JAKARTA, duniafintech.com – Berita Bitcoin hari ini datang dari aset kripto Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), yang diketahui memiliki kapitalisasi pasar besar.
Kedua aset kripto big cap ini tampak bergairah dan memimpin penguatan di antara kripto jajaran teratas lainnya.
Sementara itu, investor kripto mesti tetap waspada dengan gejolak pasar yang belum stabil. Namun, peluang aset kripto masih sangat menjanjikan sebagai instrumen investasi era kini.
Berikut ini ulasan mengenai berita Bitcoin hari ini.
BTC dan ETH Pimpin Penguatan–Berita Bitcoin Hari Ini
Berita Bitcoin hari ini di antaranya:
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Harga Bitcoin Cs Masih Koreksi, Investor Tunggu Data Inflasi AS
1. Bitcoin di Zona Hijau
Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya masih berada di zona hijau pada perdagangan Jumat (15/7/2022). Mayoritas bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya menghijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat, 15 Juli 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) naik sebesar 1,56 persen dalam 24 jam terakhir.
Harga bitcoin melemah 5,14 persen dalam sepekan. Saat ini, harga bitcoin tersebut berada di posisi USD 20.525,59 atau sekitar Rp 308,90 juta (asumsi kurs Rp 15.049 per dolar AS).
Kemudian disusul harga ethereum (ETH) juga melanjutkan penguatan dalam 24 jam terakhir. Harga ethereum melambung 7,01 persen. Selama sepekan, harga ethereum turun 3,57 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.187,88 atau sekitar Rp 17,86 juta.
Selanjutnya binance coin (BNB) juga melanjutkan penguatan. Harga BNB menanjak 3,63 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga BNB merosot 1,61 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 237,71.
Kemudian Cardano (ADA) naik 2,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga ADA anjlok 8,05 persen. Kini harga cardano berada di posisi USD 0,4404.
Harga solana (SOL) juga berada di zona hijau. Harga solana melambung 6,19 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga solana tersungkur 4,19 persen. Saat ini, harga solana di posisi USD 36,82.
Selain itu, harga XRP menanjak 2,05 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga XRP merosot 3,57 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,3306.
Harga dogecoin (DOGE) naik 1,27 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga dogecoin tersungkur 11,68 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,06244.
Stablecoin tether (USDT) menguat tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDT bergerak di zona merah. Kini harga USDT berada di posisi USD 0,9994.
Sedangkan USD Coin (USDC) melemah tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga USDC berada di zona hijau. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1.
Di sisi lain, harga binance USD (BUSD) merosot 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BUSD turun terbatas 0,02 persen. Kini, harga BUSD berada di posisi USD 1,00.
2. Investor Kripto Mesti Jeli dan Hati-hati
Sebelumnya, Ketua Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa (ESMA) Verena Ross mengatakan, bahwa jatuhnya pasar kripto harus menjadi pelajaran peringatan bagi investor. Dia mencatat ada pertanyaan nyata tentang apakah banyak aset kripto akan bertahan.
Verena telah memperingatkan investor tentang investasi cryptocurrency setelah pasar kripto kehilangan 70 persen nilainya, Financial Times melaporkan pada Minggu, 10 Juli 2022. Dia menekankan, tidak ada prospek bailout Eropa untuk investor kripto out-of-pocket.
“Kami sudah memperingatkan awal tahun ini, tentang risiko serius yang diambil investor ritel untuk berinvestasi di beberapa aset kripto,” katanya, dikutip dari Bitcoin.com.
ESMA akan bertanggung jawab untuk melisensikan penyedia layanan aset kripto seperti yang baru-baru ini disepakati di Brussels sebagai bagian dari perjanjian sementara pada proposal Markets in Crypto-Assets (MiCA). Kesepakatan itu akan mulai berlaku dari pertengahan 2023 dan memiliki periode implementasi 18 bulan.
Baca juga: Prinsip Dasar Analisa Teknikal Bitcoin agar Tetap Cuan di Tengah Lesunya Harga
Regulator akan memiliki kekuatan untuk melarang atau membatasi platform kripto jika terlihat tidak melindungi investor dengan benar, atau mengancam integritas pasar atau stabilitas keuangan.
Ross menyatakan, keprihatinan tentang investor kecil yang kehilangan uang, dengan alasan pasar kripto global telah menyusut lebih dari 70 persen pada tahun lalu. Pada Mei, cryptocurrency terra (LUNA) dan stablecoin terra usd (UST) runtuh, memusnahkan banyak investor.
“Saya pikir ada pertanyaan nyata tentang apakah banyak dari (aset kripto) ini akan bertahan,” ungkapnya.
Ketua Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC), Gary Gensler, memperingatkan pada Mei setelah runtuhnya LUNA dan UST banyak token kripto akan gagal.
“Saya berharap beberapa investor ini akan melihat ini dan akan mengambil pelajaran peringatan setidaknya untuk memikirkan berapa banyak uang mereka yang mereka investasikan dalam jenis aset ini,” kata Ketua ESMA.
Kemudian, pada Maret, ESMA dan regulator keuangan Eropa terkemuka lainnya memperingatkan konsumen banyak aset kripto sangat berisiko dan spekulatif, mencatat investor menghadapi kemungkinan nyata kehilangan semua uang yang diinvestasikan jika mereka membeli aset ini.
“Kami semua mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang saat ini tidak diatur, bukan sesuatu di mana ada kontrol atas penyedia. Kami tahu ada banyak penipuan dan pemasaran agresif yang terjadi,” ujarnya.
Bulan lalu, presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, memperingatkan bahwa aset kripto dan keuangan terdesentralisasi (defi) dapat menimbulkan risiko stabilitas keuangan.
“Ini terutama akan terjadi jika pertumbuhan pesat pasar dan layanan aset kripto berlanjut dan keterkaitan dengan sektor keuangan tradisional dan ekonomi yang lebih luas diintensifkan,” tegasnya.
Lalu, pada Senin, Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) mengumumkan akan menyampaikan laporan yang menguraikan kerangka peraturan yang kuat untuk aset kripto kepada menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral pada Oktober.
Itulah ulasan mengenai berita Bitcoin hari ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Baca juga: Perbedaan Crypto Crash dan Koreksi Bitcoin, Trader Wajib Paham
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada