Site icon Dunia Fintech

BBM Gojek Berbagi Ilmu Keuangan dan Investasi kepada Para Mitra Pengemudinya

BBM Gojek picture

duniafintech.com – Pada hari Rabu kemarin (26 Juni 2019), Gojek yang menggandeng Jouska Indonesia, memberikan pelatihan pengelolaan keuangan khusus untuk para mitra pengemudi Gojek di Jakarta. Diketahui, pelatihan serupa pun juga diadakan di Bandung, Medan, Makassar, dan Surabaya. Program ini adalah salah satu inisiatif dalam Bengkel Belajar Mitra, BBM Gojek.

Keterampilan mengelola keuangan idealnya memang tak hanya harus dikuasai oleh mereka yang berpenghasilan tinggi, tetapi juga oleh lapisan masyarakat dengan penghasilan pas-pasan seperti pengemudi ojek online yang harus lebih ketat dalam mengelola keuangannya agar dapat terhindar dari bencana keuangan yang bisa saja tiba-tiba melanda.

Baca juga: Sistem Kasir berbasis Cloud Moka POS Terus Mempermudah Bisnis dan UKM di Indonesia

Tujuan  BBM Gojek dalam Pelatihan Mitra Pengemudi

Dalam sajian berita KataData, Farah Dini Novita, CO-CEO Jouska Indonesia mengatakan dalam pelatihan Mitra di Jakarta:

“Dengan penghasilan ojek online, jika dikelola dengan baik, bukan tak mungkin asetnya bisa melebihi pegawai kantoran.”

Farah pun berbagi tips pengelolaan keuangan kepada para pengemudi ojek online yang penghasilan hariannya tidak tetap. 

Pertama, catat seluruh pengeluaran, dari mulai belanja kebutuhan pokok, kebutuhan anak, hingga cicilan. Setelah mengetahui jumlah pengeluaran, pengemudi tersebut akan dapat menentukan target pendapatan yang harus dikejarnya.

Tidak sampai disitu, Farah juga menganjurkan para mitra pengemudi untuk memiliki asuransi jiwa dan kesehatan. Dengan begitu, jika sang pengemudi atau keluarganya sakit, arus kas tidak akan terganggu.

Jika terpaksa berutang, Farah menganjurkan agar menggunakan jasa dari lembaga keuangan resmi saja, seperti bank. Dengan begitu, mereka akan terhindar dari jerat bunga tinggi layaknya rentenir. Selain itu, agar tidak terlalu membebani, cicilan utang hendaknya tak lebih dari 30% dari penghasilan.

Baca Juga: KoinWorks Raih Pendanaan Rp 170 Miliar untuk Pengembangan Sistem

Menabung dan Investasi

Untuk masa depan yang lebih baik, Farah pun tak lupa menganjurkan kepada para pengemudi untuk menabung dan berinvestasi. Yang penting, investasi harus dilakukan secara bijak. Kuncinya, jangan mudah tergiur dengan janji keuntungan yang di luar akal sehat sehingga tidak menjadi korban investasi bodong dan kehilangan uang yang sudah susah payah dikumpulkan dari hasil ojek online. Farah pun mengatakan:

“Banyak di antara korban investasi bodong itu dari kelas menengah ke bawah. Bukannya makin sejahtera, mereka justru makin sengsara kalau uangnya dilarikan.”

Farah pun memberikan salah satu contoh instrumen investasi aman yakni Surat Utang Negara (SUN). Instrumen ini juga dinilainya terjangkau karena nilai minimumnya hanya Rp 1 juta dengan return yang umumnya di atas rata-rata bunga deposito.

Membahas perihal investasi, para peserta pun terlihat antusias dan mengajukan beberapa pertanyaan, salah satunya ialah dimanakah mereka bisa membeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI) untuk berinvestasi.

Image by Free-Photos from Pixabay

-Syofri Ardiyanto-

Exit mobile version