JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia terkait Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang didirikan pada 2015 mencatat per Agustus 2023 sebanyak 5,3 juta UMKM memiliki pinjaman aktif layanan pendanaan berbasis teknologi informasi, dengan total outstanding sebesar Rp 19,3 triliun.
Berikut ini berita fintech Indonesia hari ini selengkapnya, seperti dikutip dari Republika.co.id, Jumat (20/10/2023).
Berita Fintech Indonesia: Dukung Pertumbuhan Sektor Produktif
Ketua Umum AFPI Entjik S Djafar mengatakan pihaknya mendukung pertumbuhan sektor produktif, terutama UMKM, untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Hingga kini pendanaan industri fintech telah menyalurkan dana sebesar Rp 677,51 triliun sejak industri ini hadir,” ujarnya dalam keterangan tulis.
Baca juga: Berita Fintech Hari Ini: P2P Lending Salurkan Ratusan Triliun ke UMKM
Menurutnya sektor UMKM memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto sebesar 61 persen atau senilai Rp 9.580 triliun dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.
“Dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM, AFPI berusaha memberikan akses pendanaan inklusif melalui fintech lending,” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Putera Dwi Karunia, pendiri UMKM bidang fashion retail, menyatakan berkat pendanaan dari fintech, perusahaannya dapat berkembang di tengah keterbatasan modal yang ada sebelumnya.
Hal serupa disampaikan oleh Andreas Widiananto, pemilik UMKM yang bergerak bidang usaha mozarella cheese dan butter, yang menyatakan bantuan fintech lending meningkatkan omzet bisnisnya dari Rp 100 juta-Rp 200 juta per bulan menjadi rata-rata Rp 1,6 miliar per bulan.
Berita Fintech Indonesia: Genjot Penyaluran Dana di Luar Pulau Jawa, Ini Jurus Fintech 360Kredi
Sementara itu, fintech peer to peer (P2P) lending 360Kredi melakukan sejumlah strategi sebagai bentuk upaya pemerataan penyaluran pendanaan di luar Pulau Jawa.
Corporate Affairs Manager 360Kredi Balqis menyebut, dalam melakukan pemerataan pendanaan ke luar Pulau Jawa, pihaknya saat ini melakukan kampanye advertising yang intensif di daerah-daerah.
“Selain itu, dipadukan juga dengan pendekatan khusus yang bermanfaat bagi konsumen di wilayah tersebut sesuai dengan kebutuhan dan preferensi calon nasabah di luar Pulau Jawa,” ucapnya.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Penyaluran Pinjaman Produktif Fintech Lending Menurun, Inilah Penyebabnya
Balqis tak memungkiri untuk saat ini penyaluran pendanaan 360Kredi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Dia menyebut Pulau Jawa memang memiliki populasi yang lebih besar dibanding dengan wilayah lainnya di Indonesia. Dengan demikian, pasar potensialnya menjadi lebih besar di Pulau Jawa.
Mudahkan Fintech
Selain itu, Balqis menerangkan untuk perkembangan infrastruktur dan tingkat penetrasi teknologi juga lebih baik di Pulau Jawa. Menurutnya, hal itu memudahkan fintech untuk beroperasi dan melakukan pemasaran.
“Namun, sebenarnya hal itu tidak secara langsung mengindikasikan bahwa penyaluran dana belum merata karena kurangnya ekspansi fintech ke luar Pulau Jawa. Penyaluran dana yang lebih tinggi di Pulau Jawa bisa juga karena preferensi pasar dan profil risiko maupun strategi bisnis perusahaan fintech itu sendiri,” katanya.
Di sisi lain, Balqis menyampaikan sejak awal didirikan hingga akhir September 2023, 360Kredi sudah menyalurkan dana lebih dari Rp 2 triliun.
Berdasarkan data OJK, jumlah penyaluran pinjaman oleh fintech P2P lending di Pulau Jawa hingga Juli 2023 sebanyak Rp 15,95 triliun, sedangkan di luar Pulau Jawa hanya Rp 4,41 triliun.
Baca juga: Berita Fintech Hari Ini: Modalku Gandeng STACS Kasih Pendanaan UMKM
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com