JAKARTA, duniafintech.com – Berita Bitcoin hari ini datang dari BTC yang harganya terpantau amblas ke bawah level psikologis US$20.000.
Sementara itu, harga mayoritas kripto utama lainnya pun tampak melemah pada perdagangan Jumat (7/10/2022) ini. Hal itu terjadi seiring dengan koreksinya kembali pasar saham global.
Berikut ini berita Bitcoin (BTC) terkini selengkapnya.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Sempat Menguat, Bitcoin Melemah!
Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Kembali ke Bawah US$20.000
Mengutip CNBC Indonesia, pada hari ini, Bitcoin kembali ke bawah level psikologis US$20.000, tepatnya di kisaran US$19.990. Hal ini terjadi lantaran investor kembali memasang sikap wait and see atau waspada—sikap itu sejatinya sudah terbentuk sejak awal tahun.
Adapun pada hari ini, pergerakan pasar kripto cenderung sejalan dengan pergerakan pasar saham global yang kembali lesu lantaran investor kembali khawatir dengan potensi resesi global. Pasar saham dan kripto pun kembali terkoreksi setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS), US Treasury kembali naik.
Sebagai informasi, Yield US Treasury tenor 10 tahun kembali naik dan menyentuh 3,8%, sedangkan yield Treasury tenor 2 tahun yang lebih sensitif terhadap kenaikan suku bunga naik hingga 4,2%.
Sementara itu, investor global masih menantikan rilis data di AS pada hari ini, khususnya data yang akan menunjukkan situasi pasar tenaga kerja di AS pada September 2022, memberi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) informasi lain soal kampanye kenaikan suku bunganya.
Di lain sisi, konsensus analis Dow Jones memprediksikan bahwa data tenaga kerja di sektor non-pertanian (NFP) akan bertambah 275.000 pekerjaan dan angka pengangguran akan tetap di 3,7%. Akan tetapi, kalau NFP bertambah maka hal itu akan menambah kekhawatiran akan The Fed yang semakin agresif di pertemuan berikutnya untuk meredam inflasi.
“Sekali lagi, investor mencari kabar buruk untuk menjadi kabar baik, bahkan jika laporan September lebih rendah dari yang diharapkan, pertumbuhan upah kemungkinan akan bertahan dan tidak membuat Fed agresif,” kata analis di Wolfe Research, Chris Senyek, dilansir dari CNBC International.
“Sementara saham saat ini rentan terhadap kenaikan besar, kami sangat percaya bahwa basis bearish jangka menengah tetap ada.”
Di samping data NFP, investor pun akan menanti rilis angka pengangguran AS per September 2022. Rilis data ekonomi itu akan menjadi salah satu data masukan untuk The Fed sebelum memutuskan kebijakan moneter berikutnya. Adapun konsensus analis Trading Economics memprediksikan bahwa angka pengangguran masih akan bertahan pada 3,7%, posisi yang sama di bulan sebelumnya.
Untuk diketahui, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan angka pengangguran pada Agustus 2022 berada di 3,7%, naik dari bulan Juli 2022 di 3,5% dan menjadi posisi tertinggi sejak Februari 2022.
Jumlah pengangguran meningkat 344.000 orang menjadi 6 juta orang, sedangkan tingkat penyerapan tenaga kerja juga naik 442.000 pekerjaan. Kalau angka pengangguran stagnan maka kemungkinan dampak terhadap pergerakan bursa saham tidak terlalu signifikan. Akan tetapi, jika angka pengangguran turun maka akan menjadi sentimen negatif—sekalipun hal itu adalah berita baik.
Dalam situasi saat ini, berita baik pada data ekonomi AS akan menjadi berita buruk sebab mencerminkan bahwa pasar tenaga masih ketat sehingga meningkatkan potensi The Fed untuk kembali agresif untuk meredam inflasi hingga mencapai targetnya di 2%.
Berita Bitcoin Hari Ini: Pergerakan 10 Kripto Utama
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini, seperti dinukil dari CoinMarketCap via CNBC Indonesia.
- Bitcoin (BTC)
- Dalam Dolar AS: 19.998,45
- Dalam Rupiah: 304.676.386
- Perubahan Harian (%): -1,75%
- Perubahan 7 Hari (%): 2,55%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 383,38
- Ethereum (ETH)
- Dalam Dolar AS: 1.355,70
- Dalam Rupiah: 20.654.090
- Perubahan Harian (%): -1,61%
- Perubahan 7 Hari (%): 1,47%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 166,40
- Tether (USDT)
- Dalam Dolar AS: 1,00
- Dalam Rupiah: 15.235
- Perubahan Harian (%): 0,00%
- Perubahan 7 Hari (%): 0,01%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 68,22
- USD Coin (USDC)
- Dalam Dolar AS: 0,9999
- Dalam Rupiah: 15.233
- Perubahan Harian (%): -0,02%
- Perubahan 7 Hari (%): -0,01%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 46,25
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Wuih, Bitcoin Kembali ke US$20.000!
- BNB
- Dalam Dolar AS: 284,31
- Dalam Rupiah: 4.331.463
- Perubahan Harian (%): -4,36%
- Perubahan 7 Hari (%): -0,06%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 45,93
- XRP
- Dalam Dolar AS: 0,4876
- Dalam Rupiah: 7.429
- Perubahan Harian (%): -1,84%
- Perubahan 7 Hari (%): 2,37%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 24,53
- Binance USD (BUSD)
- Dalam Dolar AS: 1,00
- Dalam Rupiah: 15.235
- Perubahan Harian (%): 0,00%
- Perubahan 7 Hari (%): 0,05%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 21,04
- Cardano (ADA)
- Dalam Dolar AS: 0,4281
- Dalam Rupiah: 6.522
- Perubahan Harian (%): 1,93%
- Perubahan 7 Hari (%): -2,06%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 14,68
- Solana (SOL)
- Dalam Dolar AS: 33,48
- Dalam Rupiah: 510.068
- Perubahan Harian (%): 2,82%
- Perubahan 7 Hari (%): -1,95%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 11,92
- Dogecoin
- Dalam Dolar AS: 0,06341
- Dalam Rupiah: 966
- Perubahan Harian (%): 2,80%
- Perubahan 7 Hari (%): 4,47%
- Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar): 8,42
Penyebab Bitcoin Cs Menguat
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kripto terpantau rally pada Kamis (6/10/2022) kemarin berkat optimisme pasar terhadap keputusan The Fed yang secara agresif menaikkan suku bunga tahun ini, bisa sedikit melonggarkan kebijakan moneter hawkish. Beberapa kripto terpantau bergerak positif, mulai dari Bitcoin yang naik 4,4% dalam 7 hari dan Ethereum melemah sangat tipis, setelah sempat menguat di kisaran 5%.
Para investor pun mesti berterima kasih kepada Reserve Bank of Australia karena kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin berdampak positif terhadap saham dan bursa kripto. Gubernur Reserve Bank of Australia, Phillip Lowe, mengatakan, keputusan itu menjadi langkah kecil dalam kenaikan suku bunga secara substansial dalam waktu singkat. Namun, Lowe mengaku mulai khawatir soal prospek ekonomi dan kenaikan suku bunga ini akan mempengaruhi konsumen di masa depan.
“Salah satu sumber ketidakpastian adalah prospek ekonomi global, yang telah memburuk baru-baru ini. Lainnya adalah bagaimana pengeluaran rumah tangga di Australia merespons kondisi keuangan yang lebih ketat,” sebutnya, seperti dinukil Crypto Harian.
“Inflasi yang lebih tinggi dan suku bunga yang lebih tinggi memberi tekanan pada anggaran rumah tangga, dengan efek penuh dari suku bunga yang lebih tinggi belum terasa dalam pembayaran hipotek.”
Adapun kenaikan suku bunga yang cepat menjadi hambatan besar bagi kripto dan aset berisiko lainnya dan berdampak pada penurunan nilai yang sangat luar biasa. Indeks Dolar AS, yang melacak dolar AS terhadap mata uang lainnya, pun sudah jatuh dalam beberapa hari terakhir.
Meski begitu, hal tersebut malah menjadi kabar positif bagi investor kripto karena melemahnya dolar berdampak pada penguatan Bitcoin. Terlepas dari berita dari Australia, The Fed diperkirakan masih akan menerapkan dua kenaikan suku bunga besar lagi sebelum tahun berakhir, sekalipun ada kemungkinan rencana itu akan berubah karena data baru inflasi terbaru.
Sekian ulasan tentang berita Bitcoin hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Duh, Pertumbuhan ATM Bitcoin Turun!
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.