Site icon Dunia Fintech

Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia jika Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Jokowi?

Nasib Ekonomi Indonesia Sri Mulyani

JAKARTA, duniafintech.com – Nasib ekonomi Indonesia jika ditinggal Menteri Keuangan Sri Mulyani diungkap oleh ekonom senior Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri.

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikabarkan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kalau mereka mundur, gimana ekonomi? Nanti rupiah dan sebagainya gimana?” kata Faisal Basri saat ditemui di sela-sela Aksi Kamisan di Jakarta, dikutip dari Tempo.co, Jumat (19/1/2024).

Terlebih lagi, imbuhnya, Sri Mulyani adalah lambang integritas. Meski demikian, Faisal Basri optimistis bahwa kondisi atau nasib ekonomi Indonesia justru lebih baik jika Sri Mulyani mundur dari kabinet Jokowi.

Baca juga: Ada Risiko Volatilitas Kondisi Global, Kondisi Makro Ekonomi Indonesia Cukup Tangguh

“Memang ada riak-riak ya, tapi ongkosnya akan jauh lebih kecil dibandingkan kerusakan-kerusakan yang kita biarkan sampai Oktober nanti,” tutur Faisal Basri.

Meski demikian, Faisal Basri sendiri tidak menuturkan secara rinci soal ongkos yang akan jauh lebih kecil ini. 

Pemerintahan Jokowi diketahui resmi berakhir pada Oktober 2024 dengan dilantiknya presiden dan wakil presiden terpilih. 

Adapun batas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih dari Pilpres 2024 adalah pada 20 Oktober 2024. Hal itu sesuai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022.

Sebelumnya, ekonom senior UI Faisal Basri menyatakan mendengar kabar bahwa Sri Mulyani Indrawati siap mundur dari kabinet Jokowi.

“Saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur,” kata Faisal Basri dalam acara Political Economic Outlook 2024 yang diunggah di akun YouTube Progresif Idn pada Senin, 15 Januari 2024 lalu.

Dia kemudian mengajak masyarakat untuk membujuk mantan Managing Director World Bank itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan menteri-menteri lain untuk mundur dari kabinet Jokowi.

Ajakan itu dilontarkan Faisal Basri karena dia menilai kinerja pemerintahan Jokowi buruk. Dia pun menyoroti sejumlah mega proyek, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kereta cepat.

Baca juga: Penting! Simak Ramalan Ekonomi Indonesia 2024 dari IMF, Bank Dunia, dan OECD

“Bikin macam-macam itu duitnya enggak ada, dengan cara apa dong jadinya? Utang. Utang sekarang Rp 8 kuadriliun,” kata Faisal Basri.

Selain itu, Faisal Basri juga menilai Jokowi terkesan berpihak kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Seperti yang diketahui, Gibran adalah putra sulung Jokowi.

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyatakan seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju tetap solid membantu Jokowi hingga akhir masa jabatan.

“Seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya,” ujar Ari Dwipayana dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta pada Kamis.

Baca juga: Penting! Inilah 5 Tantangan Ekonomi Indonesia Tahun 2024

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version