DuniaFintech.com – Laju pergerakan aset digital pada akhir pekan ini (6/6) layak dicermati. Peningkatan tren positif di hari sebelumnya berpotensi untuk menghadirkan keuntungan. Momen ini layak dijadikan alasan untuk Anda melakukan jual/beli (trading) aset dan mata uang digital.
Meski ada pembatasan aktivitas di tengah pandemi, tidak serta merta membuat Anda tidak mampu melakukan hal-hal produktif, salah satunya melakukan trading. Sebagaimana diketahui, istilah ‘crypto never sleeps’ menegaskan bahwa aktivitas jual/beli aset digital selalu aktif 24 jam sepekan selama setahun.
Oleh sebab itu, DuniaFintech akan merekomendasikan cara ‘mempekerjakan’ uang Anda melalui aset digital yang terlihat membawa keuntungan di akhir pekan ini.
Baca juga:
- Hadapi Era New Normal, Koinworks Fokus Dampingi UMKM Digital
- Prediksi Bitcoin Tahun 2020, Ini Analisa Bloomberg
- Waktunya Cuan! Nilai Tukar Rupiah Berada Dibawah 14.000
Daftar Aset Digital Menguntungkan di Akhir Pekan
Achain (ACT)
Aset berupa mata uang digital ini menempati urutan 352 di kapitalisasi pasar mata uang digital (Coin Market Capitalization). Dalam 24 jam terakhir, performa dari ACT cukup meyakinkan. Dilansir dari layanan bursa mata uang digital INDODAX, ACT mengalami tren positif dengan persentase sebanyak 2,4%.
Selain itu, ACT juga menduduki posisi ke 4 top performers di platform INDODAX 24 jam terakhir dengan mendapatkan peningkatan sebanyak 1,2% dengan volume perdagangan mencapai 689 juta lebih.
Litecoin (LTC)
Saat artikel ini ditulis, LTC mengalami peningkatan sebanyak 0,1% dengan volume transaksi mencapai 659,2. Pada tabel aktivitas perdagangan INDODAX, harga dibuka Rp 669 ribu dan ditutup pada Rp 671 ribu. Harga LTC sempat mencapai harga tertingginya, yakni mencapai sekitar Rp 673 ribu untuk harga jual dan Rp 664 ribu di harga belinya.
Vexanium (VEX)
VEX menduduki urutan pertama top performers aset digital di layanan INDODAX dalam 24 jam terakhir. Dengan capaian peningkatan sebanyak 13,3% sehari sebelumnya, VEX menunjukan peningkatan dengan membuka harga jual sekitar Rp 246 ribu dengan harga beli Rp 89 ribu serta menghasilkan volume keseluruhan perdagangan mencapai 5,7 milyar.
DuniaFintech/Fauzan