Site icon Dunia Fintech

Berita Startup Hari Ini: Potensi Startup Capai US$1 Triliun di 2030

Berita Startup Hari Ini

JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup hari ini terkait potensi bisnis startup digital di ASEAN diharapkan dapat mencapai lebih dari USD 1 trilyun pada tahun 2030. Untuk mewujudkannya, startup-startup ini perlu mendapatkan dukungan dan dorongan melalui inovasi serta kolaborasi yang kuat, baik di wilayah ASEAN maupun Indo-Pasifik.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, dalam pidato pembukaannya pada acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) Startup Connect di Jakarta.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Nexticorn 2023 Hadirkan Ratusan Startup dan VC

Sebanyak 52 startup yang bergerak dalam bidang keuangan, UMKM, rantai pasok, dan ekonomi kreatif dari tujuh negara ASEAN (Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam), serta 21 mitra perusahaan dari tiga negara (Indonesia, Jepang, Singapura) turut hadir dalam AIPF Startup Connect.

“Para startup dan mitra perusahaan berpartisipasi dalam sesi pertemuan bisnis yang berlangsung secara intensif mulai hari ini hingga besok.” Melalui kegiatan ini, harapannya adalah bahwa ASEAN akan terus menghasilkan startup yang sukses, bahkan bisa mencapai status unicorn atau decacorn di masa depan,” kata Teuku Faizasyah

Michaela Browning, Vice President for Asia Pacific di Google, juga berbagi keyakinannya bahwa perkembangan startup di ASEAN akan terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh adopsi teknologi yang kuat oleh penduduk ASEAN dan munculnya bakat-bakat muda yang berpotensi besar.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Merah Putih Fund Danai Rp4,5 Triliun Untuk Startup

Dalam sesi panel diskusi, telah dibahas berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam upaya meningkatkan daya saing startup di ASEAN, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi digital dan isu-isu keberlanjutan yang semakin penting.

AIPF Startup Connect adalah hasil kolaborasi antara Pemerintah dan sektor bisnis (Government-to-Business) antara Kementerian Luar Negeri RI, Google, dan Impaccto.

Pemerintah Prediksi Transaksi Ekonomi Digital Capai US$360 Miliar di Tahun 2030

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen atau sekitar US$77 miliar dari total nilai transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Proyeksi untuk tahun 2025 adalah meningkat dua kali lipat menjadi sekitar US$130 miliar, dengan perkiraan mencapai sekitar US$360 miliar pada tahun 2030.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Superbank Dana Rp600 Miliar Untuk Startup

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, potensi dan peluang ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Faktor-faktor yang mendukungnya termasuk jumlah penduduk yang merupakan yang terbesar ke-4 di dunia, mayoritas dalam usia produktif (bonus demografi), dan tingkat penetrasi internet sekitar 76,8%.

Dalam upaya untuk mewujudkan inklusivitas ekonomi digital, Pemerintah telah menjalankan sejumlah strategi:

  1. Meningkatkan Aksesibilitas: Pengembangan sarana dan prasarana digital untuk mengurangi kesenjangan digital di masyarakat.
  2. Meningkatkan Keterampilan Digital: Program pelatihan dan pendidikan di bidang teknologi digital, seperti Program Kartu Prakerja dan Digital Talent Scholarship, untuk meningkatkan keterampilan digital masyarakat.
  3. Dukungan untuk UMKM: Fasilitasi dan penguatan ekosistem UMKM dan perdagangan sistem elektronik untuk mendorong UMKM dan menciptakan iklim usaha yang sehat.
  4. Akses Layanan Keuangan Digital: Regulasi dan kebijakan yang memicu lahirnya inovasi dan melindungi pengguna layanan fintech dan ekosistemnya secara optimal.
  5. Privasi Data: Melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, reformasi praktik pemrosesan data pribadi untuk meningkatkan standar industri.
  6. Penguatan Kemitraan Swasta: Kerja sama antara Pemerintah dan sektor swasta, termasuk kemitraan dengan perusahaan teknologi, untuk mengembangkan solusi inovatif yang memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: 11 Startup RI Masuk Daftar Perusahaan Asia Paling Menjanjikan

“Semua strategi ini bertujuan menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif, adaptif, berkelanjutan, dan memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia dapat memanfaatkan pertumbuhan ekonomi digital. Ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045,” kata Airlangga.

Exit mobile version