JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini terkait harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau mengalami pergerakan seragam pada Selasa, (26/9/2023). Mayoritas dari kripto-kripto papan atas tetap berada dalam tren penurunan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Coinmarketcap, Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, masih menunjukkan pelemahan sebesar 0,83 persen dalam 24 jam terakhir, serta penurunan sebesar 2,05 persen dalam satu minggu terakhir.
Saat ini, harga Bitcoin berada pada kisaran USD 26.275 per koin atau setara dengan Rp 404,9 juta (dengan asumsi kurs Rp 15.412 per dolar AS).
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Pasar Kripto Indonesia Bertumbuh Positif
Ethereum (ETH) juga mengalami penurunan, dengan penurunan 0,12 persen dalam sehari dan 3,15 persen dalam satu minggu terakhir. Oleh karena itu, saat ini ETH diperdagangkan seharga Rp 24,4 juta per koin.
Binance Coin (BNB) mengalami kenaikan tipis, dengan kenaikan sebesar 0,05 persen dalam 24 jam terakhir, meskipun tetap mengalami penurunan sebesar 2,91 persen dalam satu minggu. Dengan demikian, BNB diperdagangkan dengan harga Rp 3,23 juta per koin.
Sementara itu, Cardano (ADA) masih berada dalam zona merah, dengan penurunan sebesar 0,08 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,94 persen dalam satu minggu terakhir. ADA saat ini memiliki harga sekitar Rp 3.777 per koin.
Solana (SOL) kembali mengalami penurunan, dengan penurunan sebesar 0,53 persen dalam sehari dan 1,85 persen dalam satu minggu terakhir. Harga SOL saat ini adalah sekitar Rp 298.839 per koin.
Baca juga: Jual Beli Aset Kripto Terpercaya, Perhatikan Hal-hal Ini
XRP juga terpantau mengalami penurunan, dengan penurunan sebesar 0,53 persen dalam 24 jam terakhir, meskipun masih mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen dalam satu minggu terakhir. XRP saat ini diperdagangkan dengan harga sekitar Rp 7.778 per koin.
Sementara itu, koin Meme Dogecoin (DOGE) mengalami penurunan sebesar 0,43 persen dalam satu hari terakhir dan 1,75 persen dalam satu minggu terakhir. Hal ini membuat DOGE diperdagangkan dengan harga sekitar Rp 938,13 per token.
Harga kripto hari ini menunjukkan bahwa Stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen. Hal ini menjaga harga keduanya tetap stabil di level USD 1,00.
Sementara itu, Binance USD (BUSD) mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, sehingga harganya tetap berada di level USD 1,00.
Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Mayoritas Aset Kripto Wait and See
Adapun untuk total kapitalisasi pasar kripto saat ini, angkanya berada di sekitar USD 1,05 triliun atau sekitar Rp 16.182 triliun.
Nasib Kripto Setelah The Fed Menahan Suku Bunga
The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan di Amerika Serikat pada 5,25-5,5 persen pada Kamis (21/9/2023) dini hari. Reaksi Bitcoin (BTC) turun sedikit hampir 1 persen dan diperdagangkan hanya di atas 27 ribu dolar AS, meskipun masih cukup dekat dengan level tertinggi bulanan.
Menurut Fyqieh Fachrur, seorang trader di Tokocrypto, “Aksi harga BTC sempat mengalami kegelisahan ketika keputusan tersebut diambil, namun perlahan tetap stabil.”
Pengumuman kebijakan terbaru dari The Fed, secara umumnya, tampaknya tidak terlalu memengaruhi sentimen di pasar kripto dan Bitcoin. Menurut Fyqieh, sikap The Fed saat ini menunjukkan suku bunga belum akan turun hingga Januari 2024, dan secara eksternal dan makroekonomi, belum ada sentimen yang akan mengganggu Bitcoin.
Baca juga:Berita Kripto Hari Ini: Kripto Kembali ke Zona Hijau
“Selanjutnya, Bitcoin mungkin tidak akan mengalami kenaikan yang cepat dan signifikan dalam waktu dekat. Pergerakannya kemungkinan akan tetap lambat, dan likuiditas pasar mungkin akan menurun. Hal ini berarti bahwa altcoin masih memiliki peluang untuk tampil baik, terutama karena para investor mencari peluang investasi yang lebih menarik dalam kondisi suku bunga yang masih tinggi,” kata Fyqieh.
Langkah The Fed ini sudah sangat diperkirakan sebelumnya oleh pasar, dengan kemungkinan 99 persen jeda kenaikan suku bunga sudah terjadi, berdasarkan data dari FedWatch Tool CME Group. Namun, pernyataan The Fed tetap berhati-hati terhadap masa depan inflasi, dan tidak ada jaminan bahwa kondisi inflasi akan menjadi lebih longgar.
Fyqieh juga mencatat bahwa meskipun ada jeda, The Fed mengatakan kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun ini masih mungkin terjadi, sehingga ‘jeda’ ini belum terlalu membahagiakan bagi para pelaku pasar kripto.
Di sisi lain, keputusan The Fed ini juga mendorong Indeks Dolar AS (DXY) berada di atas 105, mendekati level tertinggi dalam enam bulan, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun bertahan di atas 5,1 persen dan mendekati level tertinggi dalam 22 tahun.
“Ini membuat tekanan bagi pasar kripto dan Bitcoin untuk melaju dalam jangka pendek,” kata Fyqieh
Dengan demikian, kebijakan The Fed mungkin tidak menghancurkan pasar kripto dan Bitcoin, tetapi para pelaku pasar akan tetap waspada dan memantau perkembangan ekonomi serta pengetatan regulasi dampaknya pada aset kripto.
Kewaspadaan sangat diperlukan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam berinvestasi kripto. Investor juga perlu memantau persetujuan ETF Bitcoin yang diharapkan di AS pada kuartal mendatang, sementara risiko harga BTC tetap cenderung ke atas.
Baca juga: Tips Beli Kripto di INDODAX: Pahami Risiko dan Lain-lain
Dari sisi analisis teknikal, Bitcoin tampaknya kini berada di level support terkuatnya, yaitu di tengah kisaran 27 ribu dolar AS atau sekitar Rp415 juta. BTC telah menembus di bawah EMA 50-day dan 200-day pada hari Kamis, mengirimkan sinyal harga bearish. Namun, penembusan di atas EMA 200-day dan 50-day akan mendukung pergerakan BTC ke level resistensi 28.187 dolar AS atau sekitar Rp433 juta. Kegagalan untuk menembus di atas EMA akan menyebabkan level dukungan 26.755 dolar AS (Rp 411 juta).
Selain sentimen investor terhadap The Fed, kabar terkait Mt. Gox, kasus SEC vs Ripple dan Coinbase, serta pembaruan ETF BTC spot juga perlu dipertimbangkan.