Site icon Dunia Fintech

Berita Bitcoin Hari Ini: Halving Bitcoin Picu Harga Baru

Berita Bitcoin Hari Ini: Halving Bitcoin Picu Harga Baru

JAKARTA, duniafintech.com – Berita bitcoin hari ini terkait dengan Changpeng Zhao, CEO Binance, salah satu bursa Bitcoin dan kripto terbesar di dunia, memprediksi bahwa peristiwa Halving Bitcoin pada tahun 2024 akan membuka periode pertumbuhan harga baru bagi Bitcoin.

Halving Bitcoin adalah peristiwa penting yang terjadi setiap empat tahun sekali dalam sejarah mata uang kripto. Saat halving terjadi, tingkat penciptaan Bitcoin baru melalui penambangan berkurang, sehingga mengurangi pasokan aset tersebut di pasar.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Mayoritas Zona Merah

Menurut Zhao, sejarah telah menunjukkan bahwa peristiwa Halving Bitcoin memiliki dampak yang signifikan pada harga Bitcoin. Sebelumnya, Bitcoin mencapai harga tertinggi sepanjang masa pada tahun 2013, 2017, dan 2021 setelah melalui tiga halving sebelumnya.

Pernyataan Zhao ini didasarkan pada tren historis yang menunjukkan lonjakan harga Bitcoin setelah setiap halving. Peristiwa ini disebabkan oleh penurunan imbalan bagi para penambang Bitcoin.

Halving Bitcoin selalu dinantikan oleh komunitas kripto karena itu adalah saat di mana imbalan yang diberikan kepada penambang Bitcoin dipotong setengahnya, yang berarti bahwa pasokan Bitcoin menjadi lebih terbatas. Ini adalah bagian dari desain Bitcoin yang mengatasi inflasi dengan menjaga kelangkaan aset tersebut.

“Dalam teori ekonomi, ketika pasokan terbatas dan permintaan tetap tinggi, harga cenderung naik,” ujar Zao.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Prediksi Kripto di Awal Oktober

Chris Kline, Chief Operating Officer Bitcoin IRA, menjelaskan bahwa kelangkaan Bitcoin adalah faktor penting yang mempengaruhi nilainya. Ketika imbalan dari penambangan Bitcoin dipotong, pasokannya menjadi terbatas. Dalam situasi ini, ketika pasokan terbatas tetapi permintaan tetap tinggi, harga Bitcoin cenderung naik.

“Meningkatnya permintaan ketika pasokan terbatas memiliki dampak positif pada harga, yang akan menjadikan Bitcoin menarik bagi para investor,” ujar Chris Kline.

Sebagai komunitas kripto menantikan peristiwa Halving Bitcoin pada tahun 2024, para pelaku pasar dan investor terus mengamati perkembangan harga Bitcoin untuk melihat apakah prediksi Changpeng Zhao akan terwujud.

Analisis Jefferies: Dolar AS Akan Runtuh, Pemilik Bitcoin Berpotensi Untung

Perusahaan layanan keuangan global Jefferies telah mengeluarkan peringatan serius tentang kemungkinan runtuhnya dolar AS, yang dapat berdampak positif bagi pemegang Bitcoin. Jefferies adalah bank investasi global terkemuka yang beroperasi di seluruh dunia, berkantor pusat di Amerika Serikat, dan memiliki operasi yang meliputi Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.

Dalam sebuah catatan kepada para investor yang diterbitkan pada hari Rabu, Chris Wood, Kepala Strategi Ekuitas Global di Jefferies, menyatakan bahwa Bitcoin dan emas adalah “lindung nilai krusial” terhadap penyusutan mata uang dan hasil yang semakin menurun akibat inflasi.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Kembali Alami Penurunan

“Wood, yang telah meraih beberapa penghargaan termasuk Best Strategist in Asia 2020 oleh Asiamoney, menyoroti potensi kerugian besar yang akan dihadapi Federal Reserve,” kata Analis Jefferies tersebut seperti dilansir dari bitcoin.com.

Federal Reserve, yang merupakan bank sentral Amerika Serikat, telah meningkatkan tingkat suku bunga dengan cepat dalam upaya mengendalikan inflasi yang meroket, sambil merampingkan neracanya. Namun, Wood memprediksi bahwa Federal Reserve mungkin akan terpaksa mengubah kebijakannya secara tiba-tiba di tengah kemungkinan resesi AS yang dipicu oleh spiral utang yang mencapai $33 triliun.

“Bank sentral G7, termasuk yang paling penting Federal Reserve, tak akan mampu keluar dari kebijakan moneter yang tak biasa dengan cara yang baik dan pada akhirnya akan tetap berkomitmen untuk memperluas neraca bank sentral dalam satu bentuk atau lainnya,” kata Analis Jefferies.

Kegagalan dalam keluar dari kebijakan moneter yang tak biasa ini akan sangat mungkin mengakibatkan runtuhnya standar kertas dolar AS, yang akan menguntungkan pemilik emas batangan dan pemilik Bitcoin.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Kurs Dollar Amerika Turun, Bitcoin Menguat

Wood menyarankan agar para investor melihat investasi mereka dalam emas dan Bitcoin sebagai bentuk asuransi jangka panjang, bukan sebagai perdagangan jangka pendek. Selain itu, ia merekomendasikan agar investor global yang berbasis pada dolar AS, termasuk dana pensiun, mengalokasikan 10% dari portofolio mereka ke Bitcoin.

Analis tersebut juga menjelaskan Bitcoin sekarang telah menjadi investasi yang dapat diterima oleh institusi-institusi besar, dengan pengaturan penitipan aset digital yang telah tersedia

“Dan Bitcoin telah menjadi alternatif penyimpanan nilai yang serius, bahkan bisa menggantikan peran emas dalam beberapa kasus,” kata Analis tersebut.

Exit mobile version