JAKARTA, duniafintech.com – Melemahnya pergerakan harga mata uang cryptocurrency atau mata uang kripto tak menyurutkan semangat brand fashion asal Italia, Gucci untuk mengadopsi mata uang kripto sebagai alat pembayaran.
Gucci kini memanfaatkan mata uang digital seperti Bitcoin (BTC), Bitcoin Cash (BCH), Ethereum (ETH), Wrapped Bitcoin (WBTC), Litecoin (LTC), Shiba Inu (SHIB), Dogecoin (DOGE) dan lima stablecoin dolar AS sebagai alat pembayaran.
Nantinya pelanggan bisa melakukan transaksi pembayaran dengan kripto melalui kode QR yang dikirim ke email pelanggan.
Baca juga: Melek Teknologi, NFT Jadi Metode Lain untuk Populerkan Karya Musisi Tanah Air
Dilansir dari situs Cryptopotato, perubahan sistem pembayaran pada Gucci telah dilakukan sejak minggu ini. Cabang Guci yang akan menerapkan sistem pembayaran baru tersebut diantaranya lima toko yang berada di Amerika Serikat serta 111 toko yang berlokasi di Amerika Utara.
Sebelumnya Gucci telah melakukan uji coba pembayaran uang kripto toko di lokasi percontohan di kawasan New York, Los Angeles, Miami, Atlanta, dan Las Vegas.
Baca juga: Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto
Ramainya antusias masyarakat dalam uji coba kemarin, membuat Gucci mantap untuk mengadopsi kripto sebagai alternatif pembayaran yang sah.
“Gucci selalu merangkul teknologi baru jika itu dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen kami. Menggunakan kripto sebagai alternatif cara pembayaran adalah perubahan penting untuk mereka,” kata Marco Bizzarri, Presiden dan CEO Gucci, dikutip Senin (9/5/2022).
Peluncuran ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Gucci dalam menjajaki dunia digital, sebelumnya ritel ternama ini telah lama masuk ke dunia kripto.
Tepatnya pada Januari 2022 lalu, dengan menerbitkan sejumlah NFT, yakni “SuperPlastic” dan ‘SuperGucci” kepada sejumlah penggunanya. NFT tersebut juga memungkinkan pembeli untuk masuk ke dunia metaverse.
Tak ingin ketinggalan dengan yang lainnya, Gucci bahkan melebarkan ekspansinya ke Web 3 dengan membeli tanah virtual di game blockchain terdesentralisasi Animoca Brands The Sandbox pada Februari kemarin.
Baca juga: Masyarakat Shanghai Gunakan NFT Buat Rekam Masa Lockdown Covid-19
Bizzarri menyebut dengan menjajaki dunia digital, cara tersebut diyakini dapat memperluas pasar serta mengangkat reputasi mereka di fashion global. Terlebih saat ini perkembangan dunia virtual baik dalam metaverse, NFT , cryptocurrency hingga Web 3 tengah naik daun.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada