duniafintech.com – Inovasi yang terus berkembang cepat dalam beberapa dekade, membuat sektor teknologi dinilai menjanjikan di masa depan. Hal ini juga berdampak terhadap sektor keuangan dan pelaku yang terlibat didalamnya.
Goldman Sach, perusahaan investasi sektor perbankan mengklaim jasa keuangan berbasis teknologi (fintech) telah berkontribusi sebanyak USD 4,7 Triliun melalui 12.000 startup yang tersebar di seluruh dunia.
Meningkatnya jumlah kalangan usia muda dan melek terhadap teknologi, menjadi momentum yang dimanfaatkan oleh pelaku fintech. Hasil riset perusahaan layanan konsultasi teknologi profesional, Capgemini menyebut 40% pelanggan mereka menggunakan, minimal 3 produk teknologi keuangan, serta 60% institusi keuangan mencari fintech sebagai mitra potensialnya.
Melihat beberapa temuan riset lembaga tersebut, redaksi DuniaFintech merangkum beberapa alasan mengapa tahun 2020 menjadi waktu yang tepat untuk melakukan investasi di fintech.
- Terjangkau dan Anti Repot
Fintech memangkas biaya atas jasa dan membuat hasil yang baik. Berbekal automasi, segala urusan yang diberikan kepada manusia, dialihkan kepada mekanisme berbasis komputasi. Hadirnya mekanisme tersebut menjadikan fintech sebagai tempat berinvestasi yang efisien, lantaran tidak memerlukan call centres jika terjadi permasalahan.
Penyelenggara fintech juga memiliki informasi terpadu tentang pelanggan mereka, sehingga, mereka cenderung sudah menyiapkan solusi sebelum pelanggan mengajukan masalah atau membutuhkan panduan dan bantuan.
Pemanfaatan beberapa alat yang biasa dipakai untuk pemasaran digital, serta pendekatan multi-channel membuat startup fintech tidak perlu mengeluarkan biaya untuk segenap regulasi yang dihadapi jasa keuangan konvensional.
Baca juga:
- Asosiasi Pastikan Layanan Fintech Berjalan Normal Meski WFH
- Charles Hoskinson, Kreator di Balik Dua Kripto Aset Sekaligus
- Harga Bitcoin Turun, Imbas Pandemi Global Coronavirus (Covid-19)?
Tahun 2020 Investasi di Fintech
- Investasi ‘Dari Rakyat untuk Rakyat’
Lembaga keuangan merupakan pihak yang mengambil peran cukup mendasar di suatu negara atau wilayah. Melihat kesejahteraan, kemapanan dan wawasan sebagai cita-cita setiap bangsa, maka fintech hadir untuk mewujudkannya.
Sebagai pihak yang mengandalkan teknologi, semua kalangan bisa mendapatkan layanan, baik yang berekonomi lemah mau pun kuat. Jauh sebelum teknologi hadir sebagai roda penggerak perekonomian, program penggalangan dan urunan dana mustahil dilakukan, lantaran banyaknya kekhawatiran, penipuan dan beberapa tindak kriminal lainnya.
Dengan hadirnya teknologi, setiap pihak yang berkepentingan dalam urusan keuangan mampu dipertemukan, baik sebagai investor, penerima dana dan penyedia jasa. Hal ini juga membuat startup fintech terus bertumbuh dan layak untuk dilirik sebaga program investasi.
- Perlindungan Data Pelanggan Terdepan
Pelindungan data pribadi merupakan tantangan terbesar yang dihadapi perbankan dan jasa keuangan lainnya. Beberapa lembaga keuangan konvensional sangat diberatkan untuk transparan kepada konsumen mengenai kebijakan dan langkah yang diambil untuk melindungi dari pelanggaran keamanan.
Di Amerika Serikat, beberapa lembaga dan kelompok masyarakat melakukan investasi di startup fintech. Hal ini merujuk kepada keamanan data serta meminimalisir potensi kerugian finansial melalui serangan siber.
Berangkat dari teknologi, segala bentuk transaksi dan identifikasi ancaman dapat dimonitor. Ketimbang menunggu terjadinya tindak ancaman dan kriminal, teknologi mampu memperbarui perangkat dan meramu kebijakan serta strategi baru untuk pencegahan. Sampai saat ini, mekanisme tersebut hanya mampu diterapkan oleh fintech.
DuniaFintech/Fauzan