JAKARTA, duniafintech.com – PT Batik Semar berkolaborasi dengan perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) WIR Group untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui teknologi metaverse.
“Batik Semar sebagai salah satu pelestari warisan budaya bangsa Indonesia selalu berupaya menyesuaikan diri dengan setiap perubahan, termasuk di era digital yang berkembang secara pesat. Melalui kolaborasi dengan WIR Group ini, kami ingin menunjukkan bahwa budaya tradisional dapat berpadu serta sejalan di era digital tanpa batas sekarang ini,” kata CEO Batik Semar Ardianto Soewono dikutip dari Antara, Minggu (7/8/2022).
Dia mengatakan, langkah ini bukan hanya dapat menjaga dan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa, namun pihaknya juga melihat berbagai potensi lain yang dapat dikembangkan melalui teknologi digital seperti metaverse.
Baca juga: Di Metaverse Bisa Ngapain Aja? Inilah Aktivitas yang Populer
“Kami melihat potensi terbukanya kesempatan pemasaran yang lebih luas serta ruang-ruang kreasi untuk penciptaan ekonomi baru.”
Selama ini Batik Semar telah mengekspor batik dan kerajinan tangan ke Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara Asia.
“Dalam jangka panjang, melalui kehadiran kami di metaverse, kami berharap Batik Semar dapat menjadi sebuah entitas yang berbudaya dan bercirikan Indonesia, dan bahkan bisa menjadi sebuah identitas bangsa yang dapat diterima secara lebih luas oleh masyarakat dunia,” ujarnya.
Sebelumnya, upaya memadukan warisan budaya dengan teknologi digital telah dilakukan PT Batik Semar dengan merambah dunia blockchain non-fungible token (NFT) yang dikembangkan bersama mitranya. NFT Batik Semar ini diklaim menjadi NFT batik pertama di Indonesia.
“Batik Semar memberikan kesempatan bagi para pelanggan, di mana untuk pembelian batik tertentu pelanggan dapat mendapatkan NFT eksklusif Batik Semar,” jelas Ardianto.
Melalui metaverse, PT Batik Semar berharap dapat kian memperkuat bisnis yang telah dibangun selama ini serta membawa lebih banyak manfaat bagi masyarakat, terutama para perajin batik dan pegiat seni lainnya.
Saat ini perusahaan yang berdiri sejak 1947 ini memiliki sekitar 30 perajin batik in-house dan lebih dari 30 perajin plasma yang tersebar di Surakarta, Cirebon, Pekalongan dan Madura.
“Dalam budaya Jawa, Semar telah diterima secara luas sebagai simbol rezeki untuk pertumbuhan dan kemakmuran, sesuai dengan visi PT Batik Semar untuk terus berbagi dan menginspirasi orang lain,” tutur Ardianto.
Chief Marketing Officer WIR Group Gupta Sitorus menekankan komitmen WIR Group untuk selalu mendukung upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia serta karya anak bangsa lainnya.
Baca juga: Meta Sudah Habiskan Rp 14 Triliun Bangun Proyek Metaverse, Hasilnya Belum Jelas?
“Kami bangga dapat mendukung entitas bisnis yang mengusung budaya lokal melalui teknologi digital metaverse yang kami kembangkan. Merupakan komitmen kami untuk selalu mendukung hadirnya produk seni budaya dan warisan budaya Indonesia dalam dunia digital,” ujar Gupta.
Menurut Gupta, upaya Batik Semar masuk ke platform metaverse merupakan langkah tepat terutama untuk membangun relevansi dan kedekatan ke generasi muda seperti gen Z. Peranan Gen Z dinilai memiliki kontribusi aktif dalam pengembangan dan pelestarian budaya.
“Mereka banyak ikut mempromosikan budaya dengan menciptakan tren melalui platform digital seperti sosial media yang menjadi tempat alternatif menyampaikan pendapat dan mengekspresikan diri serta kreativitas,” jelasnya.
Beberapa inisiatif yang digagas generasi Z terbukti berhasil menjadi gerakan untuk mendorong anak muda lebih mencintai budaya bangsa, dengan kembali mempopulerkan berbagai produk tradisional Indonesia yang dihadirkan dengan gaya modern untuk digunakan sehari-hari.
Lebih lanjut Gupta menjelaskan, sebagai perusahaan hasil besutan anak bangsa, WIR Group merasa turut bertanggungjawab untuk berkontribusi menjaga warisan budaya leluhur yang agung.
“Kolaborasi ini nantinya akan kami lanjutkan dengan berbagai produk budaya lainnya dari seluruh Indonesia, agar warisan budaya yang ada di Indonesia dapat tetap lestari dan terjaga.”
Baca juga: Mau Tahu Apa Saja Marketplace NFT Indonesia, Ini Daftarnya!
Baca terus berita fintech Indonesia dan terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada