JAKARTA, duniafintech.com – Berita Bitcoin hari ini akan mengulas tentang harga Bitcoin (BTC) dalam periode 5 hingga 10 tahun ke depan.
Menurut CEO Jan3 serta pendukung dan investor Bitcoin, Samson Mow, mereka percaya bahwa kripto terkemuka ini mampu mencapai harga USD 1 juta (Rp 15,6 miliar) dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, terlepas dari bear market atau pasar yang koreksi yang sedang berlangsung.
Berikut ini berita Bitcoin hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Cs Loyo, Cek Harganya di Sini
Berita Bitcoin Hari Ini: Runtuhnya Mata Uang Fiat Jadi Katalisator Utama
Mow berpandangan, runtuhnya mata uang fiat akan menjadi katalisator utama yang bisa terjadi dengan sangat cepat dan tidak dapat diantisipasi.
“Itu terjadi begitu saja dalam semalam dan kemudian Anda memasukkan uang ke dalam gerobak dorong,” ucapnya dalam sebuah wawancara, dikutip dari Cointelegraph, Senin (19/12/2022).
Adapun Mow membuat prediksinya ketika mengomentari keadaan adopsi Bitcoin saat ini di El Salvador, sekitar setahun usai diadopsi sebagai alat pembayaran yang sah.
Kata Mow, dirinya melihat langkah El Salvador sebagai keberhasilan secara keseluruhan sekalipun tingkat penggunaan yang relatif rendah dan ketersediaan infrastruktur pembayaran Bitcoin yang tidak merata di negara itu.
“Anda pada dasarnya menciptakan kembali infrastruktur perbankan tradisional di negara ini. Jadi, itu pasti akan memakan waktu, dan penyebarannya pasti tidak merata,” paparnya.
Volatilitas Bitcoin Tinggi
Dalam pengamatan Mow, volatilitas Bitcoin yang tinggi menjadi salah satu alasan warga El Salvador masih mengandalkan uang tunai untuk bertahan hidup dalam kehidupan sehari-hari mereka alih-alih mata uang kripto.
Ia pun melihatnya sebagai masalah sementara sebab volatilitas akan menurun ketika Bitcoin mendekati tolok ukur USD 1 juta.
Bahkan, saat ini dirinya pun percaya bahwa El Salvador bisa berperan dalam menginspirasi negara lain untuk mengikuti teladannya.
Secara khusus, Mow melihat komunitas Bitcoin lokal akar rumput El Salvador yang dinamis memainkan peran penting dalam mendorong adopsi.
Berita Bitcoin Hari Ini: Awal 2023, Harga Bitcoin Diprediksi Rp155,8 Juta
Perusahaan investasi VanEck sebelumnya mengeluarkan prediksinya untuk kripto terbesar di dunia, Bitcoin pada 2023.
VanEck menyatakan, Bitcoin akan menguji level USD 10.000 (Rp 155,9 juta) hingga USD 12.000 (Rp 187,1 juta).
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Melemah, Solana Cerah
Menurut kepala penelitian aset digital di VanEck, Matthew Sigel, gelombang kebangkrutan penambang bisa membuat bitcoin di bawah tekanan pada kuartal pertama 2023.
“Bitcoin akan menguji USD 10.000 hingga USD 12.000 di Q1 di tengah gelombang kebangkrutan penambang, yang akan menandai titik terendah musim dingin kripto,” ucapnya, dikutip dari CoinDesk.
Ia pun menambahkan, profitabilitas penambang terkait erat dengan harga bitcoin, mengingat mereka menerima cryptocurrency sebagai hadiah untuk memecahkan teka-teki matematika yang rumit untuk memverifikasi transaksi di blockchain.
Adapun imbalan yang diterima seringkali dicairkan untuk mendanai biaya operasional. Dengan demikian, saat harga jatuh, seperti yang terjadi tahun ini sebesar 61 persen, itu mengarah pada kapitulasi penambang situasi di mana penambang yang lemah keluar dari pasar, menjual cadangan mereka dan menyebabkan harga turun lebih jauh.
Dalam skenario terburuk, kapitulasi dapat menyebabkan spiral kematian. Penambang sudah kehabisan simpanan koin mereka untuk mengatasi kondisi pasar yang merugikan.
Data yang dilacak oleh perusahaan analitik blockchain Glassnode menunjukkan saldo yang disimpan di dompet penambang telah menurun lebih dari 25.000 BTC (USD 444 juta) sejak Juli, mencapai level terendah 14 bulan sebesar 1,818 juta BTC.
“Tren ini bisa berlanjut karena sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mengalami kas sekarat,” papar Sigel.
Sebagai informasi, penurunan ke USD 12.000 berarti penarikan 82 persen dari rekor tertinggi USD 69.000 yang tercatat pada November 2021.
Dua bear market sebelumnya kehabisan tenaga dengan penarikan sekitar 85 persen dari rekor tertinggi saat itu.
Lebih jauh, Sigel mengharapkan bitcoin untuk bangkit kembali ke USD 30.000 pada paruh kedua 2023.
“Inflasi yang lebih rendah, meredakan kekhawatiran energi, kemungkinan gencatan senjata di Ukraina, dan perputaran pasokan M2 akan menggerakkan dimulainya pasar bullish baru,” tutupnya.
Sekian ulasan tentang berita Bitcoin hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Cs Semringah, Intip Harganya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com