Site icon Dunia Fintech

Aset Perbankan RI Tumbuh 8,91% yoy, Bank Besar Kuasai Hampir 50%

Aset Perbankan RI Tumbuh 8,91% yoy, Bank Besar Kuasai Hampir 50%

Aset Perbankan RI Tumbuh 8,91% yoy, Bank Besar Kuasai Hampir 50%

JAKARTA, 26 September 2024 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset perbankan RI pada Juli 2024 mencapai Rp12.012,4 triliun, tumbuh 8,91% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Rp11.030,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data terbaru Statistik Perbankan Indonesia OJK yang dirilis pada Rabu (25/9/2024), aset bank kecil yang tergabung dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 1 mengalami pertumbuhan tipis sebesar 0,61% yoy hingga mencapai Rp1.398 triliun hingga Juli 2024. Jumlah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan Rp1.389,97 triliun pada tahun sebelumnya, dengan porsi aset bank mini mencapai 11,64% dari total aset perbankan nasional.

Aset Perbankan RI, Dominasi 4 Bank

Bank yang tergabung dalam KBMI 2 mencatatkan pertumbuhan aset yang signifikan sebesar 16,07%, dengan total nilai mencapai Rp1.654,56 triliun pada Juli 2024, naik dari Rp1.425,54 triliun pada Juli 2023. Kelompok ini kini menguasai 13,77% dari keseluruhan aset perbankan nasional. Sementara itu, bank dalam KBMI 3 mencatatkan aset sebesar Rp2.978,12 triliun, tumbuh 9,10% yoy dari Rp2.729,79 triliun pada Juli 2023, menempati urutan kedua dalam penguasaan aset dengan porsi 24,79%.

Bank-bank besar yang tergabung dalam KBMI 4, seperti PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), mencatatkan pertumbuhan aset 9,05% yoy dengan total nilai Rp5.981,29 triliun pada Juli 2024, naik dari Rp5.484,71 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Bank-bank ini mendominasi aset perbankan nasional dengan porsi 49,79%.

Sebagai informasi, KBMI adalah klasifikasi bank berdasarkan modal inti. KBMI 1 mencakup bank dengan modal inti hingga Rp6 triliun, KBMI 2 antara Rp6 triliun hingga Rp14 triliun, KBMI 3 antara Rp14 triliun hingga Rp70 triliun, dan KBMI 4 adalah bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun, yang sering disebut bank jumbo.

Aset Bank Mini

Kondisi aset bank kecil atau mini di KBMI 1 menunjukkan perbaikan dibandingkan paruh pertama tahun 2024. Pada Juni 2024, aset bank mini turun 3,5% yoy, dari Rp1.445,01 triliun menjadi Rp1.394,03 triliun. Menurut Direktur Segara Research Institute, Piter Abdullah, penurunan tersebut disebabkan oleh banyaknya bank kecil yang naik ke KBMI 2 setelah berhasil meningkatkan modal inti mereka di atas Rp6 triliun.

“Penurunan aset di KBMI 1 bisa disebabkan oleh bank-bank yang telah naik kelas menjadi KBMI 2,” jelasnya.

Meski ada penurunan aset, Piter menegaskan bahwa tidak terjadi penarikan dana besar-besaran dari bank-bank di KBMI 1, yang tetap mampu menarik dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan DPK, menurutnya, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan aset bank selain pertumbuhan kredit dan profitabilitas.

Exit mobile version