JAKARTA, duniafintech.com – Asuransi dan investasi serta dana darurat, manakah yang lebih penting? karena mengatur keuangan bukan hanya dilakukan untuk seminggu atau sebulan yang akan datang. Tetapi dilakukan untuk mempersiapkan hal yang tidak terduga di kemudian hari. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menyiapkan dana darurat, asuransi dan investasi.
Tetapi tidak sedikit orang yang menganggap kebutuhan ketiga hal yang berkaitan dengan penyimpanan ini sama, sehingga hanya melakukan salah satu. Padahal ketiga jenis penyimpanan ini sangat berbeda. Berikut ini penjelasan mengenai Dana darurat, asuransi, dan investasi.
Baca juga: Investasi di Tahun Politik, Simak Strategi agar Cuan Maksimal
Baca juga: Cara Investasi di Livin Mandiri, Perhatikan Tujuan dan Profil Resiko
Asuransi dan Investasi atau Dana Darurat Penting?
1. Dana Darurat
Keuangan menurut bisa terjadi kapan saja bahkan tanpa hal yang tidak diduga sekaligus. Sebab kehidupan yang belum tentu selalu berada diatas selamanya. Sehingga dana taktis dibutuhkan untuk meringankan masalah tersebut.
Dana darurat merupakan keuangan yang harus dipersiapkan dengan tujuan untuk kejadian yang tidak terduga. Hal itu dilakukan untuk mengatasi guncangan dari keuangan yang menurun akibat masalah tertentu.
Dana taktis ini bisa diibaratkan seperti atap rumah yang bocor di saat hujan deras. Sehingga butuh adanya penambal agar bocor tidak semakin membasahi dalam rumah dan tidak menimbulkan masalah yang baru.
Sama seperti atap yang bocor, dana darurat juga diperlukan saat ada suatu masalah datang dan membutuhkan penutup kecil untuk mengatasinya. Tetapi dana darurat tidak bisa diandalkan untuk menutupi masalah tersebut. Keuangan itu hanya mengatasi sementara sampai solusi lainnya tersedia.
Setiap orang harus memiliki dana darurat yang harus dilakukan setiap pemasukan datang, misalnya setiap bulan. Pemasukan tersebut harus disisihkan setiap saat dan menjadi kewajiban dalam mengatur keuangan ketika pemasukan masih stabil.
Jika keuangan sedang menurun, uang dana darurat ini bisa digunakan sebagai bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah yang harus dibayar.
Maka sisihkanlah uang sebelum membeli atau melakukan hal yang lain dari pemasukan yang baru datang. Simpan dana darurat dengan pencapaian 6 kali dari hasil pengeluaran yang dilakukan setiap bulannya.
Dalam menyimpan dana ini, pastikan ke tempat yang aman atau ditujukan untuk investasi risiko rendah seperti deposito, emas, reksa dana, atau obligasi yang dilakukan secara jangka pendek di bawah satu tahun.
2. Asuransi
Asuransi merupakan dana taktis yang sifatnya mencicil dan dilakukan sesuai kesepakatan antara seorang pengguna asuransi dan bank. Kelebihan dari asuransi adalah, bisa memberikan lebih banyak dana ketika dibutuhkan dibandingkan dengan dana darurat yang disimpan sendiri.
Jenis keuangan ini sangat menguntungkan untuk masa depan terlebih bagi orang yang memiliki usia rentan terhadap sakit. Asuransi bisa menolong ketika harus dilarikan kerumah sakit.
Keutamaan dalam memiliki asuransi memang untuk memberikan kemudahan pelayanan medis yang membutuhkan biaya cukup banyak. Sehingga bisa ditutupi dengan asuransi yang dicicil dalam waktu yang ditentukan.
Asuransi bukan hanya untuk kesehatan, tetapi bisa juga untuk asuransi jiwa sampai asuransi Pendidikan untuk anak. Maka dengan menggunakan asuransi biaya untuk masa depan lebih terjamin karena sudah disiapkan dari awal. Dalam melakukan asuransi, prioritaskan untuk asuransi kesehatan.
3. Investasi
Investasi merupakan kegiatan pendanaan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari inflasi yang ada. Sehingga keuangan yang dimiliki bisa memiliki perkembangan dan penambahan dibanding sebelumnya. Tetapi sebelum melakukan investasi, pastikan dahulu bahwa dana darurat dan asuransi yang kamu miliki sudah cukup.
Melakukan investasi tidak bisa menggunakan dengan keuangan sehari-hari yang harus dipenuhi. Sebab investasi tidak cocok dijadikan sebagai pemasukan keuangan dalam jangka panjang. Investasi akan terasa keuntungannya jika dilakukan secara jangka panjang.
Sebab dalam memutuskan untuk investasi harus memiliki dana darurat sebagai pengaman dan keselamatan dalam asuransi.
Dana darurat akan menjadi sebuah pengaman jika ada hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan saat melakukan investasi. Sehingga kekurangan kecil bisa ditutup oleh keuangan yang ada di dana taktis.
Sedangkan asuransi digunakan sebagai keselamatan. Tidak ada yang mengetahui hasil akhir dari investasi. Maka diperlukan keselamatan, jika investasi tidak sesuai dengan harapan. Hal ini sangat diperlukan ketika ada hambatan dalam kehidupan yang lebih besar dan dana taktis tidak mencukupi.
Sehingga dalam mengatur keuangan, usahakan untuk melakukan dana taktis dahulu setiap bulannya setelah penghasilan datang. Setelah itu lengkapi penyimpanan dengan asuransi agar tidak terbebani saat keuangan di dana darurat tidak mencukupi suatu biaya besar. Jika kedua hal tersebut sudah seimbang dan aman dilakukan, cobalah untuk melakukan investasi jangka panjang.
Demikian ulasan lengkap mengenai pentingnya dalam memilih antara asuransi, investasi maupun dana darurat. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Manfaat Asuransi Jiwa Berjangka Ternyata Menguntungkan
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com