Site icon Dunia Fintech

Bagaimana Nasib Bank di Zaman Serba Digital? Ini Tanggapan Perbanas

nasib bank

JAKARTA, duniafintech.com – Pada zaman serba digital saat ini, nasib perbankan memang menjadi sorotan. Pasalnya, transaksi digital yang masif belakangan ini membuat lembaga keuangan konvensional seperti bank dianggap mulai ditinggalkan.

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Kartika Wirjoatmodjo, sudah ada dorongan dan perubahan besar dalam industri pembayaran dalam beberapa tahun terakhir. Tiko, sapaannya, menilai bahwa terdapat 5 kelompok pelaku industri yang sangat penting pada masa sekarang.

Pertama, bank incumbent yang sebagian besar kini berubah menjadi bank hybrid dari sebelumnya menganut bisnis perbankan konvensional. Kedua, bank digital. Ketiga, financial technology atau fintech. Keempat, merchant aggregator dan kelima adalah agen bank. 

Ia berpandangan, kelima kelompok pelaku industri itu benar-benar bekerja sama bank dalam meningkatkan kecepatan, efisiensi, keandalan, ataupun keamanan sistem pembayaran secara keseluruhan.

“Perbanas sebagai incumbent dalam bisnis ini juga mencoba mengubah cara pandang kami terhadap pembayaran. Jadi, pembayaran dulu sangat terintegrasi ke dalam inti bank, tapi sekarang pembayaran sudah menjadi sistem terbuka, ekosistem jadi terbuka,” ucapnya, dikutip dari Bisnis.com, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga:

Maka dari itu, sambungnya, sebagian besar bank sudah mengubah cara pandang terhadap ekosistem dan mengubah konsep close banking menjadi open banking. 

“Gelombang perubahan pertama adalah bagaimana benar-benar bekerja sama dengan pemain ekosistem untuk benar-benar membuka sistem kita melalui API dan layanan mikro sehingga sistem dapat diekspos ke para pemain,” paparnya.

Akan tetapi, ia pun menekankan bahwa tentunya hal itu mesti dijaga dengan pengamanan serta keandalan yang baik pula. Dikatakannya, dalam beberapa tahun terakhir, terdapat banyak investasi di bank, mulai dari banyak capex untuk meningkatkan sistem perbankan inti untuk meningkatkan keandalan API dan layanan mikro dan juga untuk memastikan bahwa investasi di keamanan siber dan manajemen risiko.

“Saya pikir cara kami melihatnya sekarang adalah bank akan menjadi pemain kunci selama mereka beralih ke model hybrid dan ekosistem terbuka,” tuturnya.

Ia menerangkan, bank hybrid terlihat di mana beberapa bank membuat digital mobile apps dan menjadi lebih seperti superapp.

“Ada banyak cara bank berpartisipasi dalam ekosistem ini dengan menciptakan pemain baru dan juga menciptakan produk baru,” tandasnya.

 

 

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version