DuniaFintech.com – Ditengah pandemi COVID-19, Generasi Milenial harus pandai dalam mengelola sifat konsumtif sehingga dapat benahi kondisi finansialnya. Apabila seseorang tidak memiliki keahlian dalam mengelola keuangan, maka hal itu akan membuat Anda kesulitan dalam memenuhi berbagai kebutuhan. Semakin lama jumlah kebutuhan Anda tentu akan semakin bertambah.
Namun Jangan sampai kebiasaan buruk seperti sifat konsumtif Anda mempengaruhi orang-orang yang menjadi tanggungan nantinya. Untuk melakukan intropeksi agar hal ini tidak terjadi secara berulang, artikel ini akan membahas tiga hal yang biasa dilakukan millenial yang membuatnya kehabisan uang, disertakan dengan cara mengatasinya.
Kebiasaan Nongkrong untuk Menikmati Hiburan, Makan dan Minum
Mayoritas kaum millenial akan menghabiskan uang untuk makan di restoran mewah, atau minum-minuman di tempat yang nyaman untuk sekedar menjadi eksis di media sosial. Jika hal ini dilakukan seminggu sekali dengan sekali pergi saja Anda menghabiskan Rp 300 ribu maka dalam 4 minggu Anda sudah menghabiskan Rp 1,2 juta secara percuma.
Cara Mengatasi:
Jika teman Anda terus-menerus pergi ke pesta / makan / menonton film, beri tahu mereka bahwa Anda mencoba menabung (untuk mobil, rumah, untuk pensiun, dll) dan juga tidak dapat menghabiskan uang terlalu banyak. Jika mereka tetap bersikeras untuk menjalani gaya hidup yang sembarangan dan tanpa henti, seperti kartu kredit yang akhirnya terbayar setelah 15 tahun, maka berhenti menjalani toxic friendship.
Baca Juga:
- Hal-hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Mencapai Masa Pensiun
- Strategi Bisnis Cepat Kaya ala Bob Sadino, Modal Kecil Untung Besar
- Cara Cepat Kaya dengan Mengikuti Hidup Hemat ala Orang Jepang
Membeli Mobil Mewah
Kaum millenial adalah kaum yang suka memamerkan kekayaan yang dimilikinya, terutama sehubungan dengan mobil. Mereka cenderung akan membeli mobil baru untuk sekedar menunjukan bahwa mereka mampu, dan untuk dipamerkan dan tampil keren saat berkumpul bersama teman-teman. Tentunya hal ini bukan berarti Anda tidak boleh membeli mobil, namun saat Anda membeli mobil baru, nilainya akan terdepresiasi begitu Anda keluar dari dealer.
Cara Mengatasi:
Pikirkan untuk masa depan. Sebuah mobil sport mungkin sangat bergengsi saat ini, tapi apakah sifat konsumtif itu akan memuaskan perasaan Anda bertahun-tahun dari sekarang? Apakah rasa hormat di balik nama merek seharga biayanya? Bagi beberapa orang, mungkin begitu. Akan tetapi jika Anda menilai bahwa itu tidak sebanding dengan biaya, lakukan penelitian Anda dan carilah mobil bekas. Beli dari seseorang yang Anda percaya atau seseorang yang memiliki sejarah bagus dalam mengurus mobil.
Mengandalkan Satu Penghasilan
Dari usia muda, Anda pasti disuruh pergi ke sekolah, mendapatkan gelar yang dihormati, mendapatkan pekerjaan, melunasi pinjaman, dan meninggal. Tentu, kedengarannya sederhana, dan ini adalah cara yang bagus untuk hidup, tapi jika Anda lahir di tahun 1950-an. Dengan semua informasi yang bisa didapatkan dengan mudah melalui internet, Anda bisa menghasilkan banyak aliran pendapatan? Hindari untuk bergantung pada satu penghasilan sebagai sumber penghasilan utama.
Cara Mengatasi:
Cobalah untuk melakukan beberapa pekerjaan freelance yang memberikan kebebasan secara waktu dan tempat. Hidup terlalu berharga untuk dinikmati dengan biasa-biasa saja. Kegiatan freelance yang bisa Anda lakukan misalnya dengan menulis artikel. Banyak perusahaan yang membutuhkan penulis sebagai pekerjaan sampingan, seperti DuniaFintech.com. Anda bisa mengirimkan contoh tulisan anda ke redaksi@duniafintech.com untuk menambah penghasilan Anda.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)