JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia kali ini akan mengulas soal adanya permintaan pinjaman yang berpeluang untuk naik.
Dalam hal ini, platform pendanaan digital UMKM, PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), ada peluang tumbuhnya permintaan pinjaman dari daerah pelosok Indonesia, khususnya luar Pulau Jawa.
Berikut ini berita fintech Indonesia selengkapnya, seperti dinukil dari Bisnis.com.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: AFPI Kembali Edukasi Masyarakat soal Pinjol
Berita Fintech Indonesia: Tidak Terlepas dari Situasi Ekonomi
Menurut Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya, prospek positif atas potensi permintaan pinjaman dari pelaku UMKM di daerah pelosok tidak terlepas dari situasi perekonomian yang semakin menantang.
Di antara situasi itu adalah kenaikan suku bunga acuan untuk mengimbangi lonjakan inflasi yang salah satunya dari kenaikan harga BBM, dan kemungkinan lembaga keuangan konvensional menjadi lebih selektif dalam menyalurkan kredit modal kerja kepada para pelaku UMKM.
“Seiring situasi bisnis yang menantang, Modalku akan berusaha memperluas jangkauan UMKM di berbagai sektor industri, melalui inovasi produk dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan platform digital lainnya. Terutama, platform digital yang punya ekosistem UMKM di daerah, dalam rangka meningkatkan penetrasi pasar Modalku di daerah pelosok,” katanya, dikutip pada Selasa(25/10/2022).
Ia pun optimistis jika kondisi menantang buat bisnis UMKM bertahan sampai tahun depan sekalipun maka penyaluran pinjaman untuk platform teknologi finansial pendanaan bersama atau peer-to-peer (P2P) lending akan tetap bertumbuh.
“Modalku masih melihat potensi yang cukup besar untuk terus bertumbuh, salah satunya dari fenomena financing gap di Indonesia yang nilainya mencapai sekitar Rp1.500 triliun pada tahun lalu. Masih banyak UMKM yang berpotensi untuk berkembang, namun belum mendapatkan akses pendanaan,” sebutnya.
Apalagi, sambungnya, Modalku pun melihat sentimen positif untuk pertumbuhan dari sisi penetrasi digital yang terus meningkat di daerah pelosok. Di samping itu, keterbukaan masyarakat akan platform tekfin menguat, kepercayaan terhadap tekfin legal terus meningkat, dan mereka juga sudah lebih paham soal manfaat tekfin, tidak terkecuali terkait tekfin P2P.
“Maka dari itu, hingga akhir tahun nanti, Modalku fokus untuk meningkatkan penetrasi pasar di masing-masing daerah, karena potensi UMKM di daerah masih sangat besar,” tuturnya.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Fintech Ini akan Jadi Raksasa Asia, Investornya Raffi-Nagita
Tercermin berdasarkan statistik OJK
Untuk diketahui, hal itu pun turut tercermin berdasarkan statistik OJK terkait industri tekfin P2P per Agustus 2022. Dalam hal ini, penyaluran khusus luar Pulau Jawa mencapai Rp3,59 triliun kepada 2,93 juta peminjam dan cenderung menguat daripada bulan-bulan sebelumnya.
Bukan itu saja, outstanding pinjaman di luar Pulau Jawa juga diketahui mencapai Rp9,47 triliun kepada 4 juta peminjam aktif dan tercatat belum pernah menurun sejak awal periode 2022.
Terkhusus Modalku di Indonesia, akumulasi penyaluran pinjaman sejak berdiri sudah mencapai Rp6,09 triliun kepada 70.328 peminjam, dengan Rp1,09 triliun di antaranya merupakan kinerja sepanjang tahun berjalan periode 2022.
Terbaru, outstanding pinjaman tersisa di Modalku senilai Rp264,81 miliar kepada 21.044 peminjam aktif, terbagi 20.505 UMKM yang telah berbentuk institusi, dan 539 UMKM yang masih perorangan.
Berita Fintech Indonesia: Bidik UMKM Vendor Pengadaan
Sebelumnya, Modalku optimistis bahwa periode kuartal IV/2022 malah akan menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman. Reynold Wijaya pun memproyeksi kebutuhan UMKM akan pinjaman produktif tidak akan luntur, khususnya UMKM di daerah sekalipun muncul beragam tantangan atas kondisi perekonomian terkini, misalnya lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga acuan.
“Maka dari itu, hingga akhir tahun nanti Modalku masih fokus untuk meningkatkan penetrasi pasar di masing-masing daerah di Tanah Air, karena potensi UMKM di daerah masih sangat besar,” sebutnya, belum lama ini.
Ia pun menekankan, Grup Modalku, yaitu Modalku Indonesia dan Funding Societies di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, kini sukses menyalurkan Rp40,26 triliun kepada lebih dari 5,1 juta pinjaman UMKM di 5 negara dengan tren pencairan yang belum pernah turun di tiap kuartalnya.
Maka dari itu, Modalku meyakini bahwa kondisi ekonomi yang menantang ini malah menjadi pemicu semangat untuk mempertahankan tren pertumbuhan dalam segala kondisi, dengan cara memperluas jangkauan menyentuh para UMKM di pelosok negeri, serta senantiasa memperkaya kerja sama dengan berbagai pihak.
Sekian ulasan tentang berita fintech Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Serangan Siber Tantangan bagi Fintech
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com