Site icon Dunia Fintech

Bank-bank Raksasa Gencar Kembangkan Bank Digital, Mandiri Kok Belum?

alasan bank mandiri belum kembangkan bank digital

JAKARTA, duniafintech.com – Saat ini, bank-bank raksasa nasional sedang gencar mengembangkan layanan bank digital lewat anak usaha mereka atau dengan mengakuisisi bank kecil.

Sebelumnya, dua bank konvensional dengan aset besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, diketahui sudah resmi terjun dalam industri bank digital lewat PT Bank Digital BCA dan PT Bank Raya Indonesia Tbk. Di sisi lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sekarang diketahui sedang dalam proses akuisisi bank kecil untuk meluncurkan bank digital yang fokus pada segmen UMKM.

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kini menjadi satu-satunya bank anggota the big four yang sejauh ini belum menunjukan ketertarikannya untuk mengembangkan layanan digital. Adpaun bank dengan kode emiten BMRI ini lebih memilih untuk memaksimalkan layanan digital perbankan perseroan, yaitu Livin’ untuk segmen ritel dan Kopra untuk segmen wholesale.

Bank Mandiri sendiri mengambil keputusan itu dengan melihat segmen utama kredit perseroan, yaitu segmen wholesale. Dengan berfokusnya bank dengan aset terbesar itu pada segmen wholesale, pemanfaatan layanan digital perseroan pun menjadi lebih tepat daripada mengembangkan bank digital baru.

“Karena Bank Mandiri adalah bank wholesale, kami punya kekuatan di wholesale, punya jaringan besar, punya turunan value chain-nya, kami masuk ke situ. Thats why existing ekosistemnya Bank Mandiri ke situ,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha, seperti dilangsir dari Kompas.com, Jumat (17/12).

Dalam pandangannya, ekosistem bank yang kuat adalah modal yang penting bagi operasional suatu bank digital.

“Kalau enggak punya ekosistem, berat,” jelasnya.

Kendati belum mengembangkan bank digital, ia memastikan bahwa sumber daya manusia (SDM) Bank Mandiri punya kecakapan terkait layanan digital perbankan sehingga sanggup beradaptasi dan bersaing dengan bank yang juga biasa diistilah sebagai “neobank” tersebut.

“Jadi, secara ekosistem, kami punya. Enggak perlu ikutin yang lain,” tuturnya.

Transaksi di kantor cabang kian menurun

Saat ini, transaksi perbankan lewat kantor cabang Bank Mandiri juga kian menurun. Hal itu seiring dengan makin maraknya adaptasi transaksi digital pada nasabah. Rudi menerangkan, melalui optimalisasi layanan digital, perseroan mampu mendorong transaksi nasabah ke channel digital.

Sementara itu, untuk nasabah ritel, hingga September 2021, ada sebanyak 98,6 persen total transaksi perbankan Bank Mandiri sudah beralih ke digital sehingga transaksi Bank Mandiri yang dilakukan via kantor cabang hanya menyisakan 1,4 persen total transaksi.

“Bank Mandiri secara aktif telah melakukan transformasi mandiri digital agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan transaksi nasabah baik ritel maupun wholesale,” ucapnya.

Saat ini, aplikasi Livin’ by Mandiri menjadi andalan dari bank dengan kode emiten BMRI itu dalam rangka memfasilitasi nasabah mengakses layanan perbankan secara digital. Setelah beberapa waktu lalu meluncurkan versi teranyarnya, saat ini Livin’ mampu melayani berbagai layanan perbankan, mulai dari pengajuan kredit serbaguna mikro (KSM), kartu kredit, dan promo secara personalized yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah lainnya.

Sejumlah fitur esensial lainnya yang ditambahkan adalah pembukaan rekening dalam waktu singkat, fasilitasi transaksi favorit, dan penarikan dana tanpa kartu. Kehadiran deretan fitur itu menorehkan hasil yang positif, yang terefleksikan dari total transaksi finansial Livin’ by Mandiri sampai dengan November 2021 sudah menembus lebih dari Rp1.500 triliun, dengan jumlah pengunduh sebanyak lebih dari 9 juta pengguna.

Di sisi lain, guna melengkapi layanan digital perbankan, Bank Mandiri pun belum lama ini meluncurkan Kopra by Mandiri, yakni sebuah aplikasi perbankan yang didesain khusus segmen wholesale.

Kopra sendiri sudah dilengkapi dengan layanan digital single access yang menjadi pusat aktivitas informasi dan transaksi finansial bagi komunitas bisnis pelaku usaha di segmen wholesale, termasuk ekosistemnya dari hulu ke hilir.

“Secara konsep, Financial Super App Livin’ dan Kopra by Mandiri sama-sama mengusung pendekatan comprehensive banking experience, dengan aneka fitur yang akan mendekatkan Bank Mandiri ke dalam ekosistem digital serta memperkuat kolaborasi bersama Mandiri Group,” tutupnya.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

 

Exit mobile version