JAKARTA, duniafintech.com – Badai PHK (pemutusan hubungan kerja) perusahaan startup kembali menerjang salah satu perusahaan rintisan terkemuka di Indonesia.
Kembali lagi badai PHK menerjang perusahaan startup, kali ini perusahaan startup education technology Binar Academy melakukan PHK terhadap 20 persen karyawannya.
CEO Binar Academy Alamanda memastikan bersama seluruh head of department, team leader serta BoD siap membantu karyawan terdampak untuk konsultasi karir, pasca terjangan badai PHK perusahaan startup tersebut.
Kendati demikian, dirinya tidak mengungkapkan berapa jumlah keseluruhan karyawan dari 20 persen terkena PHK tersebut.
Dia menambahkan pihaknya akan memastikan untuk seluruh karyawan menerima pesangon sesuai dengan ketentuan berlaku. Perusahaan juga akan tetap melanjutkan fasilitas jaminan kesehatan bagi karyawan terdampak sampai dengan 30 Oktober 2022 termasuk anggota keluarganya.
“Kami memastikan seluruh karyawan menerima pesangon sesuai dengan ketentuan berlaku,” kata Alamanda.
Baca juga: Waduh! Imbas Badai Kripto, OpenSea PHK 20 Persen Karyawan
Dia menegaskan perusahaan akan memberikan bantuan terhadap karyawan yang terkena PHK tersebut untuk mendapatkan pekerjaan serta memberikan kesempatan untuk meningkatkan skill lewat kursus yang tersedia di BINAR Academy.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa dukungan diberikan kepada karyawan yang terkena dampak,” ujar Alamanda.
Dia mengungkapkan alasan terdampak badai PHK perusahaan startup tersebut terhadap 20 persen karyawannya dikarenakan perusahaan saat ini sedang menyiapkan strategi untuk menghadapi dinamika ekonomi global.
Kemudian, perusahaan juga berfokus menguatkan lini bisnis utama, mengoptimalisasi aktivitas investasi dan menstreamline operasional agar bisa menjadi perusahaan lebih baik lagi.
“Perusahaan telah melakukan evaluasi internal penuh dan memtuskan bahwa tenaga kerja kami harus dikurangi 20 persen,” kata Alamanda.
Badai PHK Perusahaan Startup – Apa Penyebabnya?
Baca juga: Harga Koin Anjlok Parah, Badai PHK Kini Menyerang Startup Kripto
Pengamat Ekonomi Digital dari Institute for Development of Economics and Finance Nailul Huda menilai sebelum Shopee melakukan PHK, beberapa perusahaan startup lokal juga melakukan PHK karyawan bahkan tutup usaha. Menurutnya kebijakan PHK karyawan hingga tutup usaha dikarenakan dua hal yaitu kesulitan pendanaan dan kebutuhan akan efisiensi biaya.
Selain itu, menurutnya persaingan yang ketat di beberapa sektor industri digital juga menyebabkan ‘musim dingin’ industri startup digital lokal. Bahkan, dia memperkirakan situasi ‘musim dingin’ industri startup digital masih tetap berlanjut.
“Jika pendanaan masih seret dan persaingan semakin ketat, saya rasa masih akan ada lagi perusahaan digital yang melakukan efisiensi berupa PHK karyawan, bahkan tutup usaha,” kata Huda kepada duniafintech.com.
Baca juga: Harga Koin Anjlok Parah, Badai PHK Kini Menyerang Startup Kripto
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com