JAKARTA, duniafintech.com – Berita Bitcoin hari ini terkait kripto kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC), yang bergerak datar atau sideways.
Pergerakan sideways itu terpantau beberapa hari ini. Hal ini disinyalir akibat menunggu pidato ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) di simposium Jackson Hole.
Meski begitu, instrumen investasi cryptocurrency masih menjadi primadona masyarakat dunia. Untuk informasi lengkap mengenai bitcoin cs itu, mari kita simak ulasan berita bitcoin hari ini.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Harga Bitcoin Cs Makin Bergairah!
Bergerak Sideways Menjelang Pidato Powell– Berita Bitcoin Hari Ini
Inilah berita Bitcoin hari ini:
1. Pergerakan Masih Datar-datar Saja
Harga kripto utama, Bitcoin Cs cenderung menguat terbatas pada perdagangan Jumat (26/8/2022) ini, jelang pidato ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) di simposium Jackson Hole.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul, Bitcoin menguat 0,21 persen ke posisi harga US$ 21.581,36/koin atau setara dengan Rp 319.188.314/koin (asumsi kurs Rp 14.790/US$). Sedangkan untuk Ethereum bertambah 0,63 persen ke posisi US$ 1.686,28/koin atau Rp 24.940.081/koin.
Sementara untuk beberapa koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) seperti Cardano dan Dogecoin menguat sekitar 1 persen. Hanya token Solana yang masih melemah pada hari ini, yakni melemah 1,12 persen ke US$ 35,13/koin (Rp 519.573/koin).
Bitcoin masih bertahan di kisaran harga US$ 21.000 pada hari ini, jelang pidato dari ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell di simposium Jackson Hole.
Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin dan kripto lainnya diperdagangkan cenderung mendatar atau sideways, karena investor dan trader cenderung memasang mode wait and see.
Melansir CNBC Indonesia, beberapa gubernur bank sentral berbicara dengan media yang hadir di simposium. Tetapi mereka hanya memberikan sedikit petunjuk terkait apakah bank sentral akan melanjutkan sikap hawkish-nya saat ini, dengan menyetujui kenaikan 75 basis poin (bp) lagi atau hanya akan menaikkan sebesar 50 bp.
“Orang-orang akan mencari semacam kemiringan dovish dan jika kita tidak mendapatkannya, itu bisa menjadi buruk,” kata Matthew Tuttle, CEO penyedia dana yang diperdagangkan di bursa Total Capital Management, kepada CoinDesk.
Meski begitu, pasar memprediksi bahwa Powell tidak akan banyak mengubah sikapnya. Ia diperkirakan akan kembali menegaskan akan terus menaikkan suku bunga selama diperlukan guna menurunkan inflasi. Sesuatu yang sudah diantisipasi pelaku pasar jauh-jauh hari.
Jika tak ada kejutan atau semua pernyataan Powell masih sesuai ekspektasi, maka pelaku pasar di global tidak terlalu mengkhawatirkannya.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bosan Memerah, BTC-ETH Mulai Menguat
Berbeda ceritanya jika ada kejutan. Pasar melihat ketika The Fed selesai menaikkan suku bunga dan inflasi mulai menurun, maka di tahun depan pemangkasan akan mulai dilakukan.
Tetapi jika Powell menegaskan suku bunga akan ditahan cukup lama setelah periode kenaikan selesai, maka ada kemungkinan pasar kembali bereaksi.
Dari sisi kabar industri kripto, Voyager Digital, sebuah perusahaan pemberi pinjaman (lender) kripton yang terkena krisis, menarik minat pengambilalihan dari beberapa pemain terbesar kripto termasuk bursa kripto Binance dan FTX.
Namun, founder bursa kripto FTX, Sam Bankman-Fried membantah laporan Bloomberg bahwa cabang modal ventura FTX dan operasi VC dari perusahaan saudaranya yakni Alameda Research akan bergabung.
2. Berita Bitcoin Hari Ini: Dua Hal Ini Disebut Dapat Genjot Permintaan Bitcoin
Melansir liputan6.com, Pendiri perusahaan Skybridge Capital, Anthony Scaramucci kembali mengungkapkan pandangannya terhadap kripto terbesar di dunia, Bitcoin. Menurut Scaramucci, Bitcoin memiliki fundamental yang bagus untuk masa depan.
“Semua orang adalah investor jangka panjang sampai mereka mengalami kerugian jangka pendek,” kata Scaramucci dikutip dari CNBC, ditulis Rabu, 24 Agustus 2022.
Meskipun begitu, saat ini Bitcoin masih lebih dari 60 persen di bawah harga tertinggi sepanjang masa di sekitar USD 69.000 atau sekitar Rp 1 miliar yang dicapai pada November 2021.
Pada Juni, bitcoin jatuh ke USD 17.958, level terendah sejak Desember 2020, menurut data Coin Metrics. Bitcoin terakhir diperdagangkan pada USD 24.047, turun 2,4 persen dalam 24 jam terakhir pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Meski harga bitcoin masih jauh dari harga tertinggi yang pernah dicapai, Scaramucci mengatakan dia optimis ada dua hal besar telah terjadi di sisi institusional yang kemungkinan akan menghasilkan permintaan untuk bitcoin.
Pertama, banyaknya institusi mulai mengintegrasikan Bitcoin. Misalnya perusahaan Fidelity mengizinkan produk 401k pensiun mereka dalam bentuk bitcoin. Kemudian, tawaran kepercayaan pribadi Blackrock bagi klien untuk berinvestasi dalam bitcoin sebagai alasan lain yang akan menghasilkan penarik untuk cryptocurrency.
Itulah berita Bitcoin hari ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Koreksi, BTC Dibanderol Rp 317 Juta
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada