Dunia Fintech

Berita Startup Hari Ini: Startup Diingatkan soal “Tech Winter”

JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup hari ini terkait data Indosat and Twimbit 2023 menunjukkan nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai angka US$220 miliar sampai US$360 miliar (Rp3.400 triliun hingga Rp5.500 triliun) pada 2030. 

Bahkan, ekonomi digital diprediksi akan menyumbang 14 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia di 2027. Meski begitu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengingatkan perusahaan rintisan (startup) harus memiliki fondasi yang kuat di tengah fenomena tech winter yang mengubah peta strategi bisnis pelaku startup di Indonesia.

Berikut ini berita startup hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Viva.co.id, Kamis (14/9/2023).

Berita Startup Hari Ini: Startup Harus Terus Berinovasi

Masa tech winter mengacu pada berjatuhannya perusahaan-perusahaan teknologi dan rintisan akibat menurunnya kinerja serta minat investor untuk melakukan pendanaan dan fenomena ini tengah dialami banyak startup di Indonesia. Dalam upaya untuk mencapai operasional yang efisien dan berfokus pada keuntungan, perusahaan rintisan harus menjalankan sejumlah langkah strategis. 

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Startup Legaltech Hukumku Umumkan Pendanaan Awal Dipimpin East Ventures

ISFF 2023 INDODAX

“Pertama, startup harus terus berinovasi untuk menghasilkan produk yang mencapai product-market-fit,” kata Nezar Patria, dalam siaran pers, Rabu, 13 September 2023. 

Wamenkominfo menilai perusahaan rintisan harus tetap berinovasi secara berkelanjutan, guna menghasilkan produk yang mampu mencapai tingkat kesesuaian pasar.

Lalu, produk yang tepat juga harus didukung oleh model bisnis yang tidak hanya menguntungkan tapi juga dapat berkembang dengan skala yang besar. 

Selain itu, Nezar Patria menyampaikan pentingnya memiliki tim yang kuat dalam menghadapi tantangan bisnis startup. Menyerap talenta digital terbaik dan meningkatkan kinerja tim adalah langkah berikutnya yang harus dilakukan pelaku startup untuk mencapai kesuksesan. 

Terakhir, Wamenkominfo mengingatkan bahwa membangun jejaring yang kuat dengan mitra strategis adalah hal yang tak kalah penting. Kolaborasi dengan pihak-pihak yang dapat mendukung pertumbuhan startup menjadi langkah strategis dalam menghadapi perubahan peta bisnis di era tech winter. 

Ia juga menyatakan Indonesia menjadi negara dengan jumlah startup paling banyak di Asia Tenggara, dan terbanyak keenam di dunia pada tahun ini. Dengan capaian tersebut, kata dia, sudah seharusnya Indonesia memperkuat upaya untuk peningkatan kualitas para pelaku startup.

Lebih lanjut, Wamenkominfo juga mendorong pelaku startup untuk dapat mengembangkan inovasi dalam berbagai aspek, termasuk pendanaan. Baca Juga : Don’t Share Personal Data on Social Media Menurutnya, keberagaman inovasi akan menjanjikan keberlanjutan peluang pertumbuhan usaha bagi industri startup. 

“Jika tren pendanaan sebelumnya secara umum bersumber pada pendanaan oleh venture capital, saat ini bentuk pendanaan lain diproyeksikan muncul, seperti melalui crowdfunding, angel investor, inkubator, dan fokus pendanaan yang didasarkan kepada dampak sosial dan lingkungan,” ungkap Nezar Patria.

Berita Startup Hari Ini: Startup Legaltech Hukumku Umumkan Pendanaan Awal Dipimpin East Ventures

Sebelumnya diberitakan, startup legaltech lokal yang fokus pada konsultasi dan layanan hukum, Hukumku, yang mengumumkan perolehan pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures. 

Tidak disebutkan nominal dan investor lain yang turut terlibat dalam putaran ini. Dana segar akan dialokasikan untuk mempercepat pengembangan produk dan pemasaran, sejalan dengan rencana peluncuran Hukumku pada November 2023.

Startup ini lahir dari visi bersama Fritz Hutapea (CEO) yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di industri hukum, Michael Jagadpramana (COO) dengan lebih dari 5 tahun pengalaman di ekosistem startup, dan Glorio Yulianto (CMO) yang dikenal dengan rekam jejak yang mendalam di startup teknologi periklanan.

Di pasar legaltech lokal, sejumlah startup juga tawarkan layanan serupa, di antaranya Justika (juga merupakan portofolio East Ventures), HukumOnline, LawGo, hingga Legalku. Sektor ini memang belum banyak pemain (tidaknya belum ada yang mendominasi), lantaran pasar masih terbiasa dengan proses dan model bisnis konvensional yang sudah dijalankan bertahun-tahun.

Hukumku menawarkan solusi inovatif untuk memperkenalkan dan merevolusi bagaimana layanan hukum dapat diakses. Mereka mengembangkan platform yang menghubungkan para pengguna dengan pengacara terkurasi. Di dalamnya turut menyediakan informasi penting bagi pengguna untuk menemukan pengacara yang sesuai dengan kebutuhan – informasi tersebut mencakup profil pengacara, izin praktik, bidang keahlian, lokasi, serta penilaian dan ulasan pengguna.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Program Residensi untuk Startup Tahap Awal dari Antler, Pendanaan hingga Rp1,9 M

Untuk membuat konsumen puas, Hukumku ingin memprioritaskan transparansi dengan memberikan informasi mengenai harga dari layanan hukum kepada para pengguna, memastikan ekspektasi yang jelas bagi para pengguna.

“Komitmen kami lebih dari sekadar melayani pengguna, Hukumku juga berfokus untuk membuka akses pengacara ke pengguna dan meratakan ranah persaingan. Kami berdedikasi untuk meningkatkan transparansi, aksesibilitas, dan keterjangkauan di industri hukum Indonesia,” ujar Co-Founder & CEO Hukumku Fritz Hutapea.

Akses Terbatas

Para founder menyadari  banyak orang Indonesia masih memiliki akses terbatas terhadap layanan hukum ketika mereka sangat membutuhkannya. Kurangnya aksesibilitas ini diperburuk dengan kurangnya informasi dan transparansi, sehingga sering menimbulkan kesalahpahaman bahwa konsultasi hukum cenderung mahal dan rumit. Dari sisi pengacara, mereka turut menghadapi tantangan untuk mendapatkan klien karena persaingan biasanya didasarkan pada koneksi atau referral.

Hukumku akan menghadirkan terobosan yang mencakup berbagai layanan yang menjadikannya sebagai solusi lengkap untuk kebutuhan hukum di masyarakat. Selain itu, mereka juga akan menawarkan konten edukasi dan seminar gratis yang mencakup berbagai topik terkait layanan hukum dan kasus-kasus yang sedang marak dibicarakan, sehingga membantu masyarakat menghindari pemahaman yang salah dan informasi yang kurang tepat tentang proses hukum.

“Sudah saatnya industri hukum di Indonesia mengalami revolusi teknologi, dan kami yakin Hukumku dapat menawarkan solusi hukum yang inovatif dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dengan latar belakang tim yang relevan dan kuat, kami yakin bahwa Hukumku tidak hanya menjembatani kesenjangan dalam layanan hukum, tetapi juga mendefinisikan kembali bagaimana layanan hukum diakses dan dihadirkan di Indonesia. Kami berharap untuk melihat berbagai kabar menarik dari Hukumku dalam waktu dekat,” kata Co-Founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Startup Digital RI Genjot Bisnis di Australia

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version