JAKARTA, duniafintech.com – Berita bitcoin hari ini terkait harga bitcoin (BTC) yang dinilai bisa naik lagi hingga 70 persen pada tahun 2023.
Adapun performa Bitcoin sepanjang 2023 cukup menjanjikan. Bitcoin berhasil menembus level USD 30.000 atau setara Rp 444,7 juta (asumsi kurs Rp 14.824 per dolar AS), level tertinggi dalam 9 bulan.
Penguatan tersebut membuat para pendukung kripto optimis dengan kinerja Bitcoin sepanjang tahun ini.
Di tengah optimisme ini, Kepala riset aset digital Bank Standard Chartered, Geoff Kendrick mengungkapkan ada satu hal yang dapat mendorong Bitcoin menguat lagi hingga 70 persen.
Berikut ini berita bitcoin hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Harga Bitcoin Anjlok 10 Persen dalam Sepekan, Ini Penyebabnya
Berita Bitcoin Hari Ini: Probabilitas Rendah, tetapi Berdampak Tinggi
Kendrick mengatakan, apabila AS gagal membayar utangnya maka hal itu bisa menjadi lebih baik, dalam hal investasi Bitcoin.
Ia menyebut peristiwa tersebut dengan probabilitas rendah, tetapi berdampak tinggi.
Hal itu bisa menyebabkan Bitcoin melonjak sekitar USD 20.000 atau setara Rp 293,4 juta, atau meningkat hampir 70 persen dari level saat ini.
Bitcoin, dalam prediksi Kendrick, akan berjalan dengan baik bahkan jika pergerakan cryptocurrency secara keseluruhan lebih seperti saham,
“Jadi, sebenarnya, perdagangan yang optimal mungkin adalah Bitcoin panjang, Ethereum pendek. Campuran semacam itu mungkin akan menjadi ekspresi yang bagus untuk ini,” ucapnya, dikutip dari Yahoo Finance.
Disampaikannya, dalam sebuah catatan, Bitcoin bisa mencapai USD 100.000 atau setara Rp 1,4 miliar pada akhir 2024 dan menurutnya musim dingin kripto telah berakhir.
Dia menambahkan, Bitcoin mendapat manfaat dari statusnya sebagai safe haven, penyimpan nilai relatif yang dirasakan, dan sarana pengiriman uang.
Harga Bitcoin melonjak awal tahun ini setelah Silicon Valley Bank runtuh dan kekhawatiran akan krisis perbankan meningkat.
Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Anjlok Lebih dari 10 Persen
Sebelumnya, harga Bitcoin anjlok lebih dari 10% dalam sepekan ke level terendah dua bulan.
Adapun saat ini, Bitcoin (BTC) diperdagangkan tepat di atas USD 26.000 atau setara Rp 383,5 juta (asumsi kurs Rp 14.750 per dolar AS).
Diketahui, penurunan ini bersamaan dengan pembalikan yang cukup besar di sektor memecoin yang meroket sebelumnya.
Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Bitcoin Cs Menguat, Cek Harganya di Sini
Harga Bitcoin tertinggi untuk minggu sepekan ini terjadi setelah data CPI yang lebih lemah dari yang diharapkan pada Rabu, 10 Mei 2023.
Menurut penasihat kripto di CEC Capital, Laurent Kssis, Bitcoin mungkin akan turun lebih jauh.
“Jelas tidak ada fundamental yang menahan BTC lebih lama lagi dan para pedagang khawatir tetapi rasanya permainan jangka pendek untuk meningkatkan kepemilikan BTC di level yang lebih rendah ini,” kata Kssis, dikutip dari CoinDesk, Senin (15/5/2023).
Di sisi lain, analis pasar valuta asing Oanda, Ed Moya, meyakini bahwa bitcoin masih mengalami tekanan penurunan lebih lanjut sampai AS melihat kejelasan peraturan.
Pendorong Pelemahan Bitcoin
Salah satu faktor yang membantu memperburuk mood bitcoin, yakni jatuhnya harga beberapa meme coin, terutama pepecoin (PEPE), yang saat ini lebih rendah lebih dari 60 persen selama perdagangan minggu lalu.
PEPE Coin memulai debutnya pada April dengan cepat kapitalisasi pasarnya naik lebih dari USD 1 miliar atau setara Rp 14,7 triliun.
Akan tetapi, saat ini, kapitalisasi pasar telah turun menjadi sekitar USD 560 juta atau setara Rp 8,2 triliun.
Penurunan meme coin lainnya termasuk dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB), yang masing-masing kehilangan sekitar 11 persen selama 7 hari terakhir.
Baca juga: Game Penghasil Bitcoin Android Terbaik yang Direkomendasikan
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com