JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup hari ini terkait Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melakukan inkubasi terhadap 172 startup.
Hal itu dilakukan oleh KemenKopUKM bersama delapan lembaga inkubator.
Berikut ini berita startup hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Kompas.com, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Tips Menjalankan Bisnis Startup dan Peluangnya, Cek Yuk!
Berita Startup Hari Ini: Jalin Kerja Sama dengan Sejumlah Negara
Kepala Bidang Pembangunan Informasi Usaha KemenKopUKM, M. Fatihi menyampaikan, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan sejumlah negara untuk menindaklanjuti proses inkubasi ini.
“Kami akan melakukan business matching dengan Jepang, Korea dan Australia,” kata Fatihi seusai menghadiri sesi pelatihan dan pendampingan bagi UMKM bertema Membangun UMKM Masa Depan di MULA by Galeria Jakarta, Jakarta baru-baru ini.
Fatihi juga mengatakan, kini pihaknya tidak menginkubasi usaha kerupuk, keripik dan batu akik lagi karena UMKM itu sudah bisa berjalan sendiri tanpa inkubasi. Hal ini sesuai arahan dari menteri maupun presiden.
Selain hal itu, Fatihi juga menambahkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM akan terus mendukung upaya pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta pelaku UMKM di tahun 2024.
“Kami tentu mendukung keterlibatan non pemerintah yang mendukung transformasi digital pelaku UMKM di Indonesia, seperti yang dilakukan Danone Indonesia dan SIRCLO,” imbuh Fatihi.
Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, mengatakan, melalui Program Damping, pihaknya telah menggandeng 6.000 komunitas dan akan terus membuka kesempatan bagi UMKM lain untuk bergabung.
“Untuk syarat bisa bergabung, pemilik UMKM memiliki keinginan tumbuh berkembang, keinginan belajar memperkuat jaringan dan tidak pantang menyerah,” kata Karyanto.
Ke depannya, dengan mengikuti program ini, UMKM akan mendapatkan pendampingan, meningkatkan network serta masuk ke akses digital.
“Pendampingan akan dilakukan selama enam bulan, tetapi kita memperkuat network dan membuat UMKM platform untuk networking,” tegas Karyanto.
Perubahan Pola Perilaku Berbelanja
Atas keikutsertaannya pada sesi pelatihan dan pendampingan bagi UMKM, CEO Entrepreneur Solutions SIRCLO, Ferry Tenka mengatakan, pihaknya melihat perubahan pola perilaku berbelanja masyarakat yang begitu dinamis dari tahun ke tahun.
“Sejak pandemi, transaksi pembelian melalui platform penjualan online meningkat. Digitalisasi memungkinkan kemudahan akses serta jangkauan pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM,” ucapnya.
“Selaras dengan tujuan utama kami dalam mendukung UMKM onboarding digital, kami bekerjasama dengan Danone Indonesia melalui program ‘Damping untuk membuka peluang yang lebih luas bagi UMKM nasional melalui kemudahan operasional bisnis serta ekosistem saluran penjualan yang kita miliki,” lengkap Ferry.
Berita Startup Hari Ini: Startup Pendidikan AS Masuk Indonesia, Saingi Ruangguru Pakai ChatGPT
Sebelumnya, melangsir katadata.co.id, startup pendidikan asal Amerika Serikat (AS) Coursera merambah pasar Indonesia, dan akan bersaing dengan pemain seperti Ruangguru dan Zenius. Platform ini bekerja sama dengan ChatGPT. Advertisement: 2:08 Close Player Coursera menerjemahkan 2.000 kursus Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Startup asal Amerika ini juga berencana meluncurkan fitur berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk melayani pelajar Indonesia.
“Saya pikir kami maju cukup cepat lewat fitur Coach, dengan terjemahan dan pembangunan kursus ini,” kata CEO Coursera Jeff Maggioncalda dalam konferensi pers di Jakarta pada pekan lalu.
“Jadi, kami benar-benar menggunakan AI lebih cepat dibandingkan pesaing.”
Jeff mengatakan, ambisi Indonesia memainkan peran penting di panggung global bergantung pada kemampuan dalam mengembangkan tenaga kerja yang terampil. Coursera ingin menciptakan akses yang setara terhadap pembelajaran kelas dunia.
Oleh karena itu, “kami menggunakan kekuatan AI untuk menjembatani kesenjangan bahasa dan pembelajaran bagi jutaan orang di seluruh negeri,” ujarnya.
Berikut inisiatif dan fitur baru yang diluncurkan oleh Coursera di Indonesia:
- Lebih dari 2.000 kursus tersedia dalam Bahasa Indonesia. Para pelajar dapat mengakses bacaan kursus, subtitle video perkuliahan, kuis, penilaian, instruksi peer review, dan petunjuk diskusi-semuanya dalam bahasa Indonesia Coursera Coach (beta) untuk pelanggan
- Coursera Plus: berupa asisten pembelajaran virtual berbasis AI generatif yang memberikan umpan balik yang dipersonalisasi, menjawab pertanyaan, dan merangkum video kuliah dan sumber daya. Fitur ini juga akan mendukung pelajar dengan interaksi dalam bahasa lokal.
- Coursera ChatGPT Plugin: menyediakan penemuan yang dipersonalisasi yang lebih baik di seluruh katalog Coursera, memungkinkan pelajar yang menggunakan GPT-4 dengan cepat merekomendasikan konten dan kredensial untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dalam mata pelajaran atau bidang karier tertentu.
- AI-Assisted Course Building: mengacu pada arahan dari penulis manusia, perangkat pembuat kursus yang didukung AI akan menghasilkan konten secara otomatis, termasuk struktur kursus, deskripsi, bacaan, tugas, dan glosarium.
- Memungkinkan pelajar mengunduh kursus, menyinkronisasi kemajuan dan kuis, membuat catatan dengan meng-highlight pada bagian yang penting, dan sinkronisasi kalender. Platform dioptimalkan untuk konsumsi data yang rendah sebab 49% pelajar di Indonesia menggunakan perangkat seluler untuk mengakses Coursera.
Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Tahapan Perusahaan Berdasarkan Valuasi
Gaet 129 Juta Pelajar
Coursera menggaet 129 juta pelajar terdaftar per 30 Juni. Di Indonesia, Coursera memiliki 1,4 juta pelajar terdaftar atau naik 34% secara tahunan alias year on year (yoy). Advertisement Indonesia juga menjadi pasar terbesar Coursera ke-5 di Asia Pasifik dan ke-2 di Asia Tenggara.
Jeff mengungkapkan perusahaan menargetkan lima hingga 10 juta pelajar di Indonesia dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Untuk mencapai target itu, Coursera menerapkan tiga strategi, yakni:
- Terjemahan kursus
- Membuat kursus tersedia langsung untuk individu di lewat kerja dengan institusi di Indonesia
- Bekerja sama dengan lebih banyak perusahaan, universitas, dan lembaga pemerintah untuk membuat program dapat diakses secara finansial oleh banyak orang
Kerja sama Coursera secara global di antaranya:
- Lebih dari 3.700 perusahaan
- Lebih dari 3.100 universitas
- Lebih dari 500 pemerintah
Kerja sama startup pendidikan asal Amerika di Indonesia sebagai berikut:
- 29 perusahaan seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Telkom Indonesia, Pelindo, Asia Pulp & Paper (APP) Grup Sinar Mas, Bank BTPN
- 35 kampus seperti Universitas Katolik Atma Jaya, Universitas Indonesia, President University, Universitas Telkom
“Pekerja di Indonesia dengan keterampilan digital tingkat apapun mendapatkan gaji hampir dua kali lipat atau 193% dibandingkan pekerja yang tidak menggunakan keterampilan ini di tempat kerja,” katanya.
Managing Director Asia Pasifik Coursera Raghav Gupta menambahkan, ada lonjakan pekerjaan digital dan pekerjaan jarak jauh. Oleh karena itu, perusahaan mengembangkan berbagai konten dan inovasi berbasis AI guna menjembatani pengguna di perdesaan.
Coursera diluncurkan pada 2012 oleh dua profesor Ilmu Komputer Stanford, Andrew Ng dan Daphne Koller. Kedua pendiri ini memiliki misi menyediakan akses universal ke pembelajaran kelas dunia.
Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Cara Mendirikan dan Kebutuhan Modalnya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com