JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini mengulas seputar dampak positif mata uang digital tersebut.
Aset kripto merupakan bagian dari ekonomi digital yang berkembang di Indonesia saat ini. Lantas, perkembangan kripto tersebut berdampak pada perkembangan ekosistem digital di tanah air.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga. Lebih lengkapnya, mari kita simak ulasan berita kripto hari ini.
Wamendag Optimis, Aset Kripto Berdampak Positif ke Ekonomi Digital– Berita Kripto Hari Ini
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga menyampaikan, bahwa perdagangan aset kripto merupakan bagian dari ekonomi digital yang sedang berkembang di Indonesia.
Menurut Jerry, konsep kripto dan blockchain nantinya akan memberikan dampak positif, serta pengaruh luas dan intensif dalam berbagai sektor, utamanya ke sektor ekonomi digital.
“Aset kripto akan mengubah pola-pola pengaturan ekonomi perdagangan lama dari berbasis otoritas negara menjadi otoritas pasar dan komunitas. Maka dari itu, aset kripto harus teratur dan terlembaga, serta harus di bawah pengaturan negara,” kata Wamendag dalam keterangan resminya, dikutip pada Selasa (13/9/2022).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat pertumbuhan nilai transaksi perdagangan maupun jumlah pelanggan kripto di Indonesia tumbuh sangat luar biasa.
Pada tahun 2021, keseluruhan nilai transaksi aset kripto telah menyentuh Rp 859,4 triliun atau tumbuh sebesar 1,223 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Bursa Kripto Ditargetkan Meluncur Tahun Ini
Untuk periode Januari hingga Juli 2022, nilai transaksi yang terjadi sebesar Rp 232,45 triliun. Sementara, jumlah pelanggan terdaftar hingga Juli 2022 mencapai 15,6 juta pelanggan dengan rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar sebesar 693 ribu pelanggan per bulannya.
Meski Harga Turun, Minat Investor Tetap Tumbuh– Berita Kripto Hari Ini
Kemudian, Jerry menjelaskan, meskipun harga aset kripto sedang mengalami penurunan, namun tidak mengurangi minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen ini.
Fenomena penurunan harga ini juga merupakan hal yang dianggap wajar sebagai bagian dari suatu mekanisme pasar pada industri kripto atau mata uang digital tersebut.
Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti terus memperkuat regulasi dan mengatur industri kripto dalam sejumlah peraturan agar menciptakan ekosistem perdagangan fisik aset kripto yang transparan, efisien, dan efektif dalam suasana persaingan yang sehat.
Seperti diterbitkannya Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Peraturan ini merupakan pembaruan sekaligus mencabut Perba Nomor 7 Tahun 2020.
Pada Perba Nomor 7 Tahun 2020, terdapat 229 jenis kripto yang dapat diperdagangkan di tanah air. Kemudian, dengan diterbitkannya Perba Nomor 11 Tahun 2022, maka jumlah tersebut meningkat menjadi 383 jenis.
“Perkembangan nilai transaksi maupun pelanggan kripto yang luar biasa ini perlu untuk terus dikawal bersama agar perdagangan fisik kripto di Indonesia tetap berada di koridor yang benar,” tuturnya.
Tahun Ini Bursa Kripto Indonesia Ditargetkan Meluncur
Di sisi lain, Jerry Sambuaga juga menyatakan bahwa Indonesia akan memiliki bursa kripto yang ditargetkan bisa terbentuk pada tahun ini.
Bursa kripto ini sebagai salah satu upaya pemerintah menyikapi perkembangan perdagangan aset kripto di tanah air.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: BTC-ETH Merosot, Simak Pergerakan Harganya
“Keberadaan bursa ini sangat penting karena ada banyak hal yang bisa diantisipasi, misalnya pencucian uang, pendanaan yang tidak baik seperti untuk narkoba dan terorisme, dan perdagangan akan semakin tertib,” kata Jerry Sambuaga di sela acara Block Community Conference 2022 di Yogyakarta, Sabtu kemarin.
Jika bursa kripto di Indonesia tersebut bisa diwujudkan, menurutnya, maka akan menjadi bursa kripto pertama di dunia.
“Beberapa negara pun berminat membentuk bursa yang sama seperti Korea Selatan karena mereka juga melihat potensi, kesempatan dan peluang yang bisa dilakukan dengan keberadaan bursa tersebut,” kata dia.
Kehadirannya Sebagai Perlindungan Konsumen
Selain untuk mengantisipasi berbagai tindakan perdagangan atau pendanaan yang berimplikasi negatif, Jerry juga menyebutkan tujuan utama dari pembentukan bursa adalah memberikan perlindungan kepada konsumen.
“Yang paling prioritas adalah perlindungan kepada konsumen. Bursa adalah instrumen untuk memberikan proteksi kepada konsumen,” kata Jerry.
Oleh karenanya, ia memastikan proses pembentukan bursa kripto dilakukan secara hati-hati, tidak terburu-buru, dan memastikan seluruh tahapan dilalui dengan baik.
“Ada banyak persyaratan, prosedur, dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk membentuk bursa kripto. Pemerintah memastikan seluruh tahapan itu dijalankan dengan baik sehingga nantinya bursa pun berjalan dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan,” katanya.
Jerry kembali menegaskan bahwa di Indonesia, kripto bukan alat pembayaran tetapi masuk dalam kategori komoditas sehingga kewenangannya berada di bawah Kementerian Perdagangan.
Itulah ulasan seputar berita kripto hari ini. Semoga informasi tentang dampak positif mata uang digital bagi ekonomi digital Indonesia dapat bermanfaat bagi Anda.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Bursa Kripto Hadir Bantu Antisipasi Pencucian Uang
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada