Site icon Dunia Fintech

Berita Ekonomi Hari Ini: Pinjol Untuk UMKM Alami Peningkatan

berita ekonomi hari ini

JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini mengulas tentang pembiayaan UMKM melalui pinjaman online. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terjadinya pertumbuhan dari sektor UMKM yang menggunakan pinjman online sebesar 28,11 persen.

Selain itu, berita ekonomi hari ini juga mengulas tentang rating kredit Indonesia beradaa dalam posisi stabil. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Suminto. Berikut ulasannya:

OJK Catat Pembiyaaan UMKM dari Pinjol Meningkat Rp51,46 Triliun.

OJK mencatat kinerja outstanding pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online pada Mei 2023 sebesar Rp51,46 triliun atau tumbuh sebesar 28,11 persen yoy (April 2023: 30,64 persen).

Dari jumlah ini, sebesar 38,39 persen merupakan pembiayaan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan penyaluran kepada UMKM perseorangan dan badan usaha masing-masing sebesar Rp15,63 triliun dan Rp4,13 triliun.

Baca juga: Menko Airlangga Puji GoTo Dorong UMKM Menuju Ekonomi Digital

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengungkapkan data outstanding pembiayaan tersebut adalah nilai pokok pinjaman dari masyarakat yang masih beredar melalui pinjaman online dimana jumlahnya masih bisa naik ataupun turun serta bukan angka pinjaman yang bermasalah.

Untuk angka pinjaman yang bermasalah, di industri fintech P2P lending atau pinjaman online disebut Tingkat Wanprestasi 90 hari atau TWP90.

“Angka ini adalah ukuran tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang ada pada perjanjian pinjaman di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo,” kata Aman.

Dia menjelaskan Batas angka waspada atau threshold yang dipakai OJK sebagai acuan pengawasan dari TWP90 adalah 5 persen. Hingga Mei 2023, TWP90 sedikit meningkat namun tetap terjaga di bawah threshold menjadi 3,36 persen (April 2023: 2,82 persen).

Tingginya pertumbuhan pembiayaan pinjaman online ini menunjukkan fungsi intermediasi yang berjalan dan tingginya kebutuhan masyarakat dan pelaku UMKM akan akses keuangan yang lebih mudah serta cepat dibandingkan melalui perbankan atau perusahaan pembiayaan.

Baca juga: Pinjaman Online Cepat Cair: Rekomendasi Terbaru, Simak Yuk !

Aman memastikan OJK juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai instrumen komunikasi untuk memanfaatkan pinjaman online ini secara bijak seperti untuk kebutuhan yang produktif dan bukan untuk kepentingan konsumtif.

“Masyarakat juga diminta untuk memilih pinjaman online” yang sudah berizin OJK yaitu sebanyak 102 perusahaan dan tidak menggunakan pinjaman online yang ilegal karena hanya akan banyak merugikan masyarakat,” kata Aman.

Rating Kredit Indonesia Dalam Posisi Stabil

Lembaga Pemeringkat S&P kembali mempertahankan peringkat (rating) kredit Indonesia pada posisi BBB outlook stabil. Keputusan ini merupakan cerminan dari kesuksesan Indonesia dalam mencapai konsolidasi fiskal yang cepat, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang solid dan kebijakan yang terkalibrasi dengan baik, serta pertumbuhan ekonomi dan kondisi eksternal yang stabil setelah pemulihan negara ini dari pandemi.

“S&P melihat adanya perbaikan yang signifikan dalam kondisi fiskal Indonesia. Hal ini didorong oleh beberapa faktor positif, termasuk kenaikan harga komoditas yang menguntungkan, kondisi ekonomi domestik yang semakin membaik, serta komitmen yang kuat terhadap pelaksanaan kebijakan fiskal yang berkelanjutan. Perbaikan defisit fiskal juga berdampak positif pada rasio utang Pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menunjukkan kredibilitas dan kestabilan ekonomi Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto.

Dia menjelaskan pertumbuhan riil PDB Indonesia pun berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yakni mencapai 5,3% pada tahun 2022. Keberhasilan ini merupakan hasil dari peningkatan permintaan luar negeri terhadap komoditas utama serta upaya dalam mengembangkan perekonomian domestik.

Baca juga: Kredit Mobil Murah tanpa DP, Simak Kelebihan dan Rekomendasinya

Menurutnya pemerintah Indonesia telah berhasil mengendalikan defisit fiskal, yang saat berada di bawah 3% dari PDB. Tercatat bahwa defisit fiskal pada tahun 2022 telah menurun signifikan menjadi 2,4%, dan S&P memperkirakan akan terus berkurang menjadi sekitar 2,3% dari PDB pada tahun 2023. Penurunan defisit fiskal ini memberikan dampak positif dalam mengurangi beban utang pemerintah dan pembayaran bunga.

“Meskipun dalam perjalanan menuju peningkatan peringkat Indonesia masih terdapat tantangan seperti masih terbatasnya basis penerimaan negara, namun kita yakin dengan perbaikan kebijakan fiskal dan reformasi struktural berkelanjutan, basis penerimaan dapat ditingkatkan sehingga mampu mendorong peringkat kredit Indonesia di masa depan,” lanjut Suminto.

Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian khusus terhadap stabilitas politik dan kebijakan. Dalam menghadapi pemilihan umum yang akan datang pada Februari 2024, situasi politik dan kebijakan di Indonesia tetap stabil, menunjukkan kedewasaan demokrasi dan komitmen pemerintah terhadap stabilitas nasional.

Baca juga: Pinjaman Biaya Pendidikan Syariah: Untung atau Rugi ?

Dengan prospek positif, Indonesia diharapkan tetap stabil di masa depan, meskipun terjadi penurunan harga komoditas dan ketidakpastian ekonomi global. Pemerintah akan tetap waspada terhadap risiko global dan mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent dan berkelanjutan.

“Pemerintah juga terus berkomitmen untuk melindungi daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi,” kata Suminto.

Exit mobile version