Site icon Dunia Fintech

Berada pada Level ATH, Apa Sih Keunikan Aset Kripto Cardano

Cardano picture

Cardano (ADA) menjadi aset kripto yang sedang naik ke level tertingginya (all time high/ATH). Hari ini, 23 Agustus 2021, harga aset kripto Cardano mencapai Rp41.000 di Market Indodax. 

Lalu apa sih keunikannya Cardano dan mengapa dia terbang tinggi? Bahkan, Indodax.academy telah menganalisa bahwa Cardano masih akan naik lagi pada pekan terakhir Agsustus 2021 ini. Bagaimana bisa? 

Cardano Naik 100 Persen dalam Hitungan Hari 

Aset kripto Cardano menembus Ro41.000 (all time high/ATH). Kenaikannya melewati lebih dari 100% dalam hitungan hari. Ini terjadi karena Cardano akan melakukan upgrade dan smartcontract dalam waktu dekat ini.

Tanggal 12 September 2021 Cardano hard fork akan diluncurkan. Hardfork ini disebut dengan nama Alonzo.

Dilansir dari Twitternya, Cardano akan mengadakan event tahunan yaitu Cardano Summit 2021 yang akan diadakan pada tanggal 25-26 September 2021 yang dapat memengaruhi kenaikan harga ADA.

Salah satu blockchain populer berbasis protokol Proof-of-Stake (PoS) saat ini adalah Cardano. Protokol PoS merupakan solusi dari beratnya beban listrik yang dibutuhkan jaringan blockchain yang sebelumnya menggunakan protokol Proof-of-Work yang juga tidak ramah lingkungan.

Baca Juga : Xendit, Solusi Pembayaran Digital untuk Semua Jenis Bisnis

Baca Juga : Harga Bitcoin Hari Ini : Level Golden Buy, Bitcoin Masih Menguat

Cardano memiliki mata uang kripto dengan simbol ADA, mata uang kripto generasi ketiga yang jauh lebih modern dengan berlapis-lapis pengamanan.

Baru-baru ini, ADA memecahkan rekor All-Time High di angka $2,65 yang meningkatkan nilai market cap hingga berada di peringkat ke-3 setelah BTC dan ETH. Untuk maksimum suplai ADA adalah sebanyak 45 miliar token.

Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut seputar Cardano atau ADA, yuk disimak paparan berikut ini.

Sejarah Cardano

Cardano dirintis oleh Charles Hoskinson, salah seorang founder Ethereum. Meskipun Ethereum merupakan platform smart contract yang hebat, Ethereum tetap memiliki kekurangan. Dari gagasan tersebutlah Hoskinson mulai merancang konsep penciptaan Cardano.

Proses pengembangan dan penjagaan Cardano melibatkan tiga organisas, antara lain The Cardano Foundation, Input Output Hong Kong (IOHK), dan Emurgo.

Pengembangan Cardano terbilang unik karena berdasar filosofi ilmiah dan riset. Nama ADA sebagai koin Cardano sendiri diambil dari nama matematikawan Inggris yaitu Ada Lovelace.

Proses pengembangan Cardano begitu rumit dan bertahap-tahap. Ada lima fase yang yang dilewati untuk sampai ke saat ini. Tiap fase tersebut juga dinamai berdasarkan tokoh-tokoh penting. Lima fase tersebut meliputi:

1. Byron, Era Fondasi Cardano Dibangun

2. Shelley, Era Desentralisasi

3. Goguen, Era Smart Contracts

4. Basho, Era Melebarkan Jaringan

5. Voltaire, Era Mandiri

Setelah 2 tahun pengembangan, Cardano pun akhirnya dirilisnya pada tahun 2017 dengan berbagai fitur-fitur barunya sebagai mata uang kripto generasi ketiga.

Berbeda dari proyek cryptocurrency lain, Cardano tidak bertujuan mengambil alih seluruh sistem finansial. Tujuan Cardano adalah penggunaan teknologi Blockchain untuk membawa sistem perbankan modern ke tempat daerah-daerah yang masih berkembang.

Aplikasi Cardano yang utama bertujuan untuk penelusuran dan pengelolaan identitas. Hal ini berguna untuk membasmi pasar gelap dengan mengaudit dan melacak proses pembuatan produk dari hulu ke hilir.

Cara Kerja Cardano

Meskipun sama-sama platform smart contract seperti Ethereum, Cardano memiliki mekanisme yang berbeda. Baik dari segi mekanisme konsensus maupun kerangka desain teknisnya.

Seperti yang telah dipaparkan di awal, mekanisme konsensus yang digunakan Cardano adalah Proof-of-Stake yang memanfaatkan algoritma Ouroboros. Berdasarkan penelitian akademis, algoritma Ouroboros sangat aman dengan level keamanannya yang dapat dikonfirmasi secara matematis.

Sementara untuk bahasa pemrograman yang digunakan adalah Plutus dan Haskell.

Plutus dan Haskell merupakan bahasa pemrograman fungsional. Plutus sendiri merupakan bahasa pemrograman khusus yang dibuat oleh tim pengembangan Cardano.

Arsitektur Cardano

Kerangka desain teknis Cardano terdiri atas dua lapisan. Lapisan tersebut memisahkan nilai yang didapat dari buku besar dan alasan kenapa nilai tersebut dipindahkan dari satu akun ke akun lain.

Kedua lapisan tersebut terdiri atas Cardano Settlement layer (CSL) dan Cardano Computation Layer (CCL). CSL berfungsi untuk menyimpan nilai buku besar sementara CCL menyimpan alasan kenapa transaksi tersebut terjadi.

Pemisahan lapisan ini memberikan end-user jauh lebih banyak kendali atas privasi maupun eksekusi dari smart contract yang dimilikinya.

Saat ini, Ethereum sendiri hanya memiliki satu lapisan saja dan masih bekerja dalam pengembangan lapisan kedua. Hal inilah yang kemudian menjadikan Cardano sebagai salah satu “Ethereum Killer”.

Nah, itu tadi pemaparan berbagai informasi penting seputar Cardano mulai dari sejarah,cara kerja, hingga arsitekturnya. Semoga informasi tersebut dapat membantu kamu untuk mulai berinvestasi di Cardano ya.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Exit mobile version