JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini mengulas tentang tindak kejahatan di dunia cryptocurrency yang merugikan banyak pihak.
Adapun dalam kasus ini, polisi Australia mendakwa empat warga negara China pada Jumat (9/12/2022) atas penipuan investasi online mata uang asing dan kripto yang sebagian besar berbasis di Amerika Serikat.
Berikut ini berita kripto hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Mantan CEO FTX Siap-siap Dipenjara?
Berita Kripto Hari Ini: Kerugian Lebih dari Rp1,5 Triliun
Sebagai informasi, penipuan tersebut menyebabkan kerugian lebih dari USD 100 juta (Rp 1,5 triliun) di seluruh dunia.
“Penipuan canggih tersebut melibatkan manipulasi platform perdagangan elektronik resmi yang dilisensikan kepada pialang valuta asing, yang kemudian menyediakan perangkat lunak tersebut kepada klien mereka,” ucap Polisi Federal Australia (AFP), dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 9 Desember 2022.
Pada Agustus, Dinas Rahasia Amerika Serikat memberi tahu pihak berwenang soal hubungan Australia dengan penipuan yang sebagian besar berbasis di AS, kata AFP. Terdakwa merupakan penduduk Sydney, tetapi sebagian besar korban berbasis di Amerika Serikat.
Adapun saat ini investigasi terhadap calon korban Australia tengah berlangsung. Sindikat kejahatan terorganisir memakai campuran teknik rekayasa sosial, termasuk platform perpesanan dan situs web kencan dan pekerjaan, untuk meraih kepercayaan korban sebelum menyebutkan peluang investasi.
Dalam hal ini, para korban diarahkan ke aplikasi investasi palsu dan sah yang berurusan dengan valuta asing dan mata uang kripto, yang dimanipulasi untuk menunjukkan pengembalian investasi positif palsu.
Usai korban menjadi pelanggan layanan investasi, data diubah untuk mendorong investasi lebih lanjut, sambil menyembunyikan fakta bahwa uang mereka telah dicuri. Dikatakan Sersan Detektif AFP, Salam Zreika, dalam sebuah pernyataan kasus itu menyoroti perlunya “… menahan diri dari berinvestasi dalam valuta asing, mata uang kripto, atau investasi spekulatif dengan orang-orang yang hanya pernah Anda temui di lingkungan online”.
Untuk diketahui, keempat pria yang ditangkap tersebut mendaftarkan perusahaan Australia untuk membuat penipuan mereka terlihat asli dan membuat rekening bank bisnis Australia untuk mencuci hasilnya.
Berita Kripto Hari Ini: Sepanjang 2022, Penipuan Kripto di Inggris Mencapai Rp4,1 T
Sebelumnya diberitakan, penipuan cryptocurrency di Inggris sepanjang 2022 menurut data Action Fraud.
Berdasarkan data dari unit polisi Inggris itu, angka ini naik 32 persen menjadi 226 juta pound atau sekitar Rp4,1 triliun.
Melangsir CoinDesk, Jumat (2/12/2022), dari laporan Financial Times pada Senin, Inggris berada dalam resesi dan biaya hidup meningkat. Hal itu membuat beberapa orang rentan terhadap penipuan.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Ini Tanggapan Asosiasi Blockchain Terkait Aset Kripto Masuk RUU PPSK
Menurut akuntan di firma hukum Pinsent Masons, Hinesh Shah, pada masa sulit seperti yang terjadi di Inggris ini, banyak penipu mencari mangsa.
“Kapan pun masa sulit, penipu selalu mencari mangsa investor yang kurang berpengalaman dengan menjanjikan keuntungan besar,” ucapnya kepada Financial Times, seperti dikutip CoinDesk.
Saat ini, kejahatan kripto sudah merajalela di Inggris. Adapun petugas kepolisian telah menyita mata uang kripto senilai ratusan juta pound dan pakar kripto di kepolisian ditempatkan di seluruh negeri.
Regulasi Kripto di Inggris
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2022, Inggris menjadi salah satu negara yang bergerak cepat dalam mengatur kripto.
Pada September lalu, Inggris memperkenalkan undang-undang untuk memudahkan lembaga penegak hukum untuk menyita, membekukan, dan memulihkan aset kripto saat digunakan untuk kegiatan kriminal seperti pencucian uang, narkoba, dan kejahatan dunia maya.
Diketahui, kali pertama RUU Kejahatan Ekonomi dan Transparansi Perusahaan setebal 250 halaman itu dijanjikan pada Mei dan diperkenalkan oleh Home Office, Department for Business, Energy & Industrial Strategy, Serious Fraud Office dan Treasury.
Selanjutnya, pada November, anggota parlemen di Inggris memberikan suara mendukung aturan baru yang bisa mempermudah lembaga penegak hukum untuk menyita kripto yang terkait dengan aktivitas teroris.
Aturan itu diusulkan sebagai amandemen RUU Kejahatan Ekonomi dan Transparansi Perusahaan yang meliputi reformasi yang dapat membantu pihak berwenang memerangi kejahatan lokal.
Sekian ulasan tentang berita kripto hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Flipverse Diluncurkan, Metaverse untuk Belanja dari Flipkart
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com