Site icon Dunia Fintech

Berita Ekonomi: Bank Indonesia Siapkan Mata Uang 1 Rupiah

Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai untuk Natal

JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini akan mengulas tentang Bank Indonesia (BI) yang menyatakan sudah mempersiapkan rancangan uang redenominasi dari uang Rp1.000 menjadi Rp1.

Sebagaimana diketahui, pemerintah sudah bertahun-tahun merencanakan redenominasi namun rencana tersebut tak kunjung terealisasi. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan alasan rencana redenominasi belum terealisasi. Alasannya dikarenakan dengan mempertimbangkan makro ekonomi, moneter dan stabilitas sistem keuangan serta sosial politik.

Dia menilai ekonomi domestik Indonesia saat ini mengalami peningkatan, namun diperlukan momen yang tepat untuk menerapkan redenominasi. Kendati demikian, kondisi ekonomi masih ada efek dari situasi pelemahan ekonomi global.

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Pemerintah Rencanakan Skema Rumah Untuk Ojol

“Kondisi stabilitas sistem keuangan masih tergolong stabil. Tapi, ketidakpastian global masih ada. Jadi tetap sabar,” kata Perry.

Kendati demikian, Perry mengaku Bank Indonesia menyiapkan rancangan redenominasi mata uang. Redenominasi sudah disiapkan dari segi operasional hingga tahapan-tahapan berikutnya.

“Kami dari dulu sudah siap, jadi redenominasi sudah kami siapkan dari dulu. Masalah desain dan tahapan-tahapannya, itu sudah kami siapkan,” kata Perry.

Lalu, Apakah Redenominasi Itu ?

Redenominasi Rupiah adalah proses pengurangan atau penyederhanaan nilai nominal mata uang Rupiah. Redenominasi bertujuan untuk menghilangkan angka-angka yang banyak dan memperbaiki efisiensi dalam sistem moneter. Dalam redenominasi, nilai nominal uang kertas dan koin dikurangi dengan faktor tertentu, sementara nilai tukar terhadap mata uang asing tetap tidak berubah.

Misalnya, jika terjadi redenominasi dengan faktor 1.000, maka setiap uang kertas atau koin Rupiah akan diubah menjadi pecahan yang bernilai 1.000 kali lebih besar. Sebagai contoh, uang kertas Rp 1.000 akan menjadi uang kertas baru Rp 1 setelah redenominasi.

Redenominasi bukanlah proses yang mengubah nilai ekonomi suatu mata uang. Itu hanya mengubah nilai nominal atau denominasi fisik dari uang kertas dan koin, tetapi nilai ekonomi yang mendasarinya tetap sama.

Redenominasi biasanya dilakukan oleh pemerintah untuk tujuan efisiensi administratif, pengurangan biaya cetak-mencetak uang, dan memfasilitasi transaksi keuangan sehari-hari. Hal ini juga dapat membantu mengurangi kekacauan dalam perhitungan harga, pembayaran, dan sistem perbankan.

Penting untuk diingat bahwa redenominasi hanya berdampak pada nilai nominal fisik mata uang, dan tidak memiliki efek langsung terhadap daya beli atau nilai intrinsik mata uang tersebut. Setelah redenominasi, mata uang tetap memiliki nilai yang sama dalam ekonomi dan perdagangan.

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,75%

Manfaat Redenominasi Mata Uang Rupiah

1. Efisiensi Administratif

Redenominasi dapat menyederhanakan sistem uang tunai dengan mengurangi jumlah angka pada nilai nominal. Ini membantu mengurangi kompleksitas dalam perhitungan harga, pembayaran, dan pelaporan keuangan. Dengan demikian, redenominasi dapat memperbaiki efisiensi administratif dalam transaksi keuangan sehari-hari.

2. Pengurangan Biaya Cetak-mencetak Uang

Dengan mengurangi nilai nominal uang kertas dan koin, redenominasi dapat membantu mengurangi biaya cetak-mencetak uang bagi pemerintah. Jumlah uang fisik yang perlu dicetak dan dihasilkan akan berkurang, yang dapat mengurangi biaya operasional terkait dengan produksi dan pengelolaan uang tunai.

3. Mencegah Kecacatan dalam Perhitungan

Dengan nilai nominal yang lebih rendah, redenominasi dapat membantu mencegah kesalahan dalam perhitungan dan pembayaran. Penggunaan angka yang lebih sedikit pada nilai nominal yang lebih besar dapat meminimalkan risiko kesalahan manusia dalam transaksi keuangan.

4. Meningkatkan Kepercayaan Publik

Redenominasi dapat memberikan kesan perbaikan dalam sistem keuangan dan moneter suatu negara. Ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang nasional dan stabilitas ekonomi, terutama jika redenominasi dilakukan sebagai bagian dari reformasi ekonomi yang lebih luas.

5. Keterbacaan yang Lebih Baik

Dengan mengurangi jumlah angka pada nilai nominal, redenominasi dapat meningkatkan keterbacaan dan pemahaman terhadap nilai uang. Ini dapat bermanfaat terutama bagi masyarakat yang kurang terampil dalam matematika atau memiliki kesulitan membaca angka yang lebih besar.

Baca juga: Platform Trading Crypto di Indonesia, Cek di Sini Daftar Rekomendasinya

Penting untuk dicatat bahwa manfaat redenominasi mungkin berbeda-beda tergantung pada konteks dan keadaan ekonomi negara tertentu. Redenominasi juga dapat melibatkan proses transisi dan penyesuaian bagi masyarakat dan sektor bisnis. Oleh karena itu, langkah-langkah redenominasi harus dijalankan dengan hati-hati dan disertai dengan komunikasi yang jelas serta pemahaman yang baik dari semua pihak yang terlibat.

Exit mobile version