JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia kali ini mengulas tentang salah satu fintech berbasis syariah ternama, yakni ALAMI.
Penyelenggara financial technology (fintech) P2P lending berbasis syairah, PT ALAMI ini menargetkan penyaluran pembiayaan tahun 2022 tumbuh 3-4 kali lipat.
Adapun baru-baru ini, perusahaan tersebut meluncurkan Laporan Dampak (Impact Report), menjadi fintech syariah pertama yang melakukan hal tersebut.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Mengenal Kembali Fintech Syariah
“Insyaallah (tumbuh 3-4 kali lipat). Nilainya masih difinalisasi, itupun masih kira-kira,” kata CEO ALAMI Group Dima Djani, dikutip dari Investor Daily, Jumat (9/9/2022).
Salurkan Jumlah Pembiayaan yang Cukup Fantastis– Berita Fintech Indonesia
Dari catatannya, sepanjang tahun 2021 lalu, ALAMI telah menyalurkan pembiayaan Rp 1,25 triliun. Sehingga target pertumbuhan sebesar 3-4 kali lipat diasumsikan antara Rp 3,75 triliun sampai Rp 5 triliun pada tahun ini.
Mengacu data perseroan sampai pada Juni 2022, penyaluran pembiayaan telah mencapai Rp 1,88 triliun, dengan akumulasi penyaluran sejak berdiri sebesar Rp 3,44 triliun.
Nilai tersebut disalurkan kepada sebanyak 655 entitas peminjam (borrower) dan kontribusi 7.708 pendana (lender) di tahun 2022 ini. Adapun tingkat keberhasilan bayar 90 hari (TKB 90) masih dijaga sempurna di level 650.
Di samping itu, ALAMI meluncurkan Impact Report sebagai rekam jejak perjalanan serta komitmen perusahaan dalam memberikan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Perseroan menjadi fintech pertama yang melakukan inisiasi tersebut.
Dima mengatakan, Impact Report ALAMI yang dirilis pada kuartal III 2022 menjadi bukti bahwa ALAMI terdepan dalam inovasi dan memiliki pencapaian dengan penyaluran pembiayaan secara tepat sasaran sehingga memberikan dampak positif, baik secara ekonomi maupun sosial kepada masyarakat.
Dirinya berharap, Impact Report ini dapat menginspirasi lembaga lain untuk memberikan kebermanfaatan yang lebih luas.
“Kami bersyukur dapat bertumbuh secara positif dan sehat. Pada akhir 2021, sebanyak lebih dari 68.000 pendanaan terdaftar, akumulasi total pembiayaan produktif ALAMI mencapai Rp 1,5 triliun, meningkat 500% dari tahun sebelumnya dengan penyaluran kepada 7.500 proyek UMKM di seluruh Indonesia,” kata Dima.
Dima mengungkapkan, pencapaian ini tentu tidak lepas dari dukungan para pendana (funders) dan penerima pembiayaan (beneficiaries). Termasuk para pemangku kepentingan yaitu Bank Indonesia, OJK, KNEKS, asosiasi, dan berbagai komunitas muslim dan ulama.
Berdampak Pada Lapangan Kerja Baru– Berita Fintech Indonesia
Lebih lanjut, mpact Report ALAMI 2021 merupakan hasil yang diperoleh dari penyaluran pembiayaan produktif yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun lalu.
Setidaknya, 24.000 lapangan kerja yang terdiri dari 12.000 lapangan kerja formal dan 12.000 lapangan kerja informal berhasil tercipta dari penyaluran pembiayaan produktif di sektor ekonomi riil sepanjang tahun 2021.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Prospek Fintech Syariah Indonesia
Industri perdagangan dan distribusi, sumber daya manusia dan kepegawaian, pelayanan kesehatan, dan pertanian (perikanan) adalah empat industri strategis yang paling memberikan dampak nyata terhadap penyerapan lapangan kerja baru.
Sektor-sektor tersebut ini memberikan porsi mencapai 50% dari akumulasi pembiayaan.
Kemudian, ALAMI membukukan portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) sebesar Rp 223,8 miliar atau 14 persen dari total akumulasi pembiayaan hingga akhir Desember 2021.
Pembiayaan berkelanjutan ini disalurkan untuk bisnis dengan inisiatif energi terbarukan, community empowerment, pertanian, dan perikanan. Di sektor perikanan sendiri, ALAMI telah melakukan penyaluran mencapai Rp 109 miliar.
Lebih dari itu, penyaluran pembiayaan ALAMI juga memberikan manfaat secara tidak langsung kepada lebih dari 12,5 ribu ibu hamil di desa terpencil atau sebanyak 3 persen dari jumlah ibu hamil di Indonesia per tahun.
Sebab, saat ini ibu hamil di desa dapat memperoleh layanan dari perangkat ultrasonografi (USG) melalui lembaga kesehatan di daerahnya.
Upaya ALAMI pun turut memberikan solusi terhadap isu tingkat kematian ibu yang meningkat 10 kali lipat ketika pandemi. Sehingga, penyaluran untuk sektor pelayanan kesehatan di akhir 2021 meningkat lebih dari 700% year on year (yoy).
Berlandaskan Sistem yang Sesuai Syariah Islam
Dima meyakini bahwa konsep syariah yang dijalani ALAMI yaitu mengedepankan nilai keislaman untuk mengembangkan sistem ekonomi yang beretika, adil, dan memiliki tata kelola yang baik–sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Berbagai inisiatif dilakukan perusahaan terus menggabungkan inovasi bisnis dan kontribusi sosial.
“ALAMI gencar menyelenggarakan berbagai program diantaranya pemberdayaan mustahik, instalasi panel surya untuk wilayah terpencil, pemberian beasiswa kepada santri, serta pemberian ambulans sebagai bantuan mobilisasi masyarakat yang membutuhkan saat pandemi Covid-19,” ungkap Dima.
Dia berharap, Impact Report ALAMI yang dibuat secara terukur dan transparan dapat menjadi referensi serta evaluasi untuk memberikan dampak positif yang lebih besar ke depannya. Perseroan berkomitmen menyalurkan pembiayaan hijau yang diikuti dengan upaya mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah melalui ekosistem ALAMI.
Itulah ulasan berita fintech Indonesia yang membahas soal fintech berbasis Syariah, ALAMI. Semoga informasi tersebut bermanfaat ya.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Fintech Syariah & Perkembangannya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada