus ekonomi dari Pemerintah dan Undang-undang Cipta Kerja diharapkan akan menjadi tambahan ‘vitamin’ bagi pemulihan ekonomi Indonesia.
(DuniaFintech/ Dinda Luvita)