JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia terbaru kali akan mengulas tentang Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Menukil KONTAN, Selasa (1/11/2022), AFPI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Fintech Lending Days di Yogyakarta yang melibatkan 300 peserta dari kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), mahasiswa, dan masyarakat umum.
Berikut ini berita fintech Indonesia selengkapnya.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Rekomendasi 5 Pinjol Cepat Cair 2022
Berita Fintech Indonesia: Tingkatkan Kolaborasi Antara LJK
Menurut Ketua Umum AFPI, Adrian Gunadi, acara tersebut dihelat untuk meningkatkan kolaborasi antar Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan OJK selaku regulator dalam mewujudkan pemerataan inklusi keuangan di Indonesia.
Tiga acara serupa pun sebelumnya sudah digelar di kota-kota lainnya, yaitu Malang, Bali, dan Yogyakarta.
“Fintech Lending Days di Yogyakarta kali ini berisi serangkaian kegiatan, termasuk speed dating atau upaya penjajakan potensi kolaborasi antara Bank Mandiri selaku calon mitra pemberi dana (lender) dengan para anggota AFPI selaku penyelenggara jasa fintech lending atau fintech pendanaan bersama.
“Kunjungan ke UMKM-UMKM di Yogyakarta, lalu ada pula pameran dan talkshow oleh 23 anggota AFPI yang mendukung acara hari ini, baik anggota penyelenggara fintech pendanaan maupun anggota pendukung seperti UKU, Privy, UATAS, Modal Nasional, Easycash, dan CLIK. Semua kita lakukan untuk mengenalkan masyarakat, khususnya UMKM dengan fintech lending guna meningkatkan literasi keuangan dan akses pembiayaan,” ucapnya dalam Adrian pada pembukaan hari kedua acara Fintech Lending Days di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Kamis (27/10) lalu.
Ia menambahkan, perkembangan industri fintech pendanaan bersama secara nasional sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Dalam catatan AFPI, sejak tahun 2017 hingga Agustus 2022, agregat penyaluran pendanaan oleh anggotanya telah mencapai Rp436,12 triliun yang disalurkan oleh 945.131 lender kepada 88,21 juta borrower.
Hingga Desember 2021, Fintech Pendanaan Bersama telah menyalurkan Rp256 triliun dengan peningkatan setiap tahunnya, dengan tahun 2021 lalu tumbuh 112% secara tahunan, sedangkan tahun 2020 bertumbuh 25%, prediksi pada tahun ini, 2022, penyaluran pertahunnya akan mencapai Rp250 triliun.
Adapun perkembangan fintech pendanaan bersama yang sangat pesat ini tidak terlepas dari kolaborasi dengan digital ekosistem, penyelenggara fintech lending yang bisa memotret profil risiko UMKM dengan lebih komprehensif, termasuk adanya kolaborasi dengan lembaga jasa keuangan lainnya seperti Lembaga Informasi Perkreditan atau LPIP, Perusahaan Penilaian Kredit Digital dengan Data Alternatif, Perusahaan Penyedia Layanan pengenalan pelanggan secara elektronik atau digital yang melibatkan sistem (E-KYC) dan tanda tangan digital, tak lupa juga perbankan, BPR, BPD, dan perusahaan pembiayaan.
“Dengan kolaborasi efektif inilah, maka penyelenggara fintech pendanaan bersama dapat menjangkau pembiayaan ke lebih banyak UMKM di tanah air,” jelas Adrian.
Pada acara yang sama, Ketua Bidang Edukasi, Literasi dan Riset AFPI Entjik S. Djafar menyatakan, AFPI gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk memberikan gambaran peranan fintech P2P lending atau Fintech Pendanaan Bersama di Indonesia yang seiring dengan revolusi industri 4.0 yang mengubah perilaku masyarakat, yaitu semakin dekat dengan keuangan finansial digital.
Dalam hal ini, kesenjangan pembiayaan (credit gap) di tanah air memang masih sangat besar, mencapai Rp1,650 triliun. Credit gap ini pun terjadi khususnya di kalangan UMKM, dengan sebanyak 46,6 juta UMKM diketahui masih kesulitan untuk mendapatkan pendanaan dari lembaga jasa keuangan lainnya.
Hal itu menjadi peluang sekaligus tantangan bagi fintech pendanaan bersama sebab kebutuhan pembiayaan ini bukan hanya terpusat di satu daerah, melainkan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Yogyakarta.
Maka dari itu, diperlukan kolaborasi yang kuat antara lembaga jasa keuangan yang ada di Indonesia supaya cita-cita bersama untuk memeratakan inklusi keuangan dapat segera diwujudkan.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Fintech P2P Lending Perluas Cakupan Pinjaman ke Luar Jawa
Adapun sampai dengan saat ini, penyaluran pendanaan oleh fintech pendanaan berizin OJK di Yogyakarta secara agregat sudah mencapai Rp5 triliun. Pendanaan itu berasal dari 16.857 lender (pemberi pinjaman) dan disalurkan kepada 917.799 borrower (penerima pinjaman). Outstanding penyaluran dana di Yogyakarta kini mencapai Rp614 miliar dan diprediksi akan terus bertumbuh seiring dengan semangat literasi dan inklusi keuangan yang melekat pada produk fintech lending.
“Melihat begitu besarnya peranan fintech pendanaan bersama bagi perekonomian nasional khususnya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan akses keuangan UMKM, ke depannya hal-hal tersebut yang akan menjadi perhatian dalam arah strategis AFPI sebagai asosiasi dari penyelenggara fintech pendanaan bersama,” sebut Entjik pada hari pertama penyelenggaraan Fintech Lending Days di Yogyakarta.
Sementara itu, menurut Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech OJK Tris Yulianta, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang kerap menjadi penyelamat di kala krisis melanda.
Oleh sebab itu, OJK punya komitmen tinggi untuk mendukung kemajuan UMKM. Salah satunya adalah melalui edukasi dan upaya mempermudah inklusi keuangan di kalangan UMKM seperti yang dilakukan lewat acara Fintech Lending Days bersama AFPI.
“OJK menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada AFPI yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” tuturnya.
Momen Tepat Membangun Kerja Sama
Di lain sisi, Kepala OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Parjiman, mengatakan, pelaksanaan Fintech Lending Days oleh AFPI bersama OJK dan Bank Mandiri di Yogyakarta ini menjadi momen tepat untuk dapat membangun kerja sama dan sinergi dalam meningkatkan inklusi dan akses keuangan bagi pelaku UMKM di Yogyakarta.
Hal itu karena UMKM mendominasi hampir 99,99% jenis usaha di Yogyakarta dengan total 341.835 UMKM tercatat yang terdiri atas 323.072 pelaku usaha mikro, 16.653 pelaku usaha kecil, dan hanya 2.110 yang tergolong pelaku usaha skala menengah.
“UMKM produktif merupakan kunci utama dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Akan tetapi UMKM ini sering terkendala dalam memperoleh akses terhadap pembiayaan karena minimnya informasi dan profil dari UMKM serta biasanya belum memenuhi persyaratan terkait manajemen risiko,” ujarnya.
Dikatakan VP Corporate Banking Bank Mandiri, Affin Rahman, pihaknya menyambut baik kesempatan eksplorasi kerja sama antara Bank Mandiri dengan pelaku usaha fintech pendanaan anggota AFPI melalui kegiatan speed dating yang dilaksanakan sebagai bagian dari acara Fintech Lending Days.
“Bank Mandiri siap untuk mengeksplorasi lebih jauh kesempatan kerja sama dan kolaborasi dengan para anggota AFPI demi mewujudkan pemerataan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Eksplorasi kerja sama ini tidak terbatas hanya pada channeling tetapi juga berbagai solusi perbankan lainnya yang dapat mempermudah business process secara end to end,” ulasnya.
Berita Fintech Indonesia: Sekilas tentang AFPI
Sebagai informasi, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) adalah organisasi yang mewadahi pelaku usaha Fintech Peer to Peer (P2P) Lending atau Fintech Pendanaan Online di Indonesia.
AFPI ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai asosiasi resmi penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi di Indonesia, berdasarkan surat No. S-5/D.05/2019.
Fintech P2P Lending pun terdiri dari 3 jenis penyelenggara pendanaan online, yakni Fintech P2P Pendanaan Produktif, Fintech P2P Pendanaan Multiguna, dan Fintech P2P Pendanaan Syariah.
Untuk diketahui, AFPI dibentuk dari kesadaran bahwa harus ada perlindungan bagi para pengguna layanan Fintech P2P Lending, baik peminjam maupun pemberi pinjaman.
Sekian ulasan tentang berita fintech Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: DANA Aplikasi Finance Nomor Satu Versi data.ai
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com