DuniaFintech.com – Open Application Programming Interfaces atau API gagasan Bank Indonesia diharapkan akan segera terwujud pada Oktober. Hal ini disampaikan Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Erwin Haryono dalam diskusi daring pada Jumat (25/9).
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, saya berharap pada bulan Oktober standarisasi Open Application Programming Interfaces atau API dapat terwujud,”
Erwin menilai, program Open API Bank Indonesia dapat menghubungkan berbagai pelaku jasa keuangan, mulai dari yang konvensional hingga berbasis elektronik (fintech). Nantinya diharapkan akan banyak kolaborasi antar keduanya dalam ekosistem tersebut.
Ada pun kebijakan Open API keluaran Bank Indonesia ini ditujukan untuk keterbukaan operasi perbankan. Dengan kata lain, hadirnya API menjadi model baru perbankan dalam mengadaptasi sistem open banking.
“Jadi kita melakukan standarisasi Open API untuk pembayaran, sehingga lembaga keuangan bank dan non-bank bisa saling berkolaborasi melalui penggunaan data, dana, dan sebagainya dengan menggunakan Open API yang terstandarisasi,”
Baca juga:
- Review Gradana, Fintech Lending Terdaftar OJK untuk Investasi Properti yang Aman
- DANA Hadirkan User Rating Review, Dekatkan Pelanggan dan Pengusaha
- Menghasilkan Uang dengan Mudah dan Cepat Hanya Modal Gadget, Ini Caranya
Open API Bank Indonesia Satukan Regulasi Keuangan
Standarisasi Open API ini merupakan salah satu dari lima inisiatif Bank Indonesia yang tercantum dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia atau BSPI 2025.
Inisiatif open banking dirancang untuk mengadaptasi layanan berbentuk digital di perbankan sebagai syarat utama bank menjadi lembaga utama dalam ekonomi keuangan digital. Implementasi open banking dilakukan melalui standardisasi Open API yang mencakup standar data, teknis, keamanan dan tata kelola atau good governance.
Ada pun maksud dari kebijakan Open API ini untuk menggerakkan ekonomi digital melalui interlink antara bank dengan fintech dalam meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Selain itu, hal ini dinilai dapat mendorong inklusi keuangan, salah satunya pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
DuniaFintech/Fauzan