JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup hari ini mengenai banyaknya perusahaan startup melakukan lay off atau PHK massal terhadap karyawannya. Meskipun perusahaan startup sudah berada dalam tahap unicorn dengan memiliki valuasi aset diatas US$1 miliar.
Perlu diketahui, tidak serta merta perusahaan startup saat ini masih tergolong stabil dalam segi bisnis. Terkadang jenis perusahaan startup sangat rentan terhadap kondisi ekonomi global dan ekonomi dalam negeri. Berikut ulasan mengenai faktor-faktor terjadinya PHK massal di perusahaan startup, simak ulasannya:
Faktor-Faktor Perusahaan Startup Lakukan PHK
1. Keterbatasan Sumber Daya Keuangan
Banyak perusahaan startup mengandalkan pendanaan eksternal untuk berkembang. Jika perusahaan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pendanaan lebih lanjut atau pendapatan yang lebih rendah dari yang diharapkan, mereka mungkin harus melakukan pemangkasan biaya, termasuk PHK.
2. Perubahan Strategi Bisnis
Startup sering berevolusi dan menyesuaikan strategi bisnis mereka sesuai dengan perubahan pasar dan peluang baru. Ini bisa mengakibatkan restrukturisasi yang mengharuskan PHK dalam divisi atau posisi yang tidak lagi sesuai dengan arah baru perusahaan.
Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Sejarah Istilah Unicorn dan Ciri-Cirinya
3. Pertumbuhan yang Lambat atau Tidak Sejalan dengan Harapan
Harapannya, startup akan tumbuh pesat dalam waktu singkat. Namun, jika pertumbuhannya lambat atau tidak sejalan dengan ekspektasi, perusahaan mungkin harus melakukan penyesuaian, termasuk pengurangan karyawan.
4. Kondisi Pasar yang Tidak Menguntungkan
Faktor eksternal seperti krisis ekonomi atau perubahan dalam tren pasar dapat memengaruhi kondisi bisnis startup. Ini dapat mengakibatkan penurunan pendapatan atau keuntungan, memaksa perusahaan untuk melakukan pengurangan biaya.
5. Tekanan dari Investor
Investor dalam perusahaan startup umumnya mengharapkan pengembalian investasi yang tinggi dalam jangka waktu tertentu. Jika perusahaan tidak memenuhi target pertumbuhan atau keuntungan, investor mungkin menekan perusahaan untuk melakukan tindakan tegas, termasuk PHK.
6. Pengalihan Fokus
Startup kadang-kadang memutuskan untuk mengubah fokus atau mengalihkan sumber daya mereka ke proyek atau inisiatif baru. Ini dapat mengakibatkan restrukturisasi internal yang melibatkan PHK dalam divisi yang tidak lagi menjadi fokus utama.
Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Inkubasi terhadap 172 Startup, KemenKopUKM Adakan Business Matching
7. Kesalahan dalam Pengelolaan Sumber Daya
Kadang-kadang, startup dapat mengalami kesalahan dalam pengelolaan sumber daya dan mengangkalkan sumber daya untuk inisiatif yang tidak memberikan hasil yang diharapkan. Hal ini dapat memaksa perusahaan untuk mengambil tindakan keras.
8. Beban Keuangan yang Berlebihan
Jika perusahaan mengambil terlalu banyak hutang atau tidak mengelola dengan baik keuangan mereka, beban keuangan yang berlebihan dapat mengancam kelangsungan bisnis dan mengarah pada PHK.
Faktor Perusahaan Startup Alami Keterbatasan Keuangan
Faktor Internal:
1. Rencana Bisnis Tidak Matang
Jika perusahaan startup tidak memiliki rencana bisnis yang matang atau tidak mempertimbangkan proyeksi pendapatan dan pengeluaran dengan baik, mereka mungkin mengalami keterbatasan keuangan.
2. Pengeluaran yang Tidak Efisien
Penggunaan dana yang tidak terarah atau tidak efisien dapat mengakibatkan pengeluaran yang tinggi tanpa mendukung pertumbuhan yang sehat.
3. Tidak Mampu Mendapatkan Pendanaan Tambahan
Jika startup kesulitan mendapatkan pendanaan tambahan dari investor atau lembaga keuangan, mereka mungkin harus mengandalkan pendapatan internal yang mungkin belum cukup.
4. Pertumbuhan yang Tidak Sesuai Ekspektasi
Jika pertumbuhan perusahaan tidak mencapai target atau ekspektasi, pendapatan yang lebih rendah dari yang diharapkan dapat menyebabkan keterbatasan keuangan.
Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Tahapan Perusahaan Berdasarkan Valuasi
5. Biaya Pengelolaan dan Tim yang Besar
Mempekerjakan tim yang besar atau memiliki biaya pengelolaan yang tinggi tanpa adanya pendapatan yang cukup dapat menguras sumber daya keuangan.
6. Penawaran Produk yang Tidak Sesuai Pasar
Jika produk atau layanan yang ditawarkan tidak cocok dengan pasar atau tidak memiliki permintaan yang cukup, pendapatan mungkin rendah.
Faktor Eksternal:
1. Kondisi Ekonomi yang Tidak Menguntungkan
Krisis ekonomi atau fluktuasi makroekonomi dapat memengaruhi daya beli konsumen dan mengurangi pendapatan perusahaan.
2. Persaingan yang Ketat
Persaingan yang kuat dalam industri dapat mengakibatkan perang harga atau penurunan pangsa pasar, yang berdampak pada pendapatan.
3. Perubahan Regulasi
Perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah yang berdampak pada operasi bisnis dapat mengakibatkan biaya tambahan atau penurunan pendapatan.
4. Ketergantungan pada Pemasok atau Mitra
Jika startup sangat bergantung pada pemasok atau mitra tertentu, ketidakstabilan dalam rantai pasokan mereka dapat berdampak negatif pada operasi dan pendapatan.
Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Cara Mendirikan dan Kebutuhan Modalnya
5. Ketidakpastian Pasar
Pasar teknologi dan industri startup sering berubah dengan cepat. Ketidakpastian dalam tren pasar dapat mengakibatkan kesulitan dalam merencanakan proyeksi pendapatan dan pengeluaran.
6. Ketidakstabilan Pendanaan Eksternal
Jika sumber pendanaan eksternal mengalami fluktuasi atau terputus, perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam menjaga aliran kas.
Deretan Perusahaan Startup Indonesia Lakukan PHK
- Bananas
- Beres.id
- Binar Academy
- Fabelio
- GoTo
- Grab Kitchen
- Happy Fresh
- JD.ID
- LINE Indonesia
- LinkAja
- LummoShop
- Mamikos
- Mobile Premiere League
- QLAPA
- Ruangguru
- Sayurbox
- Shopee Indonesia
- SiCepat
- SIRCLO
- TaniHub
- TokoCrypto
- Xendit
- Zenius