Dunia Fintech

Berita Startup Indonesia: Startup Diadu Menciptakan Ekosistem Bisnis

JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup Indonesia terkait program kompetisi bisnis tahunan yang diadakan 11th Space dan IdeaFest, Nexspace, akan menciptakan ekosistem bisnis.

Program ini membuat para pelaku bisnis memiliki kesempatan untuk memperluas koneksi, menyempurnakan ide atau bisnis mereka, hingga berkesempatan mendapatkan pendanaan dari para investor.

“Banyak hal yang harus dikerjakan untuk menyempurnakan bisnis, tapi dengan kerja keras, kegigihan dan mengerti hal-hal fundamental dalam entrepreneurship, setiap startup bisa meraih mimpi itu. Kami akan terus mencari the next startup yang berkelanjutan juga berdampak bagi Indonesia,” ujar Founder 11th Space dan Navanti Holdings, Ivan Tandyo, dalam keterangan resmi, Selasa, 3 Oktober 2023.

Berikut ini berita startup Indonesia selengkapnya, seperti dilangsir dari medcom.id, Senin (2/10/2023).

Berita Startup Indonesia: Temukan Tiga Startup Teratas

Ivan mengatakan, program kompetisi bisnis tahunan Nexspace telah menemukan tiga startup alias perusahaan rintisan yang berkesempatan mendapatkan pendanaan senilai ratusan juta rupiah.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Pendanaan Startup RI Naik 34,18 Persen, eFishery dan Halodoc Curi Perhatian

ISFF 2023 INDODAX

Adapun tiga teratas dari Nexspace 2023 adalah sebagai berikut:

“Para peserta dari Nexspace tahun ini sungguh melebihi ekspektasi saya. Hal ini menunjukkan startup Indonesia saat ini mampu beradaptasi dengan baik, meskipun menghadapi masa sulit beberapa tahun ini. Mulai dari startup Top 9 semuanya sudah memiliki revenue dan road to profitability yang jelas. Bahkan beberapa sudah memiliki EBITDA dan net income positif,” ungkap Chairman Indico dan Komisaris Telkomsel, Yose Rizal.

Memperluas koneksi

Ketiga bisnis pemenang Nexspace 2023 ini telah melewati proses seleksi yang panjang, mulai dari Online Workshop Top 100 yang terjadi penyaringan pertama menjadi 45 peserta. Kemudian penyaringan kedua menjadi 30 peserta, yang juga berkesempatan mendapat pembinaan intensif oleh mentor-mentor yang prestisius, kemudian proses penyaringan di JCC Senayan selama tiga hari, yaitu dari 29 September-1 Oktober 2023.

“Saya terkesan dengan kualitas para peserta Top 9 di ajang Nexspace ini, dan selamat kepada pemenang Top 3. Semoga para peserta lainnya melihat dedikasi dan kegigihan mereka, saya yakin kedepannya bisnis kalian dapat terus berkembang di dalam industri masing-masing,” kata Yose.

Co-Founder Guresu, Esha Mahendra, sebagai salah satu peserta yang lolos ke Top 9 merasa Nexspace memiliki kisah tersendiri dari perjalanan Guresu.

Dia bercerita, ini merupakan pertama kalinya mengikuti event bisnis seperti ini. Awalnya, dia tidak punya target khusus ketika mendaftar. Serta hanya mencari ilmu, memperluas koneksi dan memperkenalkan brand ke masyarakat luas.

“Tapi kami sangat bersyukur bisa melewati tahap penyaringan ketat hingga lolos ke Top 9. Walaupun langkah kami terhenti ketika perebutan kursi di Top 3. Kami sangat berterima kasih kepada Nexspace karena sudah menjadi wadah kami untuk terus bertumbuh dan bermimpi,” ujar Esha.

Para pemenang TOP 3 dari ajang Nexspace 2023 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp20 juta dan memiliki kesempatan mendapatkan pendanaan senilai ratusan juta rupiah. Setelah ini peserta top 3 akan melewati rangkaian due diligence sebagai salah satu syarat mendapat pendanaan.

Salah satu pemenang dari Nexspace 2023, Nacitta Kayandara, sebagai CEO dan Co-Founder dari Arummi Foods mengatakan posisi Top 3 di Nexspace 2023 merupakan pencapaian yang luar biasa, serta menjadi bukti kerja keras dan dedikasi tim.

“Terima kasih kepada semua yang telah mendukung kami dalam perjalanan ini. Terima kasih juga kepada para mentor dan juri yang pengalamannya luar biasa. Semoga kedepannya Nexspace bisa terus berkembang dan mendorong inovasi dan kolaborasi yang lebih baik lagi,” tutur dia.

Berita Startup Indonesia: Tahun Ini, Iklim Investasi Startup Indonesia Disebut Masih Landai

Sebelumnya diberitakan, Alpha JWC Ventures melihat iklim investasi di Indonesia masih cukup sehat walaupun tengah mengalami penurunan nilai pada tahun ini. 

Co Founder dan General Partner Alpha JWC Ventures Jefry Joe mengatakan hal ini dikarenakan banyak investor yang memegang uangnya dan menunggu waktu yang serta perusahaan yang tepat untuk disuntikkan dana.  

“Jadi masih positif, tetapi tentunya secara umum iklimnya (investasi) sedang melambat, sesuai dengan iklim global,” ujar Jefry di sela acara Ideafest 2023.

Diketahui, memang iklim pendanaan global sedang sulit seturut dengan kebijakan keuangan agresif yang dikeluarkan Bank Sentral Amerika, Federal Reserve (The Fed) dan tech winter yang melanda perusahaan teknologi. 

Kendati demikian, Jefry tidak melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang negatif.  Menurutnya, beberapa tahun lalu sudah banyak perusahaan rintisan Indonesia yang menerima pendanaan.  Adapun yang terjadi saat ini hanya siklus. 

Lebih lanjut, Jefry mengatakan Indonesia merupakan salah satu primadona di dunia investasi global. 

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Tahun Ini, Iklim Investasi Startup Indonesia Disebut Masih Landai

ilustrasi

“Amerika mau investasi di Indonesia, China mau investasi di Indonesia, India mau investasi di Indonesia, Eropa mau investasi di Indonesia. Karena kita netral,” ujar Jefry. 

Oleh karena itu, Jefry merasa masih cukup optimistis terhadap pasar investasi di Tanah Air.

Sebelumnya, laporan dari DealStreetAsia mengatakan aktivitas pendanaan di Indonesia telah mengalami penurunan bertahap dalam beberapa kuartal terakhir. 

Hal inipula yang berkontribusi pada penurunan pendanaan di regional Asia Tenggara. Diketahui, pendanaan ekuitas yang didapatkan dari seluruh perusahaan rintisan di Indonesia hanya sebesar US$327 juta atau sekitar Rp4,9 triliun. 

Selektif Memilih

Lebih lanjut, modal ventura BUMN Merah Putih Fund (MPF) juga sempat mengatakan pihaknya akan sangat selektif dalam memilih perusahaan yang akan disuntikan dana. 

CEO BNI Venture Indonesia Eddi Danusaputro bahkan memaparkan adanya potensi Merah Putih Fund hanya menggelontorkan dana untuk hanya dua startup atau bahkan tidak sama sekali di 2023.  

“Itu pun estimasi ya. Bisa juga lebih dari dua atau bahkan nol,” ujar Eddi. 

Menurut Eddi, hal ini dikarenakan kondisi global yang masih dilanda tech winter. Yang mana, perusahaan startup sedang mengalami perlambatan kinerja akibat kondisi ekonomi pasca pandemi.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Wamenkominfo Ungkap Banyak Startup Inovatif Bertumbuh Andalkan Adopsi Teknologi

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version